Kabar Artis
Akun @JRXSID_Official Dipolisikan, Teddy Gusnaidi Jelaskan Perseteruannya soal Konspirasi Covid-19
Teddy menceritakan, oleh polisi, ia ditanyakan tentang kronologis awal ia berdebat dengan akun diduga milik Jerinx itu.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Akun twitter yang diduga milik Jerinx SID, @JRXSID_Official resmi dilaporkan ke polisi atas dugaan melakukan penghinaan terhadap organisasi politik PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia).
Pelapor bernama Angga Busa Lesmana yang ditemani kuasa hukum Sunan Kalijaga melaporkan akun twitter yang diduga milik Jerinx SID, Jumat (5/6/2020) lalu.
Kuasa hukum memidanakan akun @JRXSID_Official tersebut dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Akun @JRXSID_Official lantaran mencuit seperti ini, 'PKPI: Perkumpulan Kunyuk Pecundang Imbesil, itulah tempat organisasi Teddy Bear Bernaung'."
Di sisi lain, akun itu sudah menghilang dari Twitter.
Sebelumnya beredar kabar bahwa akun tersebut sudah di-suspend.
• Dilema Raffi Ahmad soal Permintaan Dorce Gamalama Bekerja Menjadi Sopir di Rumahnya
• Beberapa Waktu Sempat Gemuk dan Tembem, Kini Mulai Langsing Lagi, Via Vallen Bagikan Tipsnya
Laporan tersebut rupanya langsung diproses oleh pihak kepolisian.
Pada Senin (8/6/2020), Teddy Gusnaidi langsung dipanggil polisi sebagai saksi.
Teddy dimintai keterangan soal kronologi perdebatannya dengan akun diduga milik Jerinx tersebut hingga berujung dugaan penghinaan terhadap organisasi yang menaungi Teddy.
Seperti diketehui, Teddy Gusnaidi menjabat sebagai Dewan Pakar di PKPI.
• Berikut Syarat dari Ahmad Dhani Jika Jerinx SID Mau Berdebat Soal Konspirasi Agama Dengannya
• Pengajuan Rehabilitasi Dikabulkan, Dwi Sasono Bilang Kapok Konsumsi Ganja
"Sore tadi jam 16:00 di Bareskrim, saya dipanggil menjadi saksi atas dilaporkannya akun
@JRXSID_Official yang diduga menghina PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia). Saya hadir dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan," tulis Teddy di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com pada Selasa (9/6/2020)
Perdebatan itu diduga diawali soal perang statemen soal virus corona.
Jerinx memang sejauh ini meyakini, virus corona merupakan bagian dari konspirasi global.
Akun Twitter JRXSID_Official dan Teddy terlibat perdebatan di Twitter.
• Kali Ini Singgung Skandal TransJakarta, Ustaz Tengku Zulkarnain: Kok Cuma Kadisnya yang Masuk Bui?
• Sebelumnya Bilang Sudah Memaafkan, Nikita Kini Berencana Laporkan Balik Dipo Latief ke Polisi
Teddy memastikan, bukan dirinya yang melaporkan akun tersebut.
Hanya saja, kata Teddy, ketika sudah menyinggung sebuah organisasi, wajar jika ada anggotanya yang kecewa.
"Semua fitnah dan caci maki ke saya tidak pernah satupun saya pidanakan sampai saat ini, tapi PKPI bukan milik saya, sehingga setiap anggota PKPI yang merasa terganggu dengan cuitan
@JRXSID_Official ,berhak untuk mempolisikan akun ini. Ini bagian dari proses demokrasi yang baik," ungkapnya.
"Sehingga posisi saya sebagai saksi bukan sebagai pelapor. Walaupun dalam komentar
@JRXSID_Official diduga ada keterkaitan dengan saya, tapi yang dilaporkan adalah dugaan penghinaan kepada PKPI.
• Rossa Kenang Perjuangan Raih Sarjana, Sempat Buat Ulang Skripsi Karena Disket Patah
• Dulu Kecewa Dilahirkan Miliki Ukuran Jari Pendek, Kini Ariel Tatum Sadar Tuhan Punya Rencana Indah
Ya bagus saja, agar kedepan bisa jadi pembelajaran bagi yang lain," tulisnya lagi
Teddy menceritakan, oleh polisi, ia ditanyakan tentang kronologis awal ia berdebat dengan akun JRXSID_Official itu
Teddy, memang yang pertama kali menanggapi cuitan dari akun Twitter JRXSID_Official
Menurut Teddy, dia tertarik menanggapi cuitan itu lantaran argumen Jerinx soal virus corona dianggap bisa menyesatkan banyak orang.
• Pria di Lombok Tertipu, Ternyata Pengantin Wanitanya Juga Seorang Pria,Terbongkar Saat Malam Pertama
• Puas Nikmati Layanan PSK, Ternyata Duitnya Kurang, Pria di Bekasi Dikeroyok Sampai Tewas
Bahkan, Teddy meminta Jerinx untuk menyuntik virus ke corona lantaran Jerinx tidak percaya adanya virus corona.
"Saya di tanya kenapa mengomentari Jerinx? Saya jawab, Jerinx itu publik figure, ocehannya tentang Virus corona bisa menyesatkan banyak orang. Saya bilang ke jerinx, kalau dia bernyali, dia suntik saja virus ketubuhnya, gak perlu menantang sana-sini. Itu komentar saya ke jerinx," ungkap Teddy.
Tantangan dari Teddy tersebut diduga membuat Jerinx marah hinga kemudian melontarkan kata-kata dengan penuh emosional.
"Statement saya itu yang diduga memicu akun
@JRXSID_Official untuk menyerang PKPI secara kasar.
Serangan itu yang membuat anggota PKPI bereaksi & salah satunya melaporkan akun ini ke pihak kepolisian."
"Ya sudah kita tunggu proses hukum selanjutnya seperti apa, yang pasti diluar dari kasus ini, saya masih mengatakan bahwa jerinx tidak bernyali, karena tidak berani menyuntikkan virus corona ke tubuhnya. Silahkan buktikan kalau virus ini tidak berbahaya," tandas Teddy
Jerinx bantah kendalikan akun twitter itu
Terkait hal ini, Jerinx SID pun mengonfirmasi lewat stories instagramnya @jrxsid.
Dalam storiesnya, @jrxsid menulis 'SEJAK KAPAN SAYA AKTIF DI TWITTER LAGI?
@jrxsid juga menunjukkan DM istrinya ke admin akun @JRXSID_Official pada tanggal 13 Mei lalu.
Dalam DM nya, terlihat istri Jerinx menegur admin akun @JRXSID_Official, dan menyatakan tidak berkenan apabila akun tersebut memakai nama suaminya.
Ya, nama Jerinx SID ternyata dicatut oleh akun twitter @JRXSID_Official.
Sementara dalam stories instagramnya, @jrxsid menulis seperti di bawah ini.
• Fadli Zon Geram PLN Baru Jelaskan Penambahan Tagihan Bulan April Setelah Banyak Komplain
• Sri Mulyani Akui Angka Kemiskinan Indonesia Naik Drastis Selama Wabah Corona Menyerang
"Ini DM Istri Saya 13 Mei lalu ke akun twitter yang memakai nama saya. Akun tsb kabarnya dilaporkan ke Polisi sore tadi. Semoga pemilik akun @JRXSID_official ini lekas tertangkap.
Wartakotalive.com sudah mencoba menghubungi @jrxsid lewat DM instagramnya untuk meminta ijin menggunakan apa yang ia tulis dalam storiesnya.
Tetapi @jrxsid belum memberikan jawabannya.
Wartakotalive.com masih menunggu jawaban @jrxsid.
Perdebatan Jerinx dan Aiman
Sementara itu, sebelumnya perdebatan antara musisi Jerinx SID dan presenter Aiman dalam sebuah acara berita ramai diberitakan.
Keduanya berdebat soal ada tidaknya konspirasi terkait penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di sejumlah belahan dunia.
Drummer band Superman Is Dead (SID) ini mengatakan, letak konspirasi tersebut ada pada angka kasus Covid-19 yang terlapor hingga saat ini.
Jerinx SID menilai bahwa angka-angka tersebut bukanlah jumlah yang sebenarnya.
• Rizal Ramli Sebut DPR Ngawur soal Usulan Cetak Uang di Tengah Pandemi:Picu Inflasi, Rontokkan Rupiah
• Jokowi Ingin Kurva Kasus Covid-19 Harus Turun Mei, Mardani Ali Sera Singgung Kedatangan TKA Cina
"Konspirasinya adalah banyaknya angka yang tidak sebenarnya, permainan-permainan angka jumlah korban," kata Jerinx dalam acara Sapa Indonesia Malam yang dipandu oleh Aiman di Kompas TV, Rabu (6/5/2020) seperti dikutip dari Tribunnews.com
Menurut Jerinx SID, alat tes Covid-19 yang ada saat ini tidak terjamin keabsahannya.
Ia beralasan, para ilmuwan di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa masih belum sepakat mengatakan kevalidan alat tes tersebut.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa banyak orang yang hasil swab test-nya positif namun menjadi negatif setelah diperiksa kembali.
Kendati demikian, Jerinx menilai ini jarang diungkap oleh media mainstream.
"Swab test dan rapid test itu hasilnya tidak valid," kata Jerinx.
"Itu banyak menimbulkan kesimpangsiuran informasi tapi media selalu dengan gampangnya membawa narasi jika swab test itu hasilnya sudah 100 persen."
"Sedangkan ilmuwan-ilmuwan di negara maju, yang jauh lebih pintar daripada ilmuwan di Indonesia, mereka aja belum satu suara, tapi kenapa Indonesia begitu takut sama WHO?" tambahnya
Selain itu, ia juga mengklaim pihaknya memiliki data di balik tudingannya yang menyebut Covid-19 sebagai konspirasi.
"Ada," kata Jerinx saat ditanya oleh Aiman apakah memiliki data di balik tudingannya.
Menurut Jerinx, ia memiliki bukti-bukti mengapa ada banyak kebetulan yang terjadi hingga membentuk suatu pola
Ia mengatakan, jika melihat dari sejarah Rockefeller dan Bill Gates, mereka telah mensimulasikan sebuah bencana yang persis dengan keadaan saat ini.
"Saya punya bukti kenapa terlalu banyak kebetulan dan tidak ada kebetulan di dunia ini yang terjadi terus menerus, kalau terus menerus itu bukan kebetulan namanya, itu namanya pola," kata Jerinx
• Jelang Imsyak, Nikita Mirzani Unggah Foto Berbikini di Depan Kaca
• Kisah Didi Kempot Menolak Uang Royalti saat Kaesang Pangarep Produksi Kaos Bergambar Lord Didi
• Ramai Jenazah ABK Dibuang di Laut, Susi Pudjiastuti Kenang Tragedi Perbudakan Nelayan Benjina
• Mengenang Tragedi Benjina, Praktik Sadis Perbudakan Nelayan, Ada Kuburan Massal di Lokasi Penyekapan
"Jadi kalau kita nyari sejarahnya Rockefeller, Bill Gates, mereka sudah sangat sering membicarakan hal ini, salah satunya ada event 2.0.1, mereka mensimulasikan bencana ini terjadi persis yang terjadi sekarang, itu bisa dicek di semua platform informasi," sambungnya.
Bahkan, menurut Jerinx, dalam dokumen Rockefeller terdapat sebuah skenario yang menyebutkan secara persis bahwa China menjadi wilayah pertama yang memberlakukan lockdown.
"Lalu ada yang namanya dokumen Rockefeller itu diterbitkan 2010 dimana tim Rockefeller bekerjasama dengan Bill Gates membuat sebuah dokumen, membuat skenario tentang bagaimana situasi sekarang ini terjadi dan di sana disebutkan persis kota pertama yang akan memberlakukan lockdown adalah China lalu kota-kota lain akan menirunya," ujar Jerinx.
"Lalu ketika lockdown dilakukan akan terjadi proses integrasi, integrasi semua sistem," tambah dia
Menurutnya, apabila orang-orang mengikuti rangkaian peristiwa yang terjadi di dunia ini dan menggalinya lebih dalam lagi maka mereka akan menemukan nama yang sama muncul berkali-kali.
"Hal-hal yang terjadi sekarang termasuk Bom Bali, kejadian 911, semua itu saya rangkai, saya pertemukan titik-titiknya karena banyak banget ada dot-dot yang orang kalau tidak terlalu mengikuti mungkin mereka akan mikir oh ini cuma ilmu cocoklogi," kata Jerinx.
• Kecewa dan Heran Sandiaga Uno Gandeng Ebenezer, Babe Haekal Hasan: Dari Dulu Emang Udah Feeling
• VIRAL Balas Sindiran Bupati Lumajang soal Bansos, Bupati Boltim Sehan Salim: Urus Saja Rakyatmu!
"Tapi kalau Anda gali lebih dalam lagi, kamu sambungkan semua titik-titik fenomena-fenomena yang membuat dunia ini berubah secara global, itu nama yang sama akan muncul berkali-kali," tambahnya.
Sementara itu, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, membantah pernyataan Jerinx tersebut
Menurut Hermawan, sejauh ini para peneliti melaporkan hasil dari swab tenggorokan melalui realtime PCR memiliki keakuratan 96 persen.
"Sejauh ini, para peneliti untuk swab tenggorokan melalui realtime PCR itu menganggap 96 persen hasilnya valid," kata Hermawan dalam acara yang sama
"Agak berbeda dengan rapid test, kalau rapid test itu memang false negatifnya tinggi itu sekitar 36 persen efektivitasnya," tambah dia
Kendati demikian, Hermawan mengatakan rapid test penting untuk melakukan penelusuran awal.
"Tapi, rapid test penting untuk mitigasi penelusuran awal untuk lebih private dalam rangka pendeteksian mereka dengan Covid positif," terangnya
Menurutnya, apabila orang-orang mengikuti rangkaian peristiwa yang terjadi di dunia ini dan menggalinya lebih dalam lagi maka mereka akan menemukan nama yang sama muncul berkali-kali.
Jerinx Sempat Imbau Masyarakat untuk Tidak Tes Covid-19
Sebelumnya, Jerinx sempat mengunggah tulisan di akun Instagram pribadinya pada Senin (4/5/2020).
Dalam unggahannya, ia mengimbau masyarakat supaya jangan pernah mau untuk dites Covid-19.
Jerinx pun berpesan pada masyarakat supaya lebih fokus menyembuhkan penyakitnya dengan cara biasa.
Jerinx menilai, semakin banyak yang mau untuk melakukan tes Covid-19 maka sama saja memuluskan Bill Gates dalam memonopoli dunia.
"Jangan pernah mau dites CV.
Makin banyak yang mau dites hanya akan memuluskan agenda BG memonopoli dunia
Jika anda sedang sakit, jangan mau dites CV.
Fokus sembuhkan sakit anda dengan cara biasa yang sesuai dengan penyakitnya.
Yang jauh lebih bahaya dari CV adalah ketika BG (pemilik mayoritas saham farmasi global) mengendalikan apa yang ada di dalam tubuh anda," tulisnya
• Sudah Iklan ke Mana-mana Tapi Belum Laku, Rumah Mewah Muzdalifah Kini Ditawar Baim Wong Rp40 Miliar
• Kronologi Jenazah ABK Indonesia yang Dibuang ke Laut dari Kapal Ikan Cina, KBRI Beijing Respon
• Usai PHK Karyawan, Ramayana Depok Sepakat Berikan Pesangon dan Pekerjakan Kembali Jika Ekonomi Pulih
Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp. PD., menanggapi perihal unggahan musisi Jerinx SID yang mengatakan agar jangan pernah mau melakukan tes Covid-19.
Ia mengatakan, tes Covid-19 justru semestinya dilakukan sebanyak mungkin untuk memutus rantai penularan.
"Itu tidak tepat karena tes Covid sebanyak mungkin itu yang harus dikerjakan oleh seluruh negara manapun untuk memutus rantai penularan," kata Zubairi saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (5/5/2020) pagi.
Zubairi menerangkan, dengan dilakukannya tes Covid-19 maka pasien positif akan ditemukan
Dengan begitu, pasien tersebut dapat segera diisolasi sehingga tidak menularkan virus yang dibawanya.
"Kemudian dilakukan telusur kontak, teman-teman (pasien) yang positif itu juga diperiksa, yang positif kemudian diisolasi atau dikarantina," kata Zubairi.
"Dengan cara itu, penularan akan sangat berkurang dan berhenti," tambahnya