PSBB Surabaya Raya

Tanpa Dihadiri Risma, Rapat PSBB Serahkan Keputusan Pada Khofifah, Intinya Usul Tidak Diperpanjang

Tiga kepala daerah di wilayah Surabaya Raya mengusulkan tidak lagi memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kepada Gubernur Jawa Timur.

Kompas.com/A Faizal
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia akan menjadi penentu diperpanjang tidaknya PSBB di Surabaya Raya hari ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, SURABAYA -- Tiga kepala daerah di wilayah Surabaya Raya mengusulkan tidak lagi memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kepada Gubernur Jawa Timur.

Namun, ketiga daerah bersepakat akan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Usulan tersebut disampaikan dalam rapat evaluasi PSBB III yang digelar di Gedung Negara Grahadi sejak Minggu (7/6/2020) malam hingga Senin (8/6/2020) dini hari.

Hadir dalam rapat tersebut, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin dan Bupati Gresik Sambari Halim.

Risma Usulkan PSBB di Surabaya Tak Diperpanjang, Sebagai Gantinya Ia Janji Siap Lakukan Ini

Hari Ini Hari Terakhir PSBB III Surabaya Raya, Diperpanjang Atau Tidak? Ini Sikap Risma dan Khofifah

Sementara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diwakili Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Irvan Widyanto.

Tagar #GWSBuRisma dan Walikota Risma dalam sebuah kesempatan.
Tagar #GWSBuRisma dan Walikota Risma dalam sebuah kesempatan. (SURYAOnline/ahmad zaimul haq)

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengaku, sudah menghimpun semua masukan dari kepala daerah terkait PSBB.

"Nanti yang akan memutuskan Gubernur Jatim, rapat semalam hanya menghimpun masukan dan evaluasi," kata Heru, saat dikonfirmasi, Senin (8/6/2020).

Pihaknya mengaku sudah meminta masing-masing daerah untuk menyiapkan dasar hukum jika kemungkinan akan diterapkan masa transisi menuju new normal di Surabaya Raya. Senin (8/6/2020) adalah hari terakhir penerapan PSBB tahap III di wilayah Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik).

Kalahkan Raffi Ahmad, Atta Halilintar! Baim Wong Jadi Youtuber Nomor 1 Indonesia, Ini Penghasilannya

PSBB Surabaya Raya untuk memutus penularan Covid-19 diberlalukan hingga 3 kali sejak 28 April 2020 hingga 11 Mei 2020.

PSBB kemudian perpanjang sampai 25 Mei 2020, dan diperpanjang lagi hingga 8 Juni 2020.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur terus bertambah Minggu malam.

Jumlah pasien sembuh dari Covid-19 juga bertambah 90 pasien sembuh, sehingga saat ini total ada 1.499 pasien sembuh dari Covid-19 di Jawa Timur.

Jumlah pasien meninggal dunia juga bertambah 19 pasien sehingga total ada 502 pasien meninggal dunia karena Covid-19 di Jawa Timur.

Digugat Perdata Rp 4,2 Miliar Karena Melakukan Wanprestasi, Jefri Nichol Berharap Berakhir Damai

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah menjadi total 7.343 pasien, sementara orang dalam pantauan (ODP) bertambah menjadi total 25.516 orang.

SPBB Surabaya Raya Diperpanjang Atau Tidak

  PSBB Surabaya Raya tahap tiga terdiri dari PSBB Surabaya, PSBB Sidoarjo, dan PSBB Gresik akan berakhir, Senin (8/6/2020) hari ini.

Pertanyaannya apakan PSBB Surabaya Raya akan diperpanjang hingga tahap IV atau distop. Itu yang kini sedang ditunggu.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ( Risma ) berharap PSBB Surabaya tidak diperpanjang lagi.

 

 Heboh, Surabaya Kini Menjadi Zona Hitam Virus Corona, Berikut Ini Penjelasan Khofifah dan Risma

Dia menyampaikan sejumlah alasan, agar penerapan PSBB Surabaya untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 tak diperpanjang.

Hal tersebut menjadi hasil rapat terbatas dari Forkopimda Jawa Timur bersama forkopimda tiga daerah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Minggu (7/6/2020) malam.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya bakal mengusulkan agar tak ada lagi perpanjangan masa PSBB di Surabaya.

 Stasiun Duri Masih Lengang saat PSBB Transisi

Risma menyebut ada berbagai alasan mengapa pihaknya bakal mengusulkan agar masa PSBB ini tak kembali diperpanjang.

Di antaranya, terkait nasib sektor ekonomi di kota pahlawan.

Bila sektor itu lumpuh, dia khawatir imbasnya pada perekonomian warga.

"Mereka harus bisa nyari makan," ungkap Risma, Minggu (7/6/2020).

Meski demikian bukan berarti Pemkot tak memperhatikan upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

 Lama Tak Terdengar, SBY Menyoroti Perilaku Donald Trump yang Bikin Warganya Kurang Nyaman

Selain upaya yang telah dilakukan, Risma mengaku pihaknya bakal memperketat sejumlah protokol kesehatan yang salah satunya bakal menyasar sektor usaha di Surabaya.

Sebelumnya sudah ada surat edaran perihal itu.

Namun untuk saat ini dan ke depan Risma memastikan bakal ada protokol kesehatan yang lebih detil.

Hal itu agar sektor usaha juga sama-sama berjalan dengan upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona ini.

"Jadi protokol itu yang harus dijalankan karena tadi saya sampaikan, ini menyangkut masalah ekonomi warga, jangan sampai kemudian dia tidak bekerja," ungkap dia.

Dalam protokol itu bakal menyeluruh diatur secara detil. Seperti di lingkungan pusat perbelanjaan hingga warung. Misalnya, bagaimana cara transaksinya hingga terkait dengan tempat duduknya.

"Mudah-mudahan usulan saya diterima. Kita tidak lakukan itu (perpanjangan), tapi tadi protokol diperketat," ungkap Risma.

 Mengaku Masih Jomblo Setelah Putus dari Maxime Bouttier, Begini Syarat Jadi Pacar Prilly Latuconsina

Cara yang ditempuh Risma

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut, pihaknya bakal menyiapkan berbagai langkah bila usulan PSBB agar tak diperpanjang dapat diterima oleh Pemprov Jatim.

Pemkot bakal mengusulkan dalam rapat bersama Pemprov Jatim agar tak ada PSBB tahap keempat.

Risma mengatakan, bila usulan itu diterima, berbagai langkah telah disiapkan Risma.

Di antaranya menyiapkan berbagai protokol kesehatan secara ketat di berbagai sektor serta kian menggencarkan pemeriksaan massal.

 2 Hewan Hampir Punah yang Muncul Lagi di Masa Pandemi Covid-19 Usai Hilang Bertahun-Tahun

"Protokolnya saya detailkan, nantinya semisal di longgarkan atau PSBB dicabut, protokolnya nanti lebih ketat karena supaya disiplin," kata Risma, Minggu (7/6/2020).

Untuk diketahui, PSBB tahap ketiga bakal berakhir pada Senin (8/6/2020) hari ini. Risma mengatakan pihaknya bakal mengusulkan agar PSBB di Surabaya raya tak diperpanjang, salah satunya lantaran memikirkan geliat perekonomian warga.

Detailnya protokol kesehatan yang bakal diperketat lagi bakal menjadi langkah untuk tetap mengantisipasi laju penyebaran virus Corona dan tetap memikirkan sektor perekonomian.

 UPDATE 8 Juni: RS Darurat Wisma Atlet Rawat 547 Pasien Positif Covid-19, RSKI Pulau Galang 46 Orang

Selain itu, Risma mengaku juga bakal memprioritaskan di lingkungan pusat perbelanjaan terutama para pekerja disana untuk dilakukan rapid test massal.

Dia mengatakan bakal mengusulkan kepada pemerintah pusat agar bantuan alat rapid dapat terus diterima Pemkot Surabaya.

Dengan begitu, Risma meyakini Surabaya pada saatnya nanti bakal siap dengan tatanan kehidupan baru ditengah pandemi.

"Yang disebut pak Presiden new normal itu kita benar-benar yakin bahwa pegawai itu sehat, jadi nanti kita akan melakukan rapid, ini saya sudah mohon ke pak Menteri nanti kalau kita ada rapid, kita prioritaskan itu pegawai minimarket, pegawai supermarket, pegawai mall, pegawai toko," ungkap Risma.

 Tanggapan Masyarakat Hari Pertama Perkantoran Aktif Kembali Masa PSBB Transisi dan New Normal

Sikap Khofifah soal Perpanjangan PSBB Surabaya Raya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pembahasan dan evaluasi penerapan PSBB Surabaya Raya ( PSBB Surabaya, PSBB Sidoarjo, dan PSBB Gresik ) yang sudah dilakukan hingga tiga kali masa inkubasi (14 hari setiap tahapan) akan dilakukan hari ini.

Nah, dalam forum inilah, PSBB akan diputuskan, apakah PSBB Surabaya Raya kembali diperpanjang ataukah Surabaya Raya akan mulai memasuki masa transisi menuju new normal sebagaimana sudah dilakukan di Malang Raya.

Manufacturing Director PT Victoria Care Indonesia, Rosid Sujono, bersama Sales & Distribution Director PT Victoria Care Indonesia, Andi Sulistiawan, menyerahkan secara simbolis bantuan 250 jerigen berisi 1.250 liter Herborist hand sanitizer kepada Pemprov Jatim. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Ketua Gugus Tugas Covid 19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi.
Manufacturing Director PT Victoria Care Indonesia, Rosid Sujono, bersama Sales & Distribution Director PT Victoria Care Indonesia, Andi Sulistiawan, menyerahkan secara simbolis bantuan 250 jerigen berisi 1.250 liter Herborist hand sanitizer kepada Pemprov Jatim. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Ketua Gugus Tugas Covid 19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi. (Dok. Herborist)

"Kelanjutan PSBB Surabaya Raya, baru nanti malam kita rapatkan. Kita akan rapatkan dan mengevaluasi bagaimana dari segi kajian epidemiologinya. Nanti bersama pak sekda juga kita akan rapatkan," kata Gubernur Khofifah saat diwawancara di kampung tangguh Desa Bolorejo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung, Minggu (7/6/2020).

 Sambil Menangis, Retno Paradinah Ceritakan Anaknya yang Tidak Bisa Bertemu Zul Zivilia Saat Lebaran

Menurut Khofifah, memutuskan untuk mengakhiri masa restriksi dengan melanjutkannya dengan masa transisi menuju new normal bukan kebijakan yang diambil semata-mata tanpa ada dasar kajian akademis. Yang memutuskan adalah kajian epidemiologi dari tiga kawasan yang bersangkutan.

"Kalau yang sudah masa transisi Malang Raya. Per hari ini bahkan perpanjangan transisi mulai diberlakukan hingga tujuh hari ke depan. Itu juga karena pertimbangan epidemiologi," tegasnya.

Namun sesuai aturan dari WHO suatu daerah bisa masuk masa transisi menuju new normal jika memenuhi enam ketentuan.

Pedoman pertama yang dipenuhi adalah adanya bukti bahwa persebaran covid-19 dalam keadaan terkontrol.

Kemudian poin yang kedua adalah kapasitas fasilitas kesehatan saat ini masih dalam kondisi yang cukup untuk tes, isolasi di rumah sakit, tracing, dan karantina bagi pasien yang terkonfirmasi.

Kemudian juga ada poin ketiga yaitu adanya komitmen untuk melindungi populasi masyarakat yang berisiko khususunya orang lansia dan individu dengan penyakit komorbid.

 IPW Tuduh Novel Baswedan Sandera Nurhadi, KPK: Kami Tidak akan Berpolemik dengan Isu Tak Jelas

Poin ke empat yaitu adanya komitmen pemda untuk melakukan resosialisasi dan reedukasi pada masyarakat untuk mengenakan masker, menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan.

Dan poin ke lima dan keenam berturut turut adalah adanya komitmen untuk meminimalkan risiko penyebaran kasus baru, dan adanya partisipasi aktif komunitas dalam melawan penyebaran covid-19.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Joni Wahyuhadi. Yang menenukan Surabaya Raya akan segera memasuki new normal adalah warganya sendiri.

"Yang jelas untuk menuju new normal tidak bisa melompat. Harus ada tahapan. Setelah PSBB ya ada masa transisi dulu, sebelum masuk ke new normal. Nah itu juga ada syaratnya. Salah satunya kontrol penyebaran virus," kata Joni.

Sebab dalam menunu new normal harusnya penyebarannya di bawah 1. Kemudian dalam 14 hari terakhir harus ada penurunan angka penurunan kasus hingga 50 persen.

"Kemarin memang angka kesembuah Surabaya meningkat tajam. Ini akan menjadi pertimbangan juga. Lalu angka kematian juga. Dan angka penurunan penambahan kasus. Nanti ini yang dibahas dalam kajian epidemiologi," tegas Joni Wahyuhadi.

 Konsultasi ke Psikiater, Prilly Latuconsina Temukan Alasan Dirinya Kerap Jadi Korban Bullying

Attack Rate Surabaya Lebih Tinggi dari Jakarta

Untuk memastikan, apakah PSBB Surabaya Raya di tiga wilayah tersebut ( PSBB Surabaya, PSBB Sidoarjo, dan PSBB Gresik ) dilanjutkan atau tidak, penentuannya akan dilakukan, Senin (8/6/2020) hari ini.

Hal tersebut menjadi hasil rapat terbatas dari Forkopimda Jawa Timur bersama forkopimda tiga daerah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Minggu (7/6/2020) malam.

Dipimpin oleh Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono, rapat tersebut dihadiri oleh Wakapolda Jatim Brigjend Pol Slamet Hadi, Kasdam V Brawijaya Brigjend TNI Agus Setiawan dan juga para kepala daerah.

 Soal TVRI Materi Keliling Bangun Datar dan Luas Lingkaran Kelas 4-6 SD, Senin 8 Juni 2020

Tampak dalam pembahasan rapat tersebut Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, dan untuk Kota Surabaya diwakilkan oleh Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto.

Dalam pembahasan tersebut turut dibahas evaluasi penerapan PSBB di kawasan Surabaya Raya. Khususnya dari tinjauan kajian epidemiologi.

Mulai dari tren pertambahan kasus covid-19, tren kematian kasus covid-19 dan juga tren kesembuhan kasus covid-19 di tiga daerah Surabaya Raya.

Dalam rapat tersebut dengan turut hadir pula, Tim Advokasi PSBB & Survailans, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Dr Windhu Purnomo.

Dalam pemaparannya, Windhu mengatakan bahwa angka kasus Surabaya Raya masih tinggi. Dimana attack rate Kota Surabaya masih 94,1. Artinya, setiap 100 ribu penduduk ada 94,1 orang positif.

Dikatakan Windhu hal ini harus menjadi pertimbangan besar, sebab jumlah ini lebih tinggi dibanding Jakarta yang hanya 60 angka attack ratenya.

“Attack rate ini harus diwaspadai dengan kondisi angka penularan yang seperti itu,” katanya.

Itu untuk Surabaya. Sedangkan untuk Kabupaten Gresik dan Sidoarjo angka masih lebih rendah. Dimana untuk Kabupaten Gresik angka attack rate nya adalah 15,8. Sedangkan untuk Kabupaten Sidoarjo angkanya adalah 31,7.

 Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, 343 WNI MV Roterdam Dievakuasi ke Hotel

Tidak hanya itu, Windhu juga menyampaikan analisa dari segi sosiolofi. Ia menilai bahwa sejauh ini penerapan protokol kesehatan masih lemah. Menurutnya kondisi itu membuat Surabaya Raya belum layak masuk tahapan transmisi atau pun new normal life.

“Pada masa PSBB saja tidak disiplin, apalagi pada masa new normal life, pasti banyak yang tidak bisa tertib," ujarnya.

Sementara itu Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono mengatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan PSBB Surabaya Raya akan dilakukan besok atau Senin hari ini.

“Hari ini adalah rapat untuk mendengarkan apa yang diinginkan kabupaten kota dengan mempertimbangkan hal hal yang sifatnya epidemiologis maupun sosiologi seperti yang disampaikan Dr Windhu,” kata Heru.

 Nola Be3 Simpan Rahasia Selama 12 Tahun, Cynthia Lamusu dan Surya Saputra Baru Tahu, Rahasia Apa?

Menurutnya besok akan ada penyampaikan usulan-usulan dari masing-masing kabupaten kota dalam kaitannya kelanjutan PSBB. Besok rapat ini akan dipimpin oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

“Keputusannya untuk berlanjut atau tidak akan disampaikan besok, yang rapatnya akan dimediatori ibu gubernur dan forpimda pemprov,” kata Heru.

Menurutnya keputusan menghentikan PSBB dan masuk ke transisi new normal dikambalikan ke Kabupaten Kota.

Bahkan menurut Heru, arahan gubernur menyebutkan bahwa dalam rapat besok, masing-masing pemda harus sudah membawa draft perwali dan perbup yang nantinya akan menjadi payung hukum penerapan transisi menuju normal atau nanti kesepakatan yang diambil.

Penyampaian usulan dari para kepala daerah juga akan disampaikan melalui mediasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah. (TribunJatim/Fatimatuz Zahroh/Yusron Naufal Putra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Surabaya Raya Kompak Usul Tak Perpanjang PSBB, Keputusan Ada di Khofifah",  Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved