Kerusuhan di AS

Pascakematian George Floyd, Dewan Kota Minneapolis Berencana 'Tutup' Kepolisian

Langkah mengejutkan diambil oleh Dewan Kota Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat pascakematian Geoarge Floyd yang berujung unjukrasa besar-besaran.

Mike Desmond/WBFO via AP
Seorang demonstran berusia 75 tahun tergeletak dengan darah keluar usai didorong anggota polisi Bufallo, New York. Aksi itu dikhawatirkan memicu kemarahan publik seperti kasus George Floyd di Minnesota. 

Gerakan defund the police didorong oleh kritik masyarakat terhadap anggaran tinggi khas militer yang diterima banyak departemen kepolisian AS.

Aksi itu juga memprotes keterlibatan kepolisian menanggulangi penyakit sosial seperti kecanduan,  penyakit mental, dan tuna wisma.

Menurut pendukung gerakan, masalah itu lebih baik diatasi dengan pendekatan layanan sosial sehingga perlu dipikirkan kembali perilaku seperti apa yang pantas disebut sebagai aksi kriminal.

Pejabat yang terpilih di Dewan Kota New York dan Los Angeles juga mengatakan mereka berencana mengurangi anggaran kepolisian dan mengalihkannya ke layanan sosial.

 Akibat Larangan Seks untuk Cegah Corona, Pemerintah Inggris Malah Tuai Ejekan

Langkah itu menunjukkan gerakan "defund the police" mulai mendapatkan banyak dukungan di AS.

Dapat banyak dukungan, John Boyega "beraksi" lagi lewat sosial media

Sementara itu, John Boyega telah kembali ke media sosial untuk pertama kalinya sejak pidato Black Lives Matter yang ia serukan di London pada Rabu (3/6/2020).

Aktor Star Wars itu mendapatkan banyak dukungan dan kembali menyuarakan protes melalui media sosialnya, dikutip dari NME, Senin (8/6/2020).

Saya ingin berterima kasih kepada kalian semua atas cinta dan dukungan yang telah Anda bagikan selama beberapa hari terakhir, meskipun tidak ada yang saya lakukan untuk pujian, atau bahkan cukup, dalam skema besar hal-hal ini,” tulis Boyega di Instagram.

 AMERIKA Diguncang Kerusuhan, Ini Permintaan Adele kepada Penggemar yang Ikut Aksi George Floyd

“Ini adalah waktu yang intens bagi komunitas kami, dan yang paling penting bagi kami adalah menjaga momentum dan tidak melupakan betapa pentingnya untuk mengejar solusi dan komitmen jangka panjang, demi generasi kami, dan selanjutnya," ujarnya melanjutkan.

Boyega menganggap bahwa perjuangan bagi komunitas kulit hitam melawan rasisme dan kesenjangan masih perlu banyak dorongan.

Dengan banyaknya partisipasi masyarakat secara luas dan mendunia mengenai gerakan #BlackLivesMatter, ia melihatnya sebagai bahan bakar untuk menginspirasi cara berpikir, membangun, dan tumbuh bersama-sama.

"Mari tingkatkan pengetahuan kita! Saya senang melihat kebangkitan terjadi pada kita semua! Saya akan terus menggunakan platform saya untuk melawan ketidakadilan dan ketidaksetaraan di komunitas kami, apa pun yang terjadi," kata Boyega.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved