Virus Corona

Risma Usulkan PSBB di Surabaya Tak Diperpanjang, Sebagai Gantinya Ia Janji Siap Lakukan Ini

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan pihaknya bakal mengusulkan agar tak ada perpanjangan PSBB Surabaya. Cukup sampai tahap III

TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat berkunjung ke Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019). Ia akan mengusulkan PSBB di Kota Surabaya dihentikan 

WARTAKOTALIVE.COM, SURABAYA -- PSBB Surabaya Raya Tahap III dijadwalkan berakhir Senin (8/6/2020) besok.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan pihaknya bakal mengusulkan agar tak ada perpanjangan PSBB Surabaya.

"Mudah-mudahan usulan saya diterima," kata Risma, Minggu (7/6/2020).

Pujian Kini Diberikan untuk Risma Justru Setelah Terungkap Penyebab Tingginya Covid-19 di Surabaya

Dukungan untuk Risma Lawan Corona Terus Mengalir, Kali Ini Melalui Tagar Surabaya Wani di Twitter

Usulan tersebut bakal disampaikan kepada Pemprov Jatim dalam rapat yang informasinya bakal berlangsung pada hari ini, Minggu (7/6/2020).

Risma bakal mengusulkan hal itu pada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sebagaimana diketahui, PSBB ini sebelumnya diambil lantaran untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona ( Covid-19 ) di Surabaya Raya.

Sudah ada dua kali masa perpanjangan PSBB di wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Simak Penjelasan Lengkap Kisi-kisi PPDB Banten 2020/2021, Juga Tentang 4 Jalur Penerimaan PPDB

Jika itu disepakati, bukan berarti tak ada upaya yang disiapkan oleh Pemkot Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona di kota pahlawan.

Risma menyebut diantaranya bakal menyiapkan protokol kesehatan yang harus dijalankan bahkan lebih didetilkan.

Risma memastikan, protokol kesehatan itu bakal menyasar berbagai sektor agar mata rantai penyebaran virus corona di Surabaya terputus.

Kisah Terowongan Ceger, Dulu Bisa Dilewati Mobil, Kini Tampak Sempit Hanya Bisa Dilalui 2 Motor

"Protokolnya nanti lebih ketat karena supaya disiplin, karena kita belum bebas 100 persen jadi artinya kita harus lakukan protokol yang ketat," ungkap Risma menambahkan.

Sementara itu, saat ini tren kesembuhan di Surabaya memang dilaporkan meningkat. Sejak beberapa hari terakhir jumlah pasien yang sembuh selalu bertambah.

Bahkan, dari data yang dilaporkan oleh Dinkes Surabaya, per Sabtu (6/6/2020) kemarin, jumlah pasien sembuh secara kumulatif mencapai 766 orang

Pasien Sembuh di Surabaya

Sebelumnya Pemerintah Kota Surabaya mengumumkan tambahan 132 pasien sembuh dari Covid-19 pada Jumat (5/6/2020).

99 Tahun HM Soeharto, Mbak Tutut Bagikan Kisah Soeharto Tolak Berlindung ke Negara Lain Usai Mundur

Rinciannya, 95 orang berasal dari Hotel Asrama Haji yang selesai menjalani karantina dan 37 orang dari Rumah Sakit Husada Utama.

Sebelumnya, pada 1 Juni pasien sembuh di Surabaya berjumlah 17 pasien.

Peningkatan terjadi beberapa hari berikutnya, sebanyak 60 pasien sembuh pada 2 Juni.

Lalu, 240 pasien sembuh pada 3 Juni dan 70 pasien sembuh pada 4 Juni.

 Ini Tanggapan Wali Kota Tri Rismaharini Soal Surabaya Masuk Zona Hitam Covid-19

Adapun total pasien sembuh sampai Jumat berjumlah 742 pasien.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan angka kesembuhan pasien positif Covid-19 meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Tercatat, 519 pasien positif Covid-19 sembuh dari 1-5 Juni 2020.

Menurut Risma, peningkatan jumlah pasien sembuh tak lepas dari upaya testing, tracing, and therapy (3T) yang dilakukan Pemkot Surabaya.

Pemkot Surabaya didukung mobil laboratorium dari BNPB dan BIN untuk melakukan rapid test dan tes swab massal selama tujuh hari terakhir di berbagai titik.

 Wali Kota Risma Pamit pada Perayaan Hari Jadi Kota Surabaya ke-727, Berikut Ini Pidato Lengkapnya

"Adanya dukungan mobil PCR (polymerase chain reaction) ini yang menjadi salah satu indikator peningkatan kesembuhan pasien itu," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (5/6/2020).

Risma senang jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh meningkat dalam beberapa hari terakhir. Ia yakin tren itu bisa terjaga. Sebab, Surabaya telah memiliki mobil PCR untuk memeriksa sampel cairan tenggorokan atau swab pasien positif Covid-19.

"Warga yang mestinya sudah harus swab yang kedua itu tertunda karena tidak punya alat. Dengan alat ini (mobil PCR), maka percepatan itu bisa kelihatan," jelas Risma.

 Didugat Rp 5 Miliar oleh Investor, Pihak Ustaz Yusuf Mansur Berharap Bisa Selesai di Tahap Mediasi

Risma mengingatkan seluruh pasien positif yang sembuh menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

"Bahkan mungkin nanti ke depan saya minta protokol seperti ini. Selalu cuci tangan dan menggunakan masker kalau mereka keluar. Karena itulah cara satu-satunya kita menjaga kesehatan kita pada saat seperti ini," kata Risma

Risma juga mengimbau semua pasien sembuh agar tidak lengah dan lalai.

"Karena itu saya tidak mau warga lengah meskipun mereka sudah dinyatakan sembuh oleh dokter," tutur Risma.

 Terima Tantangan Debat Luhut Pandjaitan soal Utang Negara, Guru Besar UI: Tolong Sediakan Waktunya

Sementara itu, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kesembuhan meningkat.

Salah satunya, dukungan moril petugas medis di rumah sakit dan pusat karantina. Dukungan itu membuat pasien menjadi gembira.

"Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur," ungkap Febria.

Selain itu, Febria menekankan pentingnya keberadaan mobil laboratorium PCR milik BIN dan BNPB untuk mendukung peningkatan angka kesembuhan pasien.

 Saat Hari Raya Idul Adha, Sule Malah Mabuk Miras, Orangtuanya Geram Bukan Main

Sebab, pasien positif Covid-19 baru dinyatakan sembuh setelah dua kali mendapatkan hasil negatif berdasarkan tes swab.

Sementara, pemeriksaan sampel cairan tenggorokan pasien Covid-19 tertunda karena keterbatasan alat.

Kini, kendala itu telah teratasi. Pemkot Surabaya bisa memangkas waktu pemeriksaan sampel swab pasien positif Covid-19.

"Memang swab kemarin sempat tertunda, jadi kita lakukan swab ulang. Tapi sekarang bisa cepat, karena kemarin terhambat karena labnya lama kemudian antre, kalau sekarang bisa cepat," ujar dia.

Masuk zona hitam

Wilayah Surabaya tidak lagi menjadi zona merah Covid-19 melainkan menjadi zona hitam lantaran sangat tingginya kasus positif Corona di ibu kota Jawa Timur tersebut.

Hal itu terlihat dari peta sebaran kasus yang dilansir infocovid19.jatimprov.go.id.

Kota Surabaya menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Timur.

Adapun dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Surabaya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun menjelaskan tanggapannya.

Ia menyebut meningkatnya kasus positif Covid-19 itu terjadi karena saat ini pihaknya terus gencar melakukan rapid test massal dan swab di beberapa lokasi yang dinilai ada pandemi.

 Masyarakat Diimbau Perkuat Diversifikasi Pangan Lokal Selama Pandemi Virus Corona

Risma mengaku, kemunculan Covid-19 di awal Maret lalu amat sulit dalam melakukan tes karena keterbatasan alat itu.

Keterbatasan alat tersebut menjadikan Surabaya terlambat pula dalam menangani virus corona.

Namun, saat ini, Risma telah menerima banyak bantuan alat kesehatan dari Kemenkes, BIN, dan BNPB untuk melakukan tes kepada masyarakat.

Tes massal ini dilakukan di sejumlah tempat, baik di jalan raya, di perkampungan, maupun tempat ibadah.

 Begini Tata Cara Peribadatan di Gereja Tangerang yang Akan Segera Dibuka

"Jadi, kami lakukan rapid test massal di beberapa tempat. Kadang lokasinya di sepanjang jalan, kadang pula di masjid dan sebagainya. Sampai hari ini rapid test kurang lebih sebanyak 27.000 orang," Risma.

Data menunjukkan, terdapat 2.748 kasus positif di Surabaya hingga Selasa (2/6/2020) pukul 19.00 WIB.

Adapun tertinggi kedua diduduki Kabupaten Sidoarjo dengan 683 kasus positif.

Kabupaten Gresik berada di posisi ketiga dengan 183 kasus.

Adapun total kasus Covid-19 di Jawa Timur berjumlah 5.132 kasus.

Sementara itu di Surabaya, kasus Covid-19 telah menyebar di 5 wilayah.

 Siap Buka Kembali, Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah Terapkan Protokol New Normal

Data dari lawancovid-19.surabaya.go.id menunjukkan, total 253 kasus Covid-19 berujung kematian, per Selasa.

Sementara itu kasus sembuh mencapai 300 orang.

Surabaya Timur menjadi wilayah dengan kasus tertinggi dengan 932 kasus positif, sedangkan di Surabaya Selatan berjumlah 559 kasus.

Surabaya Utara mencatatkan 534 kasus.

 Penerapan New Normal, Rahmat Effendi Minta Tidak Boleh Ada Pekerja Dirumahkan dan PHK

Adapun Surabaya Pusat memiliki 419 kasus.

Kasus terendah berada di Surabaya Barat dengan 304 kasus.

Sementara itu Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi menyebut warna hitam menunjukkan kasus Covid-19 di daerah tersebut lebih dari 1.025 kasus.

"Semakin banyak catatan kasusnya, warna di peta sebaran akan semakin pekat hingga berwarna hitam," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/6/2020) dilansir Kompas.com.

Surabaya Dapat Sanjungan

Sementara itu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo memberi sanjungan terhadap penanganan Covid-19 oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Balai Kota Surabaya bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Balai Kota Surabaya, Selasa (2/6/2020).

Dilansir Kompas.com, menurut Doni, Pemkot Surabaya sudah melakukan langkah-langkah yang sangat baik.

Adapun peningkatan kasus terkonfirmasi yang dialami Surabaya merupakan buah kerja keras dalam melakukan tracing dan pengambilan sampel di berbagai lingkungan masyarakat.

 Sambut New Normal, Kemenpora Godok Protokol Kesehatan untuk Olahraga Indonesia

"Tentunya tak mudah untuk mendapatkan informasi daerah yang kawasannya banyak yang positif. Ini langkah yang strategis dan sangat cerdas," kata Doni, di Balai Kota Surabaya, Selasa.

Doni berharap, pasien yang saat ini dirawat kemudian sembuh, agar mendonorkan plasmanya kepada pemerintah untuk pengobatan pasien yang sakit berat.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Wali Kota Risma Bakal Usulkan PSBB Surabaya Tak Diperpanjang Lagi, Harap: Mudah-mudahan Diterima,  Penulis: Yusron Naufal Putra

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved