Bisnis

Proyek Pembangunan Kilang Minyak Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk Ratusan Ribu Orang

Proyek RDMP dan GRR akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 130.000 orang saat konstruksi dan sekitar 10.000 orang saat beroperasi.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
Kilang minyak Balikpapan, Kalimantan Timur (Kilang Minyak Pertamina Balikpapan) 

Hasil studi juga menunjukkan multiplier effect bagi lapangan pekerjaan akan memberikan dampak 17 kali lipat sehingga membuka jutaan lowongan pekerjaan di berbagai sektor.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengatakan, proyek pembangunan kilang Refinary Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR) yang jadi Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa memberikan multiplier effect atau dampak luas bagi pembukaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi nasional. 

Dengan total investasi sekitar 48  miliar dolar AS, RDMP dan GRR akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 130.000 orang saat konstruksi dan sekitar 10.000 orang saat beroperasi.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mencontohkan, pembangunan Kilang Balikpapan yang membutuhkan sekitar 15-20 ribu tenaga kerja langsung.

Resmi, Pertamina dan CPC Taiwan Teken HOA Kembangkan Kompleks Industri Petrokimia di Kilang Balongan

Pertamina Bangun Kilang Minyak Dalam Negeri, Ini Alasan dan Progresnya

"Tapi ada gabungan antara 5 RDMP dan GRR, totalnya ada 142 ribu (orang)," ujarnya saat teleconference, Jumat (5/6/2020).

Hasil studi juga menunjukkan multiplier effect bagi lapangan pekerjaan akan memberikan dampak 17 kali lipat sehingga membuka jutaan lowongan pekerjaan di berbagai sektor.

“Artinya, 17 orang akan merasakan impact tidak langsung dari seorang pekerja di kilang. Bisa berupa restoran, bisnis transportasi, menjual barang kebutuhan sehari-hari, termasuk distribusi ke BBM ke daerah menggunakan kapal atau mobil tangki," ucap Ignatius.

Konsumen di Rumah Aja, Pertamina Perluas Layanan Pesan Antar BBM, LPG dan Pelumas, Ini Cara Pesannya

Driver Ojol Dapat Casback 50 Persen Beli BBM, Begini Pesan Komisaris Utama Pertamina Ahok

Kualitas Produk

Menurut Ignatius, pengembangan RDMP dan GRR juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas produk BBM yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan regulasi dan standar internasional sehingga ke depan akan terwujud ekosistem lingkungan Indonesia yang lebih sehat.

“Dari segi kualitas spesifikasi bahan bakar. Produk-produk yang dihasilkan kilang kita masih setara dengan euro 1 dan 2. Sementara, negara-negara lain sudah mengacu pada standar euro 5 dan 6,” tambahnya.

TKDN

Selain itu, dengan pengembangan RDMP dan GRR, Pertamina berkomitmen untuk memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)  baik dari segi manpower, material dan peralatan sehingga memberikan kesempatan dan mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur dalam negeri. 

Alasan bangun kilang minyak

Sebelumnya diberitakan, penurunan pasokan crude atau minyak mentah domestik setiap tahunnya menjadi alasan pentingnya bagi Indonesia untuk membangun kilang minyak baru di masa sekarang ini.

Maka, Pemerintah memberikan mandat kepada Pertamina melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.146 Tahun 2015 untuk membangun dan mengembangkan kilang Refinary Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR) di dalam negeri yang jadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, pasokan crude domestik setiap tahunnya cenderung turun sejak tahun 2010.

 ICDX Dapat Izin BAPPEBTI untuk Memperdagangkan Kontrak Berjangka Mini dan Mikro Minyak Mentah WTI

Di sisi lain, kilang minyak milik Pertamina dirancang untuk mengolah crude domestik yang disebut ‘sweet'.

Artinya, jika produksi crude dalam negeri terus turun maka butuh sumber crude yang lain alias impor.

“Sumber crude terbesar dari middle east dan AS. Padahal, di middle east (crude-nya) berbeda dengan punya kita (Pertamina). Crude middle east sering disebut crude asam karena kandungan sulfurnya tinggi," jelas Ignatius saat sesi teleconference, Jumat (5/6/2020).

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved