Bisnis
Proyek Pembangunan Kilang Minyak Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk Ratusan Ribu Orang
Proyek RDMP dan GRR akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 130.000 orang saat konstruksi dan sekitar 10.000 orang saat beroperasi.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
"Dengan penurunan crude domestik, serta tidak cocok dengan kilang minyak Pertamina, maka kita harus melakukan penyesuaian,” imbuhnya.
Saat ini Pertamina memiliki lima kilang RDMP dan Grass Roof Refinery (GRR), yakni RDMP Balikpapan, RDMP Balongan, RDMP Cilacap, RDMP Dumai, dan GRR Tuban.
Menurut Ignatius, Pertamina akan melakukan upgrading terhadap kelima kilang tersebut.
• Beli Pertalite dan Dexlite, Angkot Dapat Cashback 50 Persen dari Pertamina, Mau? Ini Persyaratannya
• Dalam Sebulan Pertamina Kucurkan Rp 250 Miliar untuk Bantu Tangani Covid-19 di Indonesia
Progres
Untuk RDMP Balikpapan telah masuk ke pekerjaan kontruksi di mana progresnya mencapai 16,69 persen hingga 24 Mei 2020.
Adapun upgrading kilang Balikpapan ditargetkan akan selesai dan beroperasi pada tahun 2023.
"Balikpapan sudah masuk tahapan konstruksi, minggu-minggu ini sudah mencapai realisasi sekitar 17 persen konstruksi. Kilang upgrading Balikpapan atau RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas kilang dari 260 ribu menjadi 360 ribu barel per hari," ungkapnya.
Tiga fase
Kemudian, untuk RDMP Balongan, lanjutnya, pembangunan terbagi menjadi tiga fase.
Fase pertama yakni berupa peningkatan kapasitas kilang dari 125 ribu barel menjadi 150 ribu barel per hari.
Pada fase pertama ini, Pertamina masih melakukan proses lelang pengadaan dan akan dilakukan percepatan. Sehingga, prosesnya bakal lebih cepat kurang lebih setahun.
"Kita bisa mempercepat pembangun Balongan fase pertama bisa duluan selesai (dibandingkan pembangunan kilang Balikpapan) dan bisa produksi pada tahun 2022," sebut Ignatius.
Untuk fase kedua, Pertamina akan mengoptimalisasi produk yang dihasilkan kilang Balongan. Menurut Ignatius pada fase kedua ini, Pertamina sedang melakukan tahap basic design.
“Tahapan ini akan rampung pada September atau Oktober tahun ini dan dilanjutkan dengan kajian engineering yang lebih advance dengan waktu sekitar 6 bulan dan pada pertengahan tahun depan akan masuk lelang pengadaan,” jelasnya.
Adapun untuk fase pertama dan kedua ditargetkan rampung pada 2022.
Masuk pada fase ketiga yakni pembangunan RDMP yang akan terintegrasi dengan petrokimia. Pada fase ini Pertamina bekerja sama dengan China Petroleum Corporation (CPC) Taiwan dan The Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) asal Uni Emirat Arab (UEA). Penandatangan kerja sama ini resmi dilakukan, Jumat (5/6).
Proyek petrokimia di Balongan berbeda dengan proyek RDMP atau modifikasi kilang Balongan.
Akan tetapi, lokasi kedua proyek ini tak berjauhan karena saling berkaitan.
Khusus Balongan fase ketiga direncanakan rampung di tahun 2026.