New Normal
Sekolah di Kelapa Gading Disemprot Disinfektan Jelang New Normal, Ini Manfaatnya
PMI DKI Jakarta kembali melakukan penyemprotan disinfektan dengan menyasar sejumlah sekolah yang berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (4/6).
Penulis: Junianto Hamonangan |
Lokasi yang akan dilakukan penyemprotan dengan gunner adalah bangunan yang berada di halan utama.
• Inilah 7 Keutamaan Tadarus Alquran di Bulan Ramadan, Banyak Manfaat dan Berpahala
Seperti jalan Daan Mogot, jalan Gatot Subroto, jalan TMP, jalan MH Tamrin dan jalan Surya Dharma Ali, Stasiun KRL, serta bagian bangunan yang sering bersentuhan dengan manusia seperti pagar dan pintu pagar.
Penyemprotan diarahkan langsung ke objek yang sering bersentuhan langsung dengan manusia, bukan jalanannya.
"Operasi ini mirip di Kota Wuhan yang sudah sukses dengan berbagai upaya pencegahan dan mitigasinya,” kata Kuswara.
PMI Gandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kembangkan Plasma Darah
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) semakin serius untuk berupaya memerangi Covid-19.
Setelah sebelumnya melakukan mitigasi dan pencegahan penyebaran virus dengan cara melakukan penyemprotan desinfektan di beberapa wilayah Indonesia, kini PMI mengandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk mengembangkan obat bagi pasien Covid-19.
Obat tersebut rencananya akan digunakan terapi untuk pasien Covid-19.
Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said dalam keterangnya mengatakan, tertarik bekerja sama dengan pihak Eijkmen yang dapat melakukan sebuah upaya engineering di mana bisa menjadikan plasma darah dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh untuk mengobati pasien Covid-19.
"Kami dari PMI akan berkoloborasi dengan lembaga Eijkmen yang telah mengambil inisiatif untuk melakukan suatu engineering Plasma darah untuk pengobatan Covid-19," kata Sudirman Said, Rabu (15/4/2020).
• BREAKING NEWS: Yusuf Mansur Dukung Anies Baswedan Pada Pilpres 2024 dan Ajak Warga Baca Shalawat
Menurut Sudirman Said, nantinya pasien Covid-19 yang telah sembuh darahnya akan diambil dan plasmanya akan digunakan untuk menerapi pasien-pasien Covid-19.
Sedangkan Kepala Lembaga Eijkmen, Prof Amin Subandrio menjelaskan bahwa pihaknya dalam membuat obat terapi untuk pasien Covid-19 adalah dengan cara mengambil Plasma Convalescent dari darah pasien Covid-19 yang telah dinyatakan 4 minggu sembuh.
Plasma darah tersebut nantinya akan diberikan kepada pasien yang dalam kondisi berat dengan jumlah virus yang masih banyak sementara antibodinya belum bekerja.
"Diharapkan antibodi yang ada di dalam plasma darah pasien yang telah sembuh tersebut akan membantu memerangi virus yang ada dalam tubub pasien Covid-19," katanya.
• Pelajari Sejarah Flu Spanyol yang Tewaskan 1,5 Juta Orang, Anies Perkecil Dampak Covid-19