PSBB Jakarta
Pelajari Sejarah Flu Spanyol yang Tewaskan 1,5 Juta Orang, Anies Perkecil Dampak Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah sering membaca buku-buku terkait keberlanjutan bumi bagi kehidupan manusia.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Hertanto Soebijoto
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah sering membaca buku-buku terkait keberlanjutan bumi bagi kehidupan manusia.
Satu di antaranya ia tertarik bagaimana sebuah komunitas makhluk hidup bisa bertahan di tengah ancaman virus.
Pria berusia 50 tahun itu mengaku sudah membaca buku-buku terkait penyebaran virus ketika Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok mulai diserang virus corona atau Covid-19.
Ketika itu ia belajar tentang sejarah flu Spanyol yang pernah menjangkiti empat kota besar Indonesia di tahun 1918.
Ketika itu wilayah perdagangan internasional di Indonesia yakni Surabaya, Cirebon, Madura, dan Banten menjadi yang terparah terpapar flu Spanyol.
• BREAKING NEWS: Yusuf Mansur Dukung Anies Baswedan Pada Pilpres 2024 dan Ajak Warga Baca Shalawat
• BREAKING NEWS:Wali Kota Bima Arya Tinggalkan RSUD Kota Bogor, Bagikan Foto-foto Bikin Netizen Nangis
• Kisah Kedekatan Glenn Fredly dan Mutia Ayu Hingga Memutuskan Jadi Pasangan Sehidup Semati
Setidaknya selama dua tahun virus itu menjangkit, terhitung 1,5 juta masyarakat Indonesia meninggal karena flu tersebut.
"Maka dari itu ketika kita olah kota maka belajar dari sejarah itu penting. Bahaya sekali kalau kita anggap virus ini bukan menjadi suatu masalah," ujarnya dalam sesi wawancara khusus lewat video conference Selasa (14/4/2020).
Oleh karena itulah, kata Anies, ia mengambil langkah-langkah seperti mengajukan lockdown yang akhirnya menuai kontroversi di masyarakat.
Langkah itu diajukannya lantaran Jakarta harus belajar dari sejarah flu panyol yang menyerang Indonesia lebih satu abad lalu.
• Jauh Sebelum Virus Corona Masuk Indonesia, Anies: Saya Sudah Panggil Tim Intelijen dan Imigrasi
"Kalau keputusan tidak ambil dari science akan jeblok hasilnya. Maka ketika menghadapi ancaman virus ini kuncinya pahami situasi global dan science," jelas Anies.
Ia sendiri mengaku tidak masalah keputusan dan langkah-langkah yang diambilnya malah dipandang sinis oleh netizen.
Terpenting, kata Anies, warga Jakarta dapat merasakan kebijakan itu usai pandemi ini berakhir. Di mana ia optimis Jakarta menjadi satu kota yang dapat menekan jumlah kematian akibat infeksi virus ini.
• Anies Baswedan: Pencegahan Covid-19 Dapat Dilakukan dengan Cara Kuno
"Jadi keputusan harus cepat dan jangan ragu-ragu. Kalau soal dimarahin orang itu biasa asal jangan dimarahin Tuhan dan sejarawan," ungkapnya.
Pandemi Paling Parah: Korban Meninggal Flu Spanyol 50 Juta Jiwa