Antisipasi Lonjakan Lalin, Dirjen Hubdat Kemenhub Pantau Kondisi GT Cikupa, ini Hasilnya
“Kalau hari ini di Gerbang Tol Cikupa berdasarkan pihak operator jalan tol ada kenaikan hari ini. Tapi pergerakannya lebih ke masyarakat komuter."
WARTAKOTALIVE.CO, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi hari ini, Jumat (29/5) memantau kepadatan lalu lintas di Gerbang Tol Cikupa arah Jakarta.
Pada masa H+4 Lebaran, menurutnya terdapat kenaikan jumlah kendaraan dari para pekerja komuter di sekitar Banten dan Jakarta.
Pantauan yang dilakukannya juga untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas yang masuk ke Jakarta pasca masa Lebaran.
“Kalau hari ini di Gerbang Tol Cikupa berdasarkan pihak operator jalan tol ada kenaikan hari ini. Tapi pergerakannya lebih ke masyarakat komuter. Jadi masyarakat yang dari Jakarta kerjanya di sekitar Serang, Banten dan akan kembali,” jelas Budi dalam keterangannya, Jumat (29/5/2020).
• Anak dari Tenaga Medis yang Meninggal Karena Covid-19, Bisa Masuk SMA Negeri Tanpa Seleksi
• Peringati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni Libur Nasional, Upacara Tetap Digelar
Menurut Dirjen Budi jumlah masyarakat yang akan balik (dari mudik Lebaran) tidak sebanyak perkiraan awal.
“Banyak yang sudah dikeluarkan tapi kita akan tetap memantau potensi kenaikan mulai Sabtu sampai Senin. Dalam rentang waktu 3 hari ke depan, yang akan balik mungkin ada juga,” tambahnya.
Lebih lanjut lagi, ia menegaskan bahwa masyarakat yang berasal dari Sumatera sudah dicegat dan diperiksa dari Bakauheni.
“Di Bakauheni kita sudah minta kepada jajaran Kepolisian, Perhubungan, maupun Satpol PP. Seluruh tim satuan ini bertugas mulai dari Palembang sampai ke Lampung sudah melakukan penyekatan untuk mencegah pemudik,” urai Budi.
Dengan dilakukannya penyekatan terhadap kendaraan yang dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mampu mengurangi volume kendaraan hingga check point yang berbatasan dengan Jakarta.
“Artinya kepadatan yang terjadi ini adalah karena pergerakan masyarakat dari Jakarta yang kerja di sekitar Banten dan sebaliknya," katanya.
"Untuk kendaraan putar balik hari ini tidak terlalu banyak seperti sebelumnya, jadi saat ini pergerakan masyarakat dikarenakan untuk melakukan kegiatan ekonomi atau karena pekerjaan di sekitar dua provinsi (Banten dan Jakarta) ini,” tambahnya.
• Cerita Novel Baswedan ka Aa Gym, Ditemui Anak Muda yang Bilang,Saya tidak Kasihan dengan Pak Novel
• Warga di Kelurahan Tanjung Priok Ramai-Ramai Tolak Paket Bansos Pemprov DKI, ini Alasannya
• 3 SKPD Pemprov DKI ini tidak Tangani Pandemi Corona, Tapi dapat TKD Penuh, DPRD: Gubernur harus Adil
Sementara itu, sesuai arahan Menteri Perhubungan, Budi telah melakukan antisipasi mulai hari Sabtu sampai Senin terhadap kemungkinan peningkatan jumlah kendaraan.
“Meski akan ada peningkatan saya yakin bahwa penyekatan tidak hanya gencar dilakukan di layer 1 sekitar Jakarta jadi ini akan sangat efektif mengurangi volume pergerakan masyarakat,” pungkas Budi.