Pemerkosaan
Nasib Pilu Remaja Putri di Blitar, Dirudapaksa Bergiliran 5 Orang, Direkam pula oleh Para Pelaku
Sudah dirudapaksa secara giliran oleh lima orang, direkam pula oleh para pelaku rudapaksa. Polisi berhasil menangkap kelima pelaku biadab tersebut
WARTAKOTALIVE.COM, BLITAR -- Sudah dirudapaksa secara giliran oleh lima orang, direkam pula oleh para pelaku rudapaksa. Polisi berhasil menangkap kelima pelaku keji tersebut.
Sebut saja korban bernama Melati, 18 tahun, warga Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Melati mengalami rudapaksa yang dilakukan oleh lima orang pelaku.
• Seorang Pria Merudapaksa 20 Kali Anak 14 Tahun, Berawal Ketika Korban Minta Diajarkan Jurus Silat
• Siswi SMP Diperkosa hingga Hamil, Anggota DPRD Tawarkan Rp 1 Miliar Agar Kasus Distop, tapi Ditolak
Personil Polsek Kalidawir telah menangkap lima terduga pelaku rudapaksa Melati (18).
Mereka terdiri dari empat laki-laki dewasa dan satu masih di bawah umur.
Terungkapnya kasus ini bermula dari rekaman adegan tidak senonoh itu.
• Cerita Lengkap Pengemis Penderita Obesitas Dede Risman, 3 Hari Tak Bisa Bangun Hingga Dievakuasi
Kapolsek Kalidawir AKP Santoso melalui Kanit Reskrim, Ipda Bambang Kurniawan mengungkapkan, awalnya ada video rekaman seorang gadis yang diperlakukan tidak semestinya.
Video itu sangat vulgar, karena gadis itu dirudapaksa bergiliran dengan keji.
Video itu kemudian diselidiki oleh Bambang, hingga bisa mengidentifikasi Melati.
• Perahu Ketek Ditumpangi 13 Orang Terbalik, 4 Penumpang Meninggal Dunia, Berikut Daftar Nama Korban
"Kami kemudian mengonfirmasi ke orang tua gadis itu, dan ternyata memang benar," terang Bambang, Selasa (26/5/2020).
5 Pelaku ditangkap, 1 masih di bawah umur
Kepala UPPA Satreksrim Polres Tulungagung, Iptu Pujiarsih menimpali, saat ini korban ada bersama orang tuanya.
Sejauh ini kondisinya baik, sehingga tidak membutuhkan perawatan.
• Kendaraan yang Akan Menuju ke Jakarta Bakal Diperiksa Polisi di Yogyakarta
Namun jika nanti ada trauma, korban akan mendapat pendampingan khusus.
"Misalnya ada trauma karena kejadian itu, nanti kami mintakan pendampingan psikolog," ujar Retno.