Virus Corona
Dokter RSUP Persahabatan Minta Masyarakat Sabar di Rumah, Sakit Dulu Baru Senang Kemudian
Pada Hari Raya Idul Fitri 1441 H, masyarakat disarankan tetap di rumah, tidak mudik, dan tidak bersilaturahmi langsung untuk memberantas Covid-19.
Penulis: Apfia Tioconny Billy |
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, masyarakat disarankan tetap di rumah, tidak mudik, dan tidak bersilaturahmi langsung untuk memberantas Covid-19.
Dokter spesialis paru RS Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dr Erlina Burhan SpP(K) mengatakan, biasanya saat bersilaturahmi kita berjabat tangan.
Sedangkan saat ini tangan sangat berpengaruh kepada kesehatan tubuh.
• Ada Peti Mati Putih di Pintu Masuk TPU Tegal Alur, Daripada di Rumah Duka, Mending di Rumah Saja
Jika kita berjabatan dengan orang yang tidak diketahui ternyata mengidap virus dan tidak membersihkan tangan, maka sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Kita masih banyak yang belum terbiasa, biasanya bersalaman, buat saya itu sangat prihatin," ungkap dr Erlina kepada Tribunnews, Minggu (24/5/2020).
Dr Erlina mengajak masyarakat menahan diri dulu untuk keluar rumah, supaya tidak ada lagi penambahan kasus pasien positif di Indonesia yang saat ini masih terus melonjak.
• Lebaran di Masa Pandemi Covid-19, Achmad Yurianto: Tak Ada Ruang Mengeluh dan Saling Menyalahkan
Kalau kasus terus menurun dan semua bisa kembali pulih, tentunya masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa, sehingga penting bagi masyarakat menahan diri.
"Ayo, semua lapisan masyarakat bersabar dirilah sedikit."
"Bukan buat hanya yang bepergian, tapi buat yang sudah stay di rumah juga bersabar, semua bilang bete atau bosan pasti," kata dr Erlina.
• Hikmah Lebaran di Masa Pandemi Covid-19, Anies Baswedan Tak Cuma Silaturahmi dengan yang di Jakarta
"Banyak yang bisa dikerjakan yang positif di rumah, bersakit-sakit dulu barulah bersenang-senang kemudian," sambung dr Erlina.
Mengingat virus ini berbahaya bagi semua kalangan umur, baik anak-anak maupun yang lanjut usia, sebaiknya untuk bertemu dengan keluarga saat ini memanfaatkan teknologi terlebih dahulu.
"Saya aja telepon mertua saya videocall aja, bisalah memanfaatkan teknologi," beber Erlina.
• Pasien di RS Wisma Atlet Kerap Sharing Penyebab Terpapar Covid-19, Shock Saat Hasil Tes Swab Positif
Sementara, jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 526 orang, per Minggu (24/5/2020).
"Sehingga total ada 22.271 kasus positif," ujar Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, Minggu (24/5/2020).
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 153 orang, sehingga total pasien sembuh ada 5.402 orang.
• Anies Baswedan: Tetap di Rumah Setelah Lebaran Supaya Tidak Kembali ke Bulan Maret
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 21 orang, sehingga total ada 1.372 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 24 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 6.634 (29.8%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 3.663 (16.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 2.091 (9.4%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 1.309 (5.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 1.296 (5.8%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 789 (3.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 736 (3.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 599 (2.7%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 556 (2.5%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 478 (2.1%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 478 (2.1%)
BALI
Jumlah Kasus: 394 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 311 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 308 (1.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 276 (1.2%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 230 (1.0%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 226 (1.0%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 215 (1.0%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 168 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 164 (0.7%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 159 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 154 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 130 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 121 (0.5%)
RIAU
Jumlah Kasus: 111 (0.5%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 109 (0.5%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 100 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 95 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 86 (0.4%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 79 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 69 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 58 (0.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 39 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 19 (0.1%). (*)