Shalat Id

Pemkot Bekasi Izinkan Salat Id di Beberapa Tempat, Ini Daftar Lokasinya di Tiap Kecamatan

Pelaksanaan salat Id sebagai suatu kemajuan penanganan Covid-19 yang sudah Diterapkan selama ini.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Feryanto Hadi
net
Ilustrasi -- Salat tarawih di rumah 

WARTAKOTALIVE.COM,BEKASI--Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, pemerintah kota Bekasi mengizinkan salat Ied pada Minggu, (24/5/2020) besok di beberapa kecamatan di Bekasi.

Keputusan ini diperoleh setelah pihaknya melakukan komunikasi dengan LO Jawa Barat Kadiskominfo terkait klarifikasi zona merahnya kota Bekasi, dimana ada beberapa data yang tidak signifikan.

"Ada data yang kami klarifikasi, misalnya jumlah yang terkena positif Covid-19 sekitar 200 orang, tetap mereka menulis sampe 300 orang, kemudian tingkat rasio penularannya, artinya seberapa besar virus ini untuk dapat menyebar ke yang lain, yang diukur dari tingkat reproduksi efektif virus tersebut (Rt),"  ujar Tri, Jumat (23/5/2020) malam kemarin.

Salat Idul Fitri di Rumah dengan Cara Live Streaming Tidak Sah, Berikut Ini Penjelasan Lengkap MUI

Simak Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Rumah saat Virus Corona Mewabah

"Kota Bekasi kan Rtnya 0,71. Artinya kalau saya positif belum tentu saya akan memberikan efek positif kepada orang lain karena tingkat rasionya masih 0,71, beda dengan yang terjadi di DKI yang Rtnya sempat 4 walau sekarang sudah berubah ke 1,1," imbuhnya.

Kemudian, dia menambahkan, data terkait ODP dab PDP turut dilakukan klarifikasi dengan berupa menampilkan data yang faktual.

Menurut Tri, meskipun ada kekhawatiran yang muncul tentang timbulnya klaster-klaster baru, pihaknya melihat pelaksanaan salat Id sebagai suatu kemajuan penanganan Covid-19 yang sudah mereka terapkan selama ini.

"Mudah-mudahan saat berangkat salat, setiap orang sudah bersih dari rumah dan mempersiapkan diri dengan protokoler kesehatannya."

"Dan yang paling utama yang kita himbau adalah jangan bersalam-salaman dan jangan berangkat untuk melakukan halal bihalal, karena akan sulit untuk mentrackingnya kalau memang ditemukan warga yang positif. Jangan pernah menganggap bahwa penyakit ini adalah aib," tambahnya.

Ilustrasi -- Salat dalam kondisi tahiyat
Ilustrasi -- Salat dalam kondisi tahiyat (alfatih)

Tri pun menjelaskan kemudahan tata cara pemetaan bila seseorang terdapat positif dan tidak melakukan halal bihalal, mulai dari lokasi salat, orang-orang yang dia temui di jalan sehingga mudah melakukan tes secara masif nantinya.

Pihaknya juga memiliki cadangan sekira 7000 rapid test yang bisa digunakan untuk masjid-masjid yang sudah mendapatkan rekomendasi untuk melakukan salat Id.

Sehingga, nanti sebelum salat, pihaknya akan mengambil sampel minimal tiga sampai lima orang di setiap lokasi masjid.

 Zaskia Mecca Kisahkan Kejadian Horor yang Dialami Putri Pertamanya saat Tempati Rumah di Jogja

 Bukan Hamper atau Kue, Jelang Lebaran Medina Zein Kasih Cincin Berlian kepada Vanessa Angel

"Kami yakinkan sepanjang prosedur itu dilakukan insyaallah akan berjalan sukses. Dan hari ini hampir 240 ribu masker kami bagikan dan hand sanitizer kami serahkan ke masjid-masjid yang nanti melaksanakan salat Id."

"Kemudian kami juga yakinkan kelurahan, kecamatan untuk membuat tim untuk melakukan pengawasan sehingga diharapkan orang yang salat adalah warga di lingkungan masjid sekitar, RW sekitar bukan dari luar."

"Kalau ini semua dilakukan secara baik, saya kira apa yg menjadi kekhawatiran tidak akan terwujud. Tapi tentunya kita tetap berdoa," tutupnya.

Ia menjelaskan, bahwa izin salad Ied bukan sebagai bentuk perlawanan tetapi hasil dari kajian data dan fakta di lapangan. Pihaknya juga sudah mengantisipasi segala sesuatunya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved