Hari Raya Idul Fitri
Panjatkan Doa Ini di Malam Idul Fitri agar Dipertemukan Kembali dengan Ramadhan Tahun Depan
Ada sebuah doa yang bisa dipanjatkan jelang berakhirnya bulan Ramadhan agar kita masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan Ramadhan berikutnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hari Raya idul Fitri tak lama lagi tiba. Meski demikian berakhirnya bulan Ramadhan membuat banyak umat muslim sedih.
Sebab, kita belum tentu bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan berikutnya.
Oleh karena itu, ada sebuah doa yang bisa dipanjatkan jelang berakhirnya bulan Ramadhan agar kita masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya.
• Polda Metro Pulangkan 7 Terduga Pelaku Suap THR Kemendikbud, Dilimpahkan KPK
• Rumah Hangus Terbakar, Warga Mengungsi di GOR Pademangan Jakarta Utara
• PSBB DKI Jakarta, Anies Baswedan Tidak Menggelar Open House Idul Fitri 1441 Hijriah
Berikut adalah bacaan doa jelang berakhirnya bulan Ramadhan:
Dari Jabir bin Abdillah ra dari Muhammad al Mustafa SAW:
Beliau bersabda, Siapa yang membaca doa ini di malam terakhir Ramadhan, ia akan mendapatkan salah satu dari dua kebaikan: menjumpai Ramadhan mendatang atau pengampunan dan rakhmat Allah.
Bismillahir rahmanir rahiim. Allahumma laa taj’alhu aakhiral ‘ahdi min shiyaamina iyyaah, fa-in ja’altahu faj’alnii marhuuman wa laa taj’alnii mahruuma.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati bukan yang hampa semata."
Doa dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri
Biasanya bila menyambut idul fitri, ucapan doa yang paling sering dilafalkan adalah "Taqobalallahu Minna Wa Minkum".
Doa tersebut memiliki arti dan harapan yang baik bagi yang mendengarnya.
Namun tahukah kamu bila doa ini memiliki versi panjang dan jawaban bagi yang mengucapkannya?
Melansir Tribunnews, Doa ini merupakan tradisi yang dicontohkan oleh sahabat Nabi.
Seperti yang tertuang di dalam kita Fathul Bari Juz II Halaman 446 sebagai berikut.
Ibnu Hajar Al Asqalani (pengarang kitab Fathul Bari) berkata,