Virus Corona

Ini Petisi Pramugari Batik Air yang THRnya Belum Dibayarkan, Hampir Tembus 1.500 Penanda Tangan

Muncul petisi di change.org yang dibuat oleh akun yang mengaku sebagai pramugari batik air. hampir tembus 1500 penandatangan

Penulis: Rangga Baskoro |
Chang.org
THR dan transparansi gaji pramugari Batik Air. Begitulah petisi untuk Pramugari yang kini belum menerima THR 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Muncul petisi di change.org yang dibuat oleh akun yang mengaku sebagai pramugari batik air.

Petisi tersebut berjudul THR dan transparansi gaji pramugari batik air tersebut, telah ditandatangani oleh 1.326 orang pada pukul 14.12 WIB.

Petisi tersebut berisikan narasi mengenai hal tidak mengenakan yang dialami para pramugari batik air, seperti misalnya tidak diberikan rincian berapa jam flight hours (jam terbang), rincian progresif, rincian potongan.

Pramugari Bikin Petisi THR Belum Cair, Maskapai Batik Air Blak-blakan Beri Penjelasan Soal Tunda THR

Cerita Pramugari Tak Lagi Bisa Berkellling Daerah karena Covid-19, Bosan Tapi Jadi Pandai Masak

"Jadi jika ada kekurangan kami tidak tahu, kami hanya tahu ada gaji masuk per tanggal tersebut."

"Dan setiap kita menginginkan rincian tersebut kita harus email personal ke bagian keuangan, yang itupun tidak pernah dibalas."

"Padahal sesuai dengan perjanjian kontrak kerja tertera bahwa pihak kedua yaitu pramugari harus mengetahui rincian gaji yang didapat," tulis akun tersebut.

Tak hanya itu, ia juga mengaku diperkuat mana kala meminta rincian gaji per 3 bulan.

Mereka pun merasa tak pernah mengetahui berapa jumlah gaji yang mereka dapatkan setiap bulannya lantaran tak pernah mendapatkan rincian yang detail.

Pengumuman Pelaksanaan Haji 2020 Menunggu Akhir Ramadan, Uang Jamaah Dijamin Aman

"Gaji kami setiap bulannya dipotong yang "katanya" untuk biaya mess dan bpjs. Walaupun kita tidak tinggal di mess gaji kita tetap dipotong dan tidak diberi uang transport," ungkap akun itu.

Mereka pun mengaku diwajibkan untuk menandatangani perjanjian bersedia untuk dipotong gajinya karena sepinya penumpang saat pandemi Covid-19.

"Kami hanya menerima info melalui grup whatsapp bahwa gaji dipotong dan diwajibkan untuk menandatangani perjanjian bahwa bersedia gajinya dipotong. Yang kembali lagi ketika kita meminta rincian potongannya pihak management hanya bisa "BUNGKAM"," ujarnya.

Anies Beri Sembako kepada Warga Ganjar Pranowo yang Tinggal di DKI Selama PSBB di Jakarta

Terakhir, para karyawan mengaku tak mendapatkan jawaban yang memuaskan saat menanyakan ihwal tunjangan hari raya (THR) yang tak bisa dipenuhi oleh pihak manajemen.

"Tapi kami hanya diberitahukan bahwa tidak ada THR. Selesai. Tanpa ada kesepakatan pembayaran akan dilakukan bertahap atau ditunda sampai kapan. Semua hanya diputuskan melalui sepihak."

"Dan ketika kami memberitahukan mengenai surat edaran ini, kami diminta untuk menelpon chief/supervisor kita jika ingin info lebih lanjut. Dan ketika ada yang menelpon chief menanyakan perihal THR, beliau bilang "masih untung kalian gak di PHK".

Apakah patut kata-kata tersebut dilontarkan? Kami hanya menuntut HAK kami yang seharusnya kami dapatkan," ungkapnya.

Anies Beri Sembako kepada Warga Ganjar Pranowo yang Tinggal di DKI Selama PSBB di Jakarta

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved