Virus Corona
Bandara dan Pasar Dibuka tapi Masjid Tidak, Politikus PAN Sebut Pemerintah Dungu
Yandri Susanto mengaku telah meminta Menteri Agama Fachrul Razi kembali membuka tempat ibadah, seiring adanya relaksasi transportasi umum.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengaku telah meminta Menteri Agama Fachrul Razi kembali membuka tempat ibadah, seiring adanya relaksasi transportasi umum.
"Menurut saya tidak adil, kalau ke bandara boleh, orang boleh bekerja di bawah 45 tahun, stasiun buka."
"Kenapa masjid tempat orang berdoa di tengah banyak bencana begini tidak boleh?" ujar Yandri saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/5/2020) malam.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 18 Mei 2020: 18.010 Pasien Positif, 4.324 Sembuh, 1.191 Meningal
Menurut Yandri, pembukaan tempat ibadah perlu segera dilakukan pemerintah, tetapi tetap melaksanakan protokol Covid-19 yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Pakai masker, berjarak, tidak bersalaman, tidak boleh ada jemaah di luar lingkungan itu sendiri yang pasti tidak pernah kena Corona, kemudian tetap disinfektan masjid," tutur Yandri.
"Jadi saya kira masjid ini penting, selain tempat silaturahmi atau untuk ada syiar agar tidak stres."
• UPDATE Kasus Covid-19 di DKI 18 Mei 2020: Pasien Positif Tambah 88 Jadi 6.010 Orang, 1.301 Sembuh
"Masa ke pasar boleh ke masjid tidak boleh? Ini kan dungu juga pemerintah ini," sambung Yandri.
Politikus PAN itu pun menyarankan masyarakat, jika tempat ibadah telah dibuka, agar tetap waspada, dan sebaiknya jemaahnya merupakan warga sekitar, bukan dari wilayah lain.
"Salah satu syaratnya, kami minta kepada Umat Islam yang akan ke masjid, harus dipastikan tidak ada orang luar."
• Oplos Sapi dan Babi, Tersangka Bilang Daging Impor kepada Pembeli, Pakai Formalin dan Pewarna
"Misalkan RT ini atau kompleks ini ada satu masjid, kan sudah saling kenal selama ini."
"Dan kalau di kompleks itu tidak ada yang terpapar Covid-19, ya aman berarti kan," paparnya.
Sementara, untuk daerah zona atau ada warga di kompleks tersebut sudah ada yang terkena Covid-19, maka boleh saja tempat ibadah ditutup sementara.
• Sudah 65.642 Pengendara Langgar PSBB di Jadetabek, Terbanyak Tak Pakai Masker
"Jadi jangan digeneralisir."
"Tapi kalau sudah berapa bulan ini terbukti tidak kena dan mereka tertib menjalankan protokol Corona, saya kira mereka mau ke masjid jangan dihalangi, dan aparat jangan represif," beber Yandri.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi ) mengatakan pemerintah menginginkan masyarakat tetap produktif dan aman di tengah darurat Covid-19.
• Razia PSBB di Kranji Bekasi, Aparat Malah Temukan 104 Botol Miras
Masyarakat tetap dapat beraktivitas namun aman dari penularan Covid-19.
"Ya beraktivitas, ya," ujar Presiden dalam video yang diterima Tribun, Jumat (15/5/2020).
Menurutnya, lambat laun masyarakat harus berkompromi dengan Covid-19.
• KISAH Pasien Positif Melahirkan Bayi Negatif Covid-19, Harus Buang ASI Hingga Takut Dikucilkan
Masyarakat harus hidup berdampingan dengan Corona.
Karena berdasarkan laporan WHO, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina itu tidak akan hilang.
"Karena informasi terakhir dari WHO, yang saya terima, bahwa meskipun kurvanya sudah agak melandai, atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang."
• Zona Hijau di Kota Bekasi Tinggal 7 Kelurahan, Warga Diminta Pertahankan Status Nihil Kasus Covid-19
"Artinya, sekali lagi kita harus berdampingan hidup dengan Covid."
"Sekali lagi yang penting masyarakat produktif dan aman dari Covid," tuturnya.
Berdamai dengan Covid-19 menurut Presiden bukan berarti bahwa masyarakat menyerah terhadap penyebaran virus yang hampir menyebar di seluruh negara di dunia itu."
• Komisi E DPRD DKI Minta Biaya Komitmen Formula E Rp 560 Miliar Dikembalikan untuk Beli Sembako
"Melainkan, masyarakat harus menyesuaikan diri dengan penyebaran virus tersebut.
"Kita lawan keberadaan virus Covid tersebut dengan mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat, yang harus kita laksanakan," jelasnya.
Pemerintah, menurut Presiden, akan mengatur kehidupan masyarakat akan kembali normal secara bertahap, menyesuaikan dengan perkembangan kondisi di lapangan.
• Dibantu Hujan Deras, Pemotor Ini Lolos Mudik ke Jawa Tengah
Keselamatan masyarakat menurutnya harus tetap menjadi prioritas.
"Ini bukan dilema. Kehidupan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini."
"Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal, atau tatanan kehidupan baru."
• MUI: Salat Id Live Streaming Tidak Sah!
"Tapi kehidupan yang berbeda itu bukan kehidupan yang penuh pesimisme atau ketakutan."
"Kita kembalikan produktivitas kita dengan optimisme, karena kita juga tetap menerapkan berbagai mekanisme pencegahan," paparnya.
Presiden Jokowi juga mengatakan pemerintah belum akan melonggarkan protokol kesehatan PSBB dalam menghadapi penyebaran Covid-19.
• Dua Orang Mencurigakan Muncul di Sekitar Rumah Novel Baswedan Sebulan Sebelum Penyiraman Air Keras
Pemerintah akan terlebih dahulu melihat perkembangan penyebaran Covid-19 sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
"Belum ya. tetapi kita ingin terus akan melihat angka-angka."
"Akan melihat fakta-fakta di lapangan," kata Presiden.
• 360 Ribu Pemudik Bocor Masuk ke Jawa Barat, Ridwan Kamil Bilang Masih Masuk Kategori Berhasil
Menurutnya, keputusan atau kebijakan dalam menghadapi penyebaran Covid-19 harus dikaji dengan matang.
Sehingga, tidak keliru dalam penerapannya di lapangan.
"Intinya, kita harus sangat hati-hati."
• Polisi Tolak Periksa di Rumah, Hari Ini Said Didu Janji Sambangi Bareskrim
"Jangan sampai kita keliru memutuskan, jangan sampai keliru memutuskan," tegas Presiden.
Jokowi mengatakan bahwa pemerintah ingin masyarakat produktif kembali.
Masyarakat tetap berpenghasilan namun tetap aman dari penularan dengan menjaga protokol kesehatan.
• Larang Warga Mudik Lokal Saat Lebaran, Kadishub DKI: Mari Sayangi Keluarga, Tetap Berada di Rumah
" Tetapi, kita juga harus melihat kondisi masyarakat sekarang ini."
"Kondisi yang terkena PHK, kondisi masyarakat yang tidak berpenghasilan lagi."
"Ini harus dilihat. Kita ingin masyarakat produktif dan tetap aman dari Covid," cetusnya. (Seno Tri Sulistiyono)