Fenomena Alam
Ada Apa Sih dengan Matahari Lockdown? Berikut Penjelasan LAPAN
Terkait dengan kondisi lockdown matahari ini, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memberikan penjelasannya.
Pihaknya menyebut, siklus minimum matahari biasanya berpotensi menimbulkan gangguan pada operasional satelit-satelit dan kegiatan lain yang terdampak keantariksaan seperti komunikasi jarak jauh serta akurasi GPS.
Berdasarkan catatan sejarah, Sungging menyebut fenomena minimum matahari juga pernah terjadi pada abad pertengahan yang dikenal dikenal sebagai Maunder Minimum.
Saat itu jumlah bintik Matahari sangat sedikit sekali selama lebih dari setengah abad.
Dampaknya saat itu adalah terjadinya peristiwa yang disebut sebagai Zaman Es Kecil (Little ice age).
• Waktu Lamanya Berjemur di Bawah Sinar Matahari Disesuaikan dengan Warna Kulit Tubuh
“Tentunya pada jaman itu belum ada isu pemanasan global, jadi faktor antropogenik masih dapat diabaikan. Kalau sekarang, masih terus dilakukan kajiannya,” jelas Sungging.
Meski demikian, Sungging mengatakan ini adalah kondisi normal dari matahari karena masih terdapat grafik yang naik turun dari minimum menjadi maksimum dan kembali menjadi minimum lagi.
“Kalau tidak ada naik menuju maksimum, dan terus saja berada di minimum (karena tidak ada bintik Matahari yang muncul), nah itu baru dapat dikatakan kondisi yang tidak normal,” jelas dia.
Ilmuwan NASA itu khawatir bahwa kondisi ini bisa mengulang kejadian antara tahun 1790 dan 1830 yang disebut Dalton Minimum.
Di mana kondisi tersebut mengarah pada periode musim dingin yang brutal, kehilangan panen yang mengakibatkan kelaparan, dan letusan gunung berapi yang kuat.
Saat itu, kondisi suhu merosot hingga 2 derajat Celcius (3,6 derajat Fahrenheit) selama 20 tahun dan menghancurkan produksi pangan dunia.
Pada 10 April 1815, letusan gunung berapi terbesar kedua dalam 2.000 tahun terjadi di mana Gunung Tambora di Indonesia meletus dan menewaskan sedikitnya 71.000 orang.
Ini juga menyebabkan 'Tahun Tanpa Musim Panas' pada tahun 1816 dan ada salju di bulan Juli.
Terus memantau
Lebih lanjut, ia mengatakan LAPAN, senantiasa memantau kondisi matahari dan akan memberitahukan apabila terdapat informasi yang penting kepada masyarakat.
Adapun untuk informasi selengkapnya ia mengatakan, masyarakat dapat mengakses melalui laman http://swifts.sains.lapan.go.id/