Liga 2
Kiper yang Baru Saja Ditangkap Polisi Karena Kasus Narkoba Menangis dan Minta Maaf
Mantan kiper PSMS Medan ini ditangkap bersama tiga orang lainnya atas barang bukti 7 paket narkotika jenis sabu-sabu dengan berat total 5.319 gram.
Nasirin baru diresmikan pada 10 Maret lalu.
Kronologi
Kronologi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNPP) Jawa Timur menggerebek rumah industri sabu-sabu di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam penggerebekan itu empat orang diamankan, tiga di antaranya adalah pemain sepak bola.
Ketiganya adalah pemain aktif di klub Liga 2 berinisial MCN, mantan pemain tim Liga 1 ESI, dan DM adalah wasit di Liga 2.
"Satunya lagi ada lagi NA yang menemani DM sebagai produsen sabu," kata Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jawa Timur, Kombes Arief Darmawan, di kantornya Senin (18/5/2020).
• Mantan Kiper Persib Cecep Supriatna Sebut Bambang Pamungkas Striker Paling Sulit untuk Ditaklukkan
Penangkapan keempat orang tersebut adalah hasil pengembangan aksi penangkapan di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (17/5/2020) kemarin.
MCN dan DM diamankam di sebuah kamar hotel tidak jauh dari Bandara Internasional Juanda Surabaya.
"Di kamar tersebut, keduanya sedang bertransaksi," terang Arief.
Dari hasil penggeledahan, diperoleh barang bukti jenis methamphetamine dibuktikan dengan alat trunac sebanyak lebih kurang 5.000 gram.
Setelah itu, hasil interogasi dan jejak digital para pelaku, diperoleh informasi jika ada rumah produksi di wilayah Mijen, Semarang, Jawa Tengah.
• Kiper Annas Fitranto Rindukan Rekannya di Persita Tangerang Terutama Chandra Waskito
Di lokasi tersebut, ditemukan banyak perangkat alat dan bahan baku produkai sabu.
Keempatnya kini masih ditahan untuk dilakukan penyelidikan lebih dalam.
Keempatnya diancam Pasal 114 Ayat (1), Pasal 112 Ayat (2) Jo Pasal 129 huruf a dan huruf d Jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 tahun penjara.
4 tersangka kasus narkoba yang ditangkap anggota BNNP Jatim. (SURYAMALANG.COM/M Firman)
Diberitakan sebelumnya, pesepak bola aktif dan mantan pemain terlibat dalam jaringan narkoba di Jawa Timur.