Virus Corona Jabodetabek
585 Orang Ikut Tes Rapid dan Swab Massal di Pasar Kota Depok, Hasilnya 0,5 Persen Reaktif Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Novarita mengatakan, pihaknya menggelar rapid test dan swab test terhadap 585 orang di tujuh pasar.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
Sisanya mengikuti rapid test, yang dilaksanakan masing-masing petugas puskesmas di wilayah.
"Untuk memantau perkembangan penyebaran Covid-19 di area pasar, kita akan lihat perkembangan secara umum di Kota Depok."
"Tentunya kita akan terus berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (PP) Covid-19 Kota Depok terkait langkah-langkah selanjutnya," paparnya.
• MUI: Salat Id Live Streaming Tidak Sah!
Guna meminimalisir potensi penyebaran Covid-19, Zamrowi mengatakan pihaknya melaksanakan protokol kesehatan di lingkungan pasar.
Seperti, menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan pengunjung dan pedagang untuk selalu menggunakan masker, serta mengimbau agar mereka selalu menjaga jarak.
"Selain itu, melakukan penyemprotan disinfektan di area pasar secara rutin," tuturnya.
• Dua Orang Mencurigakan Muncul di Sekitar Rumah Novel Baswedan Sebulan Sebelum Penyiraman Air Keras
Zamrowi mengatakan, tes yang ditujukan untuk mengetahui adakah pengunjung atau pedagang pasar yang reaktif terhadap Covid-19 itu belum terjadwal lagi dalam waktu dekat.
Sebab, rapid test sendiri merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui reaktif atau tidaknya tubuh seseorang terhadap Covid-19.
Bila pun hasilnya negatif atau positif, haruslah dilakukan tes ulang lagi dalam kurun waktu 10 hari setelah tes pertama dilakukan.
• 360 Ribu Pemudik Bocor Masuk ke Jawa Barat, Ridwan Kamil Bilang Masih Masuk Kategori Berhasil
Namun, Zamrowi mengaku pihaknya belum tahu apakah akan ada tes ulang atau tes berbeda yang akan dilakukan terhadap orang yang berbeda dari peserta tes pertama.
"Belum, masih menunggu dari Gugus (Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok), tapi sementara cukup dulu," papar Zamrowi.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 14 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 5.688 (35.5%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 1.863 (11.6%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 1.565 (9.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 1.066 (6.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 840 (5.2%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 593 (3.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 441 (2.8%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 371 (2.3%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 350 (2.2%)
BALI
Jumlah Kasus: 337 (2.1%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 332 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 294 (1.8%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 238 (1.5%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 223 (1.4%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 202 (1.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 185 (1.2%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 166 (1.0%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 138 (0.9%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 129 (0.8%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 111 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 111 (0.7%)
RIAU
Jumlah Kasus: 94 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 88 (0.5%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 83 (0.5%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 81 (0.5%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 74 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 66 (0.4%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 66 (0.4%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 62 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 42 (0.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 29 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 21 (0.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 19 (0.1%)
ACEH
Jumlah Kasus: 17 (0.1%). (*)