Berita Terpopuler
5 Berita Populer Terjadi Selama 24 jam, dari Pemakaman Henky Solaiman Sampai Rapid Test
Berikut 5 berita terpopuler di Wartakotalive.com dalam 24 jam, mulai dari pemakaman aktor Henky Solaiman sampai rapid test bayar
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Aktor senior Henky Solaiman meninggal dunia di kediamannya di kawasan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, Jumat (15/5/2020) pukul 16.40 WIB.
Jenazah Henky Solaiman dibawa dari rumah ke Rumah Duka RS Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, untuk disemayamkan.
Anak Henky Solaiman, yang juga aktor, Verdi Solaiman (45), mengatakan bahwa jenazah ayahnya akan dikremasi, yang dilangsungkan pada Minggu (17/5/2020).
Sementara itu Akademi Demokrat merupakan sekolah kaderisasi yang dibentuk untuk menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa.
• Terungkap, Sebelum Meninggal Henky Solaiman Sudah Pamit, Verdi Solaiman: Kami Ikhlas
Akademi Demorat didirikan DPP Partai Demokrat karena terinspirasi dari Akademi Militer di Magelang.
Berikut 5 berita terpopuler di Wartakotalive.com :
1. Ini Alasan Kenapa Jenazah Henky Solaiman Akan Dikremasi

"Papa dari dulu saat saya masih SMA, papa sudah sering ngomong kalau sudah tiba waktunya, papa penginnya dikremasi dan abunya dibuang ke laut," kata Verdi Solaiman ketika ditemui di rumah duka RS Husada, Sabtu (16/5/2020) sore.
Verdi menambahkan, ia mulanya bingung kenapa sang ayah sudah membicarakan soal proses kematian kepadanya saat masih SMA.
Hanya saja Verdi menduga kalau Henky tak suka jenazahnya dikubur didalam tanah karena tidak bebas.
2. Akademi Demokrat Sudah Lantik Lulusan Pertamanya, Langsung Dinas di DPR RI

Partai Demokrat kini sudah melantik lulusan angkatan pertama Akademi Demokrat pada tahun 2019 lalu.
Akademi Demokrat adalah sekolah kaderisasi yang dibentuk untuk menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa.
Akademi Demorat didirikan DPP Partai Demokrat karena terinspirasi dari Akademi Militer di Magelang.
• Ajak Masyarakat Berdamai dengan Covid-19, Wasekjen Partai Demokrat Nilai Jokowi Mulai Tak Sabar
3. Pemerintah Umumkan 75 Persen Kabupaten di Indonesia Sudah Terpapar Wabah Virus Corona

Pemerintah menyatakan, penularan virus corona tipe dua (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit infeksi pernapasan Covid-19 di masyarakat masih terjadi.
Jumlah penderita Covid-19 terus bertambah.
Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan data yang masuk hingga Jumat (15/5/2020) kemarin pukul 12.00 WIB, ada 490 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan total ada 16.496 kasus Covid-19 di Indonesia sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
• Terobosoan Baru, Para Ilmuwan Temukan Obat Pengencer Darah untuk Menolong Pasien Virus Corona
4. Penumpang Diminta Bayar Biaya Rapid Test Rp 300.000

Mereka protes saat ditarik biaya rapid test Rp 300.000 per orang oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP) Kelas II Panjang, Lampung.
Salah satunya adalah Ibnu Jamil, pekerja proyek di Lampung Tengah yang telah selesai kontraknya.
"Diminta rapid test, bayar Rp 300.000. Kami di sini sudah dua hari. Uang kami pas cuma buat ongkos dan makan di jalan, Mas," kata Ibnu yang berencana pulang ke Jawa Tengah, Sabtu (16/5/2020).
"Bayar lagi Rp 300.000, mahal, Mas. Saya enggak ada uang lagi," kata Arka saat dihubungi, Sabtu (16/5/2020).
5. Heboh Pasangan Suami Istri Bagikan Nasi Bungkus Berisikan uang Rp 1 Juta

Pasangan Suami Istri (Pasutri) asal Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, mendadak terkenal setelah video bagi-bagi nasi bungkus bahagianya viral di media sosial.
Pasangan tersebut bernama Ferry Angga Asmoro dan Pratisia Kurniawati.
Mereka membagikan 20 paket nasi bungkus ke masyarakat yang membutuhkan. Paket nasi bungkus bahagia ini berisikan nasi dan lauk pauk pada umumnya.
Akan tetapi, yang spesial, di dalam nasi bungkus itu ada uang senilai Rp 1 juta. Uang itu sah diberikan ke penerima nasi bungkus ini.
"Awalnya saya lihat video bagi-bagi uang dan sembako di YouTube. Jujur saya terinspirasi dan tergerak untuk ikut berbagi di saat pandemi COVID-19. Tapi, saya juga miris ketika itu ternyata hanya prank dan kepentingan konten belaka," kata Prastisia Kurniawati, Sabtu (16/5/2020).