Kesehatan
Terlalu Banyak Makan Protein Bikin Bau Mulut, Ini 5 Masalah Lain Akibat Kebanyakan Protein
Tubuh kebanyakan protein bakal menjadi masalah. Salah satunya, napas bau, jika Anda melakukan diet protein tinggi.
Salah satu nutrisi yang harus Anda konsumsi yakni protein. Asupan protein cukup dalam tubuh dapat membuat tubuh Anda sehat.
Sebaliknya, tubuh kebanyakan protein bakal menjadi masalah. Salah satunya, napas bau, jika Anda melakukan diet protein tinggi.
Banyak makan daging tidak hanya membuat Anda berkeringat, tetapi juga membuat bau mulut.
Otak dan tubuh Anda suka menggunakan karbohidrat.
Jadi ketika Anda tidak makan cukup karbohidrat, tubuh mulai menggunakan lemak sebagai bahan bakar dan menghasilkan keton.
"Akibatnya dapat membuat napas Anda berbau seperti penghapus cat kuku," kata Kaleigh McMordie, ahli gizi, seperti dikutip thehealth.com.
• Jaga Imunitas Tubuh, Ensure Ajak Masyarakat Penuhi Kebutuhan Protein, Ini Cara Tes Sarkopenia
Mengapa tubuh butuh protein?
Protein adalah bagian penting dari makanan sehari-hari.
Kita membutuhkan protein agar perut merasa kenyang, tubuh memiliki energi, membangun dan memperbaiki otot yang rusak.
Selain itu, protein juga untuk memproses nutrisi dan meningkatkan kekebalan.
"Protein terdiri atas asam amino yang merupakan blok pembangun jaringan tubuh, termasuk otot, pembuluh darah, rambut, kulit, dan kuku," kata Kaleigh McMordie.
"Protein juga terlibat dalam produksi enzim dan hormon yang membantu tubuh berfungsi normal," katanya lagi.
McMordie menjelaskan, ada beberapa asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh.
Tetapi asam amino esensial harus melalui pola makan.
Sumber protein hewani seperti daging, ikan, susu, dan telur, mengandung semua sembilan asam amino esensial.
Sementara itu, sebagian besar sumber protein nabati tidak memiliki pelengkap penuh asam amino dalam jumlah tepat.
"Itulah mengapa penting untuk memasukkan berbagai sumber protein untuk mendapatkan semua asam amino esensial, terutama untuk vegetarian," kata McMordie.
Menurut ahli gizi diet dan gaya hidup dan ahli gizi terdaftar, Keith Akoob EdD, jika Anda olahraga teratur, protein sangat penting.
"Protein tidak hanya membangun otot, tetapi juga memperbaiki dan memelihara otot," kata Keith Akoob.
Sel-sel otot, seperti semua jaringan hidup, memiliki kehidupan. Sel otot perlu diganti, jadi perbaikan dan pemeliharaan merupakan peran penting dari protein.
• Ini Pentingnya Protein Hewani untuk Kecerdasan Anak, Salah Satunya untuk Mencegah Stunting
Jumlah kebutuhan protein
Ada banyak elemen yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan berapa banyak protein Anda butuhkan setiap hari.
Misalnya, Anda perlu mempertimbangkan seberapa sering memeras keringat dan bagaimana pencernaan tubuh Anda berfungsi.
Kebutuhan protein harian sekitar 50-62 gram untuk mencegah kekurangan protein.
Kepala Culinary Health Solutions Ken Immer mencatat, kebutuhan protein dikaitkan dengan kebutuhan kalori.
Alasannya, jika terlalu banyak protein dikaitkan dengan penyakit ginjal, sembelit, dan risiko kanker.
Immer merekomendasikan agar pria mengonsumsi protein 140 gram dan wanita 110 gram per hari.
Berikut 5 tanda kelebihan protein selain bau mulut :
1. Emosi buruk
Ketika makan terlalu banyak protein, orang kerap tidak makan cukup karbohidrat, seperti diet rendah karbohidrat atau protein tinggi.
Kemudian, otak menggunakan gula dari karbohidrat itu.
Solusi mudah, kenali ketika Anda mengganti terlalu banyak karbohidrat untuk protein.
Tidak perlu melahap pizza untuk mencerahkan suasana hati.
Alih-alih meraih karbohidrat kompleks, makan saja buah-buahan, yogurt, beras merah, dan oatmeal gandum.
Batasi karbohidrat terlalu halus karena bisa membuat Anda lesu dan murung.
• Pro-Kontra Protein Kedelai Mengurangi Kolesterol Jahat, Peneliti Ungkap Kebenarannya
2. Kabut otak
Saat sore hari tubuh menjadi lelah sehingga Anda ingin ngemil dan minum kopi.
Bisa jadi jumlah protein dalam sistem Anda yang menyebabkan tubuh lelah .
Kabut otak, secara umum, juga merupakan kemungkinan dari terlalu banyak protein, karena defisit gula di otak dapat menyebabkan otak Anda benar-benar menyusut.
Protein terlalu banyak berarti Anda menukar karbohidrat.
"Karbohidrat adalah sumber energi utama otak, dan tanpa karbohidrat cukup akan sulit untuk berkonsentrasi," kata McMordie.
• Ini Saran Aktris Lee Si Young untuk Diet Sehat Penuh Protein
3. Berat badan bertambah
Memang benar bahwa diet tinggi protein dapat memuaskan rasa lapar.
Tetapi, berat badan dipastikan bakal bertambah karena terlalu banyak protein.
Jika makan protein hewani berlebihan atau protein shake, artinya ada ekstra lemak dan kalori.
"Banyak protein berarti menambahkan gula untuk membuatnya terasa lebih enak," kata McMordie.
Seiring waktu, terlalu banyak kalori berlebihan, tidak peduli dari lemak, gula, atau protein, akan menyebabkan berat badan naik.
Untuk mengalihkan makanan Anda ke arah lebih sehat, McMordie mengatakan, harus seimbang protein tanpa lemak, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran.
Sebagai aturan umum, setengah dari piring Anda harus berupa buah atau sayuran, seperempat protein, dan seperempat berupa tepung atau biji-bijian.
• 5 Sumber Protein Non-Daging untuk Menghambat Perkembangan Sel Kanker
4. Masalah pencernaan
Memiliki siklus pencernaan baik akan membuat Anda merasa lebih sehat secara keseluruhan.
Namun, jika asupan protein terlalu tinggi, Anda kesulitan untuk tetap teratur buang air besar.
Jika mengganti terlalu banyak makanan dengan protein, Anda kekurangan serat dari biji-bijian dan sayuran.
"Serat penting untuk pencernaan dan keteraturan. Tanpa itu, Anda mengalami masalah pencernaan dan sembelit, " kata McMordie.
Setiap hari 25 gram serat dari makanan seperti biji-bijian, sayuran, dan buah.
Menambahkan probiotik harian — atau makan secara alami probiotik — atau makan secara alami makanan kaya probiotik — juga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan Anda.
• Yuk Santap Siang Berprotein Tinggi yang Membantu Pembentukan Otot Tanpa Lemak
5. Selalu haus
Indikator lain bahwa Anda kelebihan protein adalah selalu ingin minum.
Faktanya, terlalu banyak protein dapat menyebabkan dehidrasi ringan.
Dehidrasi disebabkan oleh ginjal Anda bekerja lembur untuk menghilangkan kelebihan protein serta limbah nitrogen dari metabolisme protein.
Akibatnya, Anda akan sering buang air kecil dan akhirnya bisa menghancurkan ginjal Anda.
Untuk mengatasinya, tentu saja mengurangi protein.
Penting untuk memerhatikan tanda ini secara khusus, karena batu ginjal disebabkan karena diet protein tinggi.
Ketika ginjal terlalu berat bekerja maka risiko batu ginjal meningkat bagi mereka yang sudah rentan.(thehealth.com)