Virus Corona Jabodetabek

Masuk Zona Merah Warga RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat Tak Mau Diisolasi

Warga RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat tak mau diisolasi. Padahal wilayah mereka masuk zona merah Covid-19.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Warta Kota/Nur Ichsan
Pengemudi odong odong membawa penumpang yang kebanyakan anak anak di Jalan Tubagus Angke, Tambora Jakarta Barat, Sabtu (23/6/2018). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Warga RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat tak mau diisolasi. Padahal wilayah mereka masuk zona merah Covid-19.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, saat ini akses menuju RW 07 memang sudah ditutup secara mandiri.

Mereka memilih bertahan di permukiman padat penduduk itu kendati banyak yang masih mengesampingkan protokol kesehatan, salah satunya tanpa mengenakan masker.

Padahal, sampai hari ini tercatat ada 12 warga yang positif Covid-19 dan puluhan lainnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Tiga diantaranya yakni Ketua RW 07 berinisial O beserta istri dan anaknya yang lebih dulu terpapar Covid-19.

Ayah Gelandang Dortmund Axel Witsel Takut Anak Kena Corona Jika Bundesliga Diputar Sabtu 16/5/2020

Kisah Cinta Segitiga Ibu Rumah Tangga di Situbondo yang Berakhir Duka

Ferry Salim Tidak Menyangka Adegan Film yang Ia Mainkan dengan Henky Solaiman Jadi Kenyataan

Sedangkan sembilan warga lainnya diduga terpapar dari O yang masih menjadi imam Salat Tarawih di Musala Baitul Muslimin kendati sudah positif Covid-19.

Warga setempat juga tak mengizinkan awak media untuk meliput ke dalam wilayah RW 07.

Bahkan, salah satu wartawan sempat diintimidasi seorang warga hingga dilempari papan tulis.

Saat ini, anggota polisi, TNI dan Satpol PP berjaga di depan gang menuju RW 07 Tambora.

 Sekretaris Kecamatan Tambora, Andre Ravnic mengatakan, saat ini jajaran tiga pilar Kecamatan Tambora masih berupaya membujuk warga untuk jalani isolasi di rumah sakit.

Hal tersebut melihat kondisi di wilayah itu yang tidak memungkinkan apabila warga tetap memilih bertahan untuk isolasi.

“Mereka hanya mau di RSUD Tarakan, alasannya karena lebih dekat dengan rumah mereka,” kata Andre di lokasi, Jumat (15/5/2020).

Wanita Ber-Tank Top dan Rok Mini yang Tergeletak di Tengah Jalan ini, belum Diketahui Identitasnya

Nekat Tetap Buka di Masa PSBB, Satpol PP Kota Tangsel Segel Diskotek di BSD

Wulan Guritno: Om Henky yang Selalu Membuat Suasana Hangat di Lokasi Syuting dan di Mana pun

 Andre mengatakan, alasan warga enggan diisolasi lantaran tak mau berpisah dengan anggota keluarganya, terutama yang memiliki anak-anak atau pun lansia.

“Satu sisi mereka harus menjaga orang tua yang sakit dan anaknya yang kecil. Ini yang menjadi masalah,” kata Andre.

Sembilan orang yang dinyatakan positif berdasarkan swab test yang dilakukan pada Minggu (10/5/2020).

Sedangkan pada Kamis (14/5/2020) ada 54 warga lainnya yang jalani swab test dan tengah menunggu hasil.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved