Virus Corona Jabodetabek
Ridwan Kamil: Jika Tidak Diganggu Pemudik, 63 Persen Wilayah di Jawa Barat Bisa Relaksasi PSBB
Ridwan Kamil mengungkapkan, 63 persen wilayah di provinsi yang ia pimpin, berpotensi menerapkan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
WARTAKOTALIVE , JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, 63 persen wilayah di provinsi yang ia pimpin, berpotensi menerapkan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal itu ia katakan setelah 63 persen wilayah Jawa Barat terpantau tidak ada pergerakan Covid-19.
"Setelah total 120 ribu tes masif kepada warga Jawa Barat melalui PCR dan rapid test di 9 lab."
"Terdapat 63 persen wilayah Jawa Barat terpantau tidak ada pergerakan Covid-19,' tulis Ridwan Kamil di akun Twitter-nya @ridwankamil, Rabu (13/5/2020).
"63 persen daerah di Jawa Barat punya potensi untuk dilakukan relaksasi pasca-PSBB."
"Karena data menunjukkan pergerakan Covid-19 tak ada di 63 persen wilayah Jabar," tuturnya.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 12 Mei 2020: 14.749 Orang Positif, 3.063 Sembuh, 1.007 Meninggal
Maka, lanjut mantan Wali Kota Bandung itu, 63 persen wilayah di Jawa Barat kemungkinan bisa kembali ke situasi lebih normal setelah nanti dievaluasi.
"Jika sampai akhir PSBB Jabar data ini konsisten dan tidak diganggu pemudik."
"Maka ada potensi 63 persen wilayah Jabar bisa kembali berkegiatan sosial ekonomi pendidikan dan ibadah."
"Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan atau cara baru atau the new normal. Semoga dan mari semangat," paparnya.
Sebelumnya, pemerintah menyiapkan formulasi dalam rencana pelonggaran (relaksasi) pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, terdapat empat bidang atau kriteria dalam formulasi tersebut.
"Dalam upaya melakukan pelonggaran dan menyusun skenario, paling tidak Gugus Tugas akan beri empat kriteria."
• Warga Usia di Bawah 45 Tahun Boleh Beraktivitas di Tengah Pandemi, PKS: Bisa Jadi Blunder Berikutnya
"Pertama, upaya di bidang prakondisi yaitu sosialisasi, kedua berhubungan dengan waktu atau timing, ketiga prioritas bidang apa, termasuk daerah mana yang perlu dilakukan."
"Terakhir adalah koordinasi pusat dan daerah," ujar Doni seusai rapat terbatas evaluasi PSBB, Selasa (12/5/2020).
Dalam bidang prakondisi nantinya akan ada kajian akademis yang melibatkan pakar, ulama, budayawan, dan tokoh masyarakat.
• Berkeliling Pakai Gerobak, Ketua Umum Pospera Bagikan Sembako kepada Warga Cipinang Muara