Virus Corona
Penumpang Pesawat dari Luar Negeri Kini tidak Masuk Terminal, tapi Dibawa ke Asrama Haji Jakarta
Surat Edaran Kementerian Kesehatan itu menyatakan bahwa setiap WNI dan WNA yang tiba di Indonesia harus melalui protokol kesehatan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru mengenai prosedur penanganan penumpang pesawat dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Seluruh penumpang baik Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA) tidak masuk terminal bandara Soekarno-Hatta.
Namun, seluruh penumpang itu itu akan langsung dibawa ke Asrama Haji Jakarta, Jala Raya Pondok Gede, Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan rapid test atau PCR terkait corona.
Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/313/2020.
Tentang Protokol Kesehatan Penanganan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA dari Luar Negeri di Pintu Masuk Negara dan di Wilayah Pada Situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

• Said Didu Kirim Pengacara ke Bareskrim, Minta Penyidik Memeriksanya di Rumah
• Iman Rano Karno Diuji, Oplet Si Doel mau Ditukar sama Rolls Royce Rp 12 Miliar Milik Raffi Ahmad
• 40 Hari Hasil Tes Swab 8 Orang di Bekasi Tak Kunjung Keluar, Anies Kirim Tim, Satu Hari Selesai
• BREAKING NEWS: Tiga Jemaah Positif Corona Salat Tarawih di Musala, 30 Warga Tambora jadi ODP
Surat Edaran yang diterbitkan Kementerian Kesehatan pada 7 Mei 2020 itu menyatakan bahwa setiap WNI dan WNA yang tiba di Indonesia harus melalui protokol kesehatan.
Antara lain adalah pemeriksaan rapid test dan/atau PCR (polymerase chain reaction) terkait Covid-19.
PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta mendukung penuh berjalannya peraturan tersebut.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, mengatakan penanganan beberapa penerbangan repatriasi WNI sudah disesuaikan agar dapat dilakukan pengetesan PCR terhadap penumpang.
“Seperti misalnya penerbangan repatriasi WNI dari Bangladesh yang mendarat Senin malam ini, 11 Mei 2020. Pesawat tidak merapat ke terminal, namun parkir di apron Terminal 3.
Kemudian, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan [KKP] naik ke pesawat untuk menjelaskan prosedur protokol kesehatan,” kata Muhammad Awaluddin, dalam siaran tertulisnya, Selasa (12/5/2020)
“Setelah itu, penumpang pesawat turun untuk kemudian di apron dilakukan pendataan, tes suhu tubuh, saturasi oksigen, serta klastering oleh KKP.
Lalu, seluruh penumpang naik bus untuk langsung menuju Asrama Haji Pondok Gede untuk dilakukan

pemeriksaan PCR di asrama.
Jadi, penumpang tidak masuk ke terminal namun langsung menuju Asrama Haji Pondok Gede,” ujar Muhammad Awaluddin.
Adapun karantina di Asrama Haji Pondok Gede ini sejalan dengan yang disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo pada Senin 11 Mei 2020.
Bahwa Presiden Joko Widodo menyetujui Asrama Haji sebagai ruang isolasi sementara bagi WNI yang baru kembali ke Tanah Air, untuk kemudian dilakukan pengawasan dan tes PCR.
• Cerita Nikita Willy Khatam Al-Quran dalam Waktu Dua Minggu, Ucapkan Terimakasih ke Shireen Sungkar
• Catat! Mulai Besok Warga yang Menggunakan Transportasi Umum di Depok, Wajib Kantongi Surat Tugas
• Pemprov DKI Jakarta Jamin Biaya Pendidikan Anak-anak Tenaga Kesehatan yang Meninggal hingga Kuliah
Di samping itu, PT Angkasa Pura II juga tengah mengkaji kemungkinan dapat dilakukannya tes PCR di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Apabila Test PCR memang perlu di Soekarno-Hatta, bisa dilakukan di Terminal VIP yang terletak di dekat Terminal 3.
Sementara itu, keberadaan Mobile Command Post [MCP] yang dimiliki Soekarno-Hatta bisa difungsikan untuk mendukung jalannya tes tersebut. Kemungkinan-kemungkinan itu masih dikaji.” kata Awaluddin.
“Yang jelas, seluruh stakeholder di Soekarno-Hatta selalu berkoordinasi intensif dan saling mendukung agar KKP dapat menjalankan protokol kesehatan secara penuh terhadap WNI dan WNA yang baru tiba di Indonesia.
Soekarno-Hatta juga merupakan pintu masuk utama dari penerbangan repatrias WNI,” jelas Muhammad Awaluddin.
Adapun penerbangan repatriasi WNI semakin meningkat di Soekarno-Hatta.
Hingga kini tercatat sekitar 15.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan ABK telah tiba di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta dengan penerbangan repatriasi.