Film
Setelah Bumi Manusia, Mawar De Jongh Kembali Bertemu Hanung Bramantyo di Film Miracle In Cell No 7
Di film Miracle In Cell No 7 itu Mawar De Jongh kembali bertemu sutradara Hanung Bramantyo setelah sebelumnya bekerjasama di film Bumi Manusia.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Setelah menyelesaikan proses syuting, film Miracle In Cell No 7 merilis foto-foto adegan secara ekslusif, Senin sore tadi.
Frederica, produser Falcon Pictures, merasa senang dapat membuat ulang film Miracle In Cell No 7.

"Kami tertarik untuk meremake film Miracle In Cell No 7 karena ini film bagus," kata Frederica ketika berbincang melalui aplikasi Zoom.
Bukan hanya di Indonesia, beberapa negara juga sudah meremake film Miracle In Cell No 7 seperti Turki, Filipina dan India.
"Kami senang mendapat kesempatan meremake film Miracle In Cell No 7," ujar Frederica.
• Didukung Falcon Pictures, Komunitas Pewarta Hiburan Indonesia Sebar Menu Buka Puasa di Kemang Timur
• Syuting Sampai Jerman, Cerita Novel Rentang Kisah Diangkat Falcon Pictures ke Layar Lebar
Sutradara Hanung Bramantyo mendapatkan kepercayaan Falcon Pictures untuk menyutradarai film Miracle In Cell No 7 di Indonesia.
"Ini beban berat saat diminta meremake film Miracle In Cell No 7," kata Hanung Bramantyo.
Bagi Hanung Bramantyo, membuat film Miracle In Cell No 7 adalah beban kedua setelah film Bumi Manusia (2019).

"Kalau film Bumi Manusia ada beban karena novelnya sudah besar, sementara film Miracle In Cell No 7 ini sudah banyak penontonnya," kata Hanung Bramantyo.
Hanung Bramantyo meyakini, banyak orang yang sudah menonton film Miracle In Cell No 7 versi aslinya dari Korea Selatan dan mengetahui ceritanya.
"Sekarang saya dituntut untuk menyajikan Miracle In Cell No 7 yang berbeda tapi tidak keluar jalur," kata Hanung Bramantyo.

"Membuat film Miracle In Cell No 7 ini berat banget sebab tidak ada pelajarannya saat kuliah," jelas Hanung Bramantyo tersenyum.
Cerita film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia sengaja dibuat di negara fiktif.
"Hukumnya juga tidak sama dengan hukum yang ada di Indonesia," ucap sutradara asal Yogyakarta ini.