Larangan Mudik
Para Pemudik Ilegal Rela Keluarkan Kocek Hingga Rp 700.000 Demi Bisa Mudik ke Kampung Halaman
Kisah warga nekat mudik meski ada larangan resmi terus saja terjadi. Pemudik ilegal bahkan rela keluarkan kocek hingga Rp 700.000
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES - Kisah warga nekat mudik meski ada larangan resmi terus saja terjadi.
Pemudik ilegal bahkan rela keluarkan kocek hingga Rp 700 ribu asal dapat pulang ke kampung halaman.
Hal itu diketahui dari hasil razia di check point yang digelar di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat sejak Jumat (8/5/2020).
• Pemudik yang Kembali ke Jakarta Wajib Kantongi Surat Bebas Covid-19 dari Rumah Sakit atau Puskesmas
• Sebanyak 22 Mobil Travel Gelap yang Selundupkan Pemudik Diamankan Polda Metro Jaya
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Hari Admoko mengatakan bahwa ia menemukan puluhan pemudik dari belasan mobil dan bus yang berhasil diamankan sejak Jumat sore lalu.
Ketika diamankan, beberapa pemudik mengaku mengeluarkan kocek hingga berkali-kali lipat dari harga pulang kampung pada umumnya.
"Misalnya saja ada yang mau pulang ke Lampung mengaku membayar Rp700 ribu ke sopir agar dapat pulang," ungkap Hari dikonfirmasi Minggu (10/5/2020).
• Viral Video Pengendara Motor Ngamuk Saat Ditegur karena Tak Kenakan Masker, Begini Ceritanya
Selain ke Lampung, ada juga pemudik yang membayar Rp400 ribu agar dapat pulang ke Pati, Jawa Tengah. Bahkan ada pemudik yang rela bayar Rp700 ribu agar dapat pulang ke Madiun, Jawa Timur.
Besarnya angka yang dipatok oleh sopir dan travel lantaran risiko dicegat polisi yang cukup besar.
Umumnya mobil yang digunakan ialah mobil pribadi berpelat hitam. Namun ada juga bus pariwisata yang tertangkap karena ketahuan membawa penumpang untuk mudik.
• Alvin Lie : Kelemahan Bandara Ini Bikin Calon Penumpang Membludak saat Pandemi Virus Corona
Antusias mudik ilegal juga menurut Hari cukup tinggi. Pasalnya satu Bus Pariwisata yang berhasil mereka amankan membawa kira-kira 32 penumpang.
"Ketika kami cegat dan kami amankan pihak travel atau sopir diminta untuk segera kembalikan ongkos yang sudah dibayarkan penumpang," jelas Hari.
Saat ini pihaknya telah menahan kendaraan-kendaraan yang dipakai untuk mudik ilegal. Total ada 12 kendaraan yang ditahan oleh Satlantas Polres Metro Jakarta Barat.
• Penggemar Tak Rela Lelang Jersey Striker Persita Tangerang
Namun untuk sopir dan penumpang diperbolehkan pulang dan diberi teguran.
"Alasan para sopir dan travel sih kepepet. Cari uang karena sudah lama tidak beroperasi," ujar Hari.
Sebelumnya polisi memergoki 12 upaya mudik ilegal yang dilakukan Jumat (7/5/2020) hingga Minggu (10/5/2020).
• Penjualan Usaha Kuliner Terus Menurun Karena Wabah Virus Corona, Ruben Onsu Rumahkan Ribuan Karyawan
Penemuan mudik ilegal itu didapat dari hasil razia di check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Hari Admoko mengatakan, razia pengetatan pemeriksaan perlintasan tersebut mulai dilakukan Jumat (7/5/2020) sore.
Mayoritas kendaraan yang kedapatan membawa pemudik ilegal ialah kendaraan pribadi atau berpelat hitam.
"Pada Jumat itu ditemukan tiga upaya mudik ilegal. Umumnya yang kedapatan membawa penumpang mudik itu kendaraan berpelat hitam," kata Hari dihubungi Minggu (10/5/2020).
Beberapa upaya mudik ilegal kembali digagalkan Sabtu (9/5/2020). Setidaknya ada delapan mobil yang diberhentikan karena ketahuan membawa penumpang untuk mudik.
• Ini Cerita Tentang Saputri, Istri Pertama Didi Kempot, Pernah Jadi Buruh di Tangerang Biayai Suami
Kedelapan kendaraan tersebut terdiri dari enam mobil travel dan dua bus pariwisata.
"Kemudian Minggu (10/5/2020) pukul 04.00 WIB tadi kami dapat satu mobil mudik ilegal. Jadi sementara ini total ada 12 yang berhasil digagalkan," jelas Hari.

Mayoritas perjalanan dilakukan pada sore hingga malam hari. Hal itu karena para penyelundup mudik ilegal menduga check point tidak dilakukan saat malam hari.
"Mayoritas mudik ilegal itu dilakukan pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB," ungkapnya.
Saat ini pihak Satlantas Polres Metro Jakarta Barat hanya menahan kendaraan travel yang nekat mengantarkan mudik ilegal.
• YouTuber Ferdian Paleka Beri Penjelasan soal Video Maaf tapi Bohong, Ini Katanya
Sementara itu pengemudi dan penumpang diberi teguran dan diperbolehkan pulang.
"Sebenarnya dari Jumat (24/4/2020) sudah ada razia ini. Namun dulu hanya kami imbau untuk putar arah, saat ini ada penambahan tindakan tegas yakni penahanan mobil," paparnya.
Begini Cerita Perantau di Tanah Abang Bisa Mudik ke Tasik
Seorang perantau asal Tasikmalaya yang selama ini bekerja di Tanah Abang akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya.
Pria berinisial Sap (45) menceritakan cara dirinya bisa pulang kampung ke Tasik di saat pemerintah memberlakukan larangan mudik.
Seperti dilansir dari TribunJabar, Sap merupakan warga warga Kampung Citapen, Desa Sirnajaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Selama ini merantau di Jakarta, Sap berhasil pulang ke rumahnya.
• Kendaraan Pribadi Dominasi Langgar Larangan Mudik
Warga berinisial Sap (45) itu, Sabtu (9/5/2020), menjalani rapid test yang dilakukan dua petugas Puskesmas Karangjaya. Petugas datang dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Kami lakukan rapid test karena suhunya di atas rata-rata suhu normal," kata Kepala Puskesmas Karangjaya, Yayat, di lokasi.
Mengenai hasil rapid test tidak langsung diketahui karena darah dibawa ke puskesmas dulu.
• Larangan Mudik Lebaran 2020, Begini Kondisi Terkini Terminal Induk Bekasi
"Kepada yang bersangkutan kami minta untuk karantina mandiri. Kami sudah meminta nomor teleponnya untuk memudahkan komunikasi," kata Yayat.
Sap menuturkan, tempatnya bekerja di kawasan Tanah Abang sudah tidak ada kegiatan.
Ia kemudian memutuskan pulang ke Tasikmalaya.
• Ditlantas Polda Tindak 24 Mobil Travel Gelap Coba Selundupkan Pemudik, Beri Sanksinya Ini
"Susah sekali mencari angkutan pulang. Akhirnya saya berniat untuk jalan kaki saja daripada diam terus di sana. Tidak ada siapa-siapa," kata Sap.
Namun niat jalan kaki dibatalkan karena ia akhirnya bisa naik travel.
Dengan ongkos Rp 400 ribu per orang, ia bisa pulang dan langsung diantar sampai Cineam. "Dari Cineam ke rumah sudah dekat. Bisa naik ojek," ujar Sap.
• Dua Mobil Travel Coba Selundupkan 20 Pemudik Disuruh Putar Balik ke Jakarta, Sopirnya Ditilang
Sap mengaku sudah hampir seminggu berada di kampung halaman. Sejauh ini dia tidak merasakan apa-apa. "Tidak ada sesak, batuk, nyeri tenggorokan. Semuanya sehat," ujarnya.
Namun Sap mengaku harap-harap cemas, khawatir hasil tes positif. "Mudah-mudahan tidak ada apa-apa dan saya dinyatakan sehat," katanya. (m24)