Virus Corona
Kasus Pertama Virus Corona Sudah Ada di Prancis Sejak 16 November 2019, Ini Fakta dan Penjelasannya
Ternyata kasus pertama kali virus corona atau Covid-19 bukan berasal wilayah Wuhan, China tetapi Prancis.
Pandemi telah merenggut lebih dari 50.000 jiwa di seluruh benua.
Korban tewas di Italia adalah yang tertinggi di dunia, mencapai di 16.523 kasus.
Pada hari Senin, pemerintah Italia melaporkan 636 kematian baru.
Angka itu 111 lebih tinggi dari angka kematian Minggu, namun tetap 45 lebih rendah dari posisi Sabtu.
Jumlah infeksi baru meningkat 1.941, tetapi terus mengalami tren penurunan.

Di Spanyol, negara terparah kedua di dunia, jumlah kematian setiap hari terus menurun.
Kondisi ini meningkatkan harapan bahwa negara itu telah melewati puncak wabah.
Peningkatan hari Senin sebanyak 637 kasus, merupakan angka terendah selama 13 hari terakhir. Jika ditotal, berarti 13.055 orang telah meninggal akibat virus ini.
María José Sierra, wakil kepala komite darurat kesehatan Spanyol, mengatakan tingkat pertumbuhan wabah tampaknya melambat "di hampir setiap wilayah".
Di Inggris, Departemen Kesehatan mengatakan pada hari Senin bahwa ada penambahan 439 orang yang telah meninggal di rumah sakit setelah dites positif terkena virus corona. Sehingga, jumlah keseluruhannya menjadi 5.373.
Ini adalah hari kedua berturut-turut angka kematian Inggris telah menurun.
Tetapi Profesor Dame Angela McLean, wakil kepala penasihat ilmiah pemerintah, mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah jarak sosial mulai menunjukkan hasil positif dan penyebaran wabah mulai melambat.
Sementara itu, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengumumkan rencana untuk membuka kembali sekolah dasar mulai 15 April, dan tampaknya akan secara bertahap mengurangi penutupan.
Tetapi dia memperingatkan bahwa itu hanya akan terjadi jika orang menghormati tindakan saat ini dan jumlah infeksi tetap stabil.
"Ini mungkin akan sedikit seperti berjalan di atas tali. Jika kita berdiri diam di sepanjang jalan kita bisa jatuh dan jika kita terlalu cepat itu bisa salah"
"Karena itu, kita harus mengambil satu langkah hati-hati pada suatu waktu," katanya kepada pengarahan di hadapan wartawan seperti dikutip BBC.
Kanselir Austria Sebastian Kurz juga mengatakan dia mempertimbangkan apakah akan mengurangi pembatasan, termasuk mengizinkan beberapa toko yang tidak penting untuk dibuka kembali setelah Paskah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil CT Scan, Kasus Covid-19 di Perancis Telah Ada Sejak November 2019"