Kilas Balik

Drama Pembajakan 65 Jam Berakhir dalam 3 Menit, Begini Strategi Koppasandha Tumpas Teroris

Hanya dalam hitungan tiga menit, pasukan elit TNI Koppasandha berhasil menumpas teroris yang membajak pesawat DC 9 milik Garuda Indonesia.

Dok. Kompas
Pesawat Garuda PK-BNJ Woyla yang dibajak. 

Mereka bergerak mengendap, dalam gerakan yang teratur.

Terlihat tiga tangga yang juga dibawa, dan segera dikaitkan ke pesawat dari bawah tangga.

Dua tangga melekat di masing-masing sayap, satu tangga di bagian belakang.

KISAH Slamet Riyadi Gugur di Medan Perang sebelum Hadiri Peresmian Terbentuknya Kopassus Idenya

Dalam sekejap, para pasukan komando itu bergerak masuk ke dalam pesawat.

Ada yang masuk dari pintu belakang di bawah pantat pesawat.

Ada juga yang masuk dari pintu darurat dekat sayap.

TERBUKTI Danjen Kopassus Witarmin Sukses Tumpas PKI di Blitar sampai Warga Kenang Bikin Patungnya

"Tiba-tiba terdengarlah tembakan-tembakan, mungkin dalam waktu dua detik," kata Henk Siesen, warga negara Belanda di dalam pesawat, dikutip dari Harian Kompas.

"Komando itu berteriak: 'Semua penumpang tiarap'.

Dan berjatuhanlah sosok-sosok tubuh campur baru berusaha untuk tiarap ke lantai," tutur Henk.

TERUNGKAP Danjen Kopassus Terapkan Strateginya Bikin Pimpinan KKB Papua Menyerahkan Diri

Lalu terdengarlah suara tembakan dalam kabin pesawat yang hanya diterangi dua-tiga lampu.

Penumpang yang tiarap dicoba dikeluarkan satu per satu melalui pintu depan.

Namun, ada satu pembajak di antara kerumunan penumpang yang tiarap itu.

Sintong Panjaitan Pernah Dibentak Soeharto, Ini Profil & Jejak Tempur Jenderal TNI Jebolan Kopassus

Pembajak itu berada di kerumunan penumpang yang tiarap sambil membawa granat.

Granat itu malah sempat dilempar, setelah pinnya ditarik.

Beruntung, granat tidak meledak dan berhasil diamankan anggota pasukan komando.

KISAH Komandan Tim Kopassus Bersandiwara Bohongi Pasukannya Sebelum Misi Berbahaya, Ini Tujuannya

Pelempar granat itu ditembak mati saat berusaha kabur dari pintu depan.

Ada seorang pembajak yang disebut bernama Fahrizal, yang melepaskan tembakan ke pasukan komando.

Setelah terdesak, dia pun bunuh diri dengan menembak kening.

Kopassus Muda Ini Punya Strategi Jitu Bikin Pemberontak Tak Berkutik Diserang Tanpa Bisa Kabur

Dua pembajak lain berusaha kabur dari pesawat.

Namun, mereka kemudian ditembak mati.

Keterangan resmi pemerintah menyebut semua pembajak tewas dalam operasi pembebasan.

SIMAK Pengalaman Kopassus Muda Pimpin Pasukan Veteran Perang Digempur Pemberontak 3 Malam Non-Stop

Namun, kemudian diketahui bahwa pimpinan pembajak, Imran bin Muhammad Zein ditangkap.

Imran kemudian dihukum mati pada 28 Maret 1983.

Keterangan resmi pemerintah juga menyebut pilot dan seorang pasukan komando luka-luka.

FAKTA Kopassus Masih Bisa Unggul saat Latihan di Medan Ekstrim Bersalju Bareng Pasukan Khusus Korea

Beberapa hari setelah keterangan pemerintah itu diumumkan, pilot Kapten Herman Rante dan anggota Koppasandha bernama Achmad Kirang menjadi korban tewas dalam operasi pembebasan.

Pesawat Woyla yang ditembaki
Pesawat Woyla yang ditembaki (Kompas.com)

Baku tembak di dalam kabin menyebabkan badan pesawat Woyla dilubangi sejumlah peluru.

Pesawat itu kemudian dibawa ke Indonesia setelah diperbaiki di Thailand.

Adapun 36 orang yang berada 4 hari di pesawat, setelah beberapa penumpang lain dilepaskan pembajak, berhasil diselamatkan.

Kisah Loreng Darah Mengalir Jadi Seragam Khas Kopassus yang Melegenda, Sempat Dipakai Marinir AS

Keberhasilan operasi pembebasan Woyla itu tidak hanya melambungkan karier Sintong Pandjaitan sebagai pemimpin lapangan, tapi juga Letjen LB Moerdani yang saat itu menjabat Kepala Pusat Intelijen Strategis.

Reputasi Koppasandha pun diakui. Bahkan, kini pasukan yang dikenal dengan nama Kopassus tercatat sebagai salah satu satuan elite top dunia. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Heroik Operasi Woyla 1981, Drama Pembajakan 65 Jam Itu Berakhir dalam 3 Menit

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved