Virus Corona
Hampir Semua Rumah Sakit Layani Pasien Covid-19, Sistem Pelayanan dan Cashflow Terganggu
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Tri Hesty Widyastoeti mengatakan, hampir seluruh rumah sakit melayani pasien Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Tri Hesty Widyastoeti mengatakan, saat ini hampir seluruh rumah sakit melayani pasien Covid-19.
Hal tersebut, kata dia, membuat sistem pelayanan pasien dan cashflow rumah sakit menjadi terganggu.
"Saat ini kondisi rumah sakit hampir semua melayani Covid-19."
• Sri Mulyani Sebut Pemprov DKI Tak Berduit, DPRD Desak Kementerian Keuangan Lunasi DBH Rp 7,5 Triliun
"Tingkat hunian rumah sakit sampai turun 20 hingga 50 persen di seluruh Indonesia."
"Sistem pelayanan pasien sedikit terganggu, kemudian cashflow rumah sakit juga terganggu," ujar Tri Hesty saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (8/5/2020).
Karenanya, pemerintah saat ini tengah menyiapkan dana agar biaya pelayanan pasien Covid-19 dapat diklaim nantinya.
• Kisah Pekerja Salon Dirumahkan Akibat Pandemi Covid-19, Kini Tawarkan Jasa Potong Rambut di Rumah
Dengan begitu, hal tersebut dapat membantu cashflow rumah sakit dan menjaga mutu pelayanan rumah sakit.
"Klaim rumah sakit untuk pasien Covid-19 diharapkan mempunyai prinsip cepat dengan membayarkan uang muka mudah, dengan veriifikasi yang tidak rumit, tepat sasaran."
"Yaitu betul-betul untuk rumah sakit yang memberikan pelayanan Covid dan dapat dipertanggungjawabkan melalui verifikasi," jelasnya.
• Hasil Tes Swab PCR Warga Jakarta 6 April 2020: 66 Orang Positif Covid-19
Tri Hesty mengatakan, rumah sakit dapat mengajukan klaim ke Dirjen Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, yang kemudian ditembuskan kepada BPJS.
BPJS sendiri dalam hal ini berfungsi sebagai verifikator.
Dia mengungkap, pada 24 April-7 Mei 2020, pihaknya baru menerima pengajuan klaim untuk 95 rumah sakit dan untuk 1.389 pasien.
• Tes Swab PCR di Bekasi Temukan 5 Orang Positif Covid-19, Tiga Diantaranya Warga DKI
"Kami mengimbau rumah sakit harus segera mengajukan klaim."
"Kami sudah memberikan uang muka kepada rumah sakit yang memenuhi syarat kurang lebih Rp 22 miliar dari 82 rumah sakit untuk 931 pasien."