Kabar Tokoh

Hari Ini Anies Baswedan Ulang Tahun Ke-51, Anies Jadi Trending, Isi Selain Ucapan HUT juga Kecaman

Hari Ini 7 Mei 2020 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berulang tahun ke-51. Nama Anies pun menjadi trending di Twitter.

Twitter
Hari Ini Anies Baswedan Ulang Tahun ke-51. Nama Anies pun menjadi trending, selain ucapan selamat ulang tahun juga kecaman soat data bansos 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Hari Ini 7 Mei 2020 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berulang tahun ke-51.

Nama Anies pun menjadi trending di Twitter.

Selain ucapan selamat ulang tahun dari Netizen, banyak juga muncul berita-berita miring tentang mantan Menteri Pendidikan itu.

Nama Anied Baswedan dan tanggal lahirnya langsung muncul di Google untuk pencarian Anies Baswedan Ulang Tahun. Ia ulang tahun ke-51 hari ini.
Nama Anied Baswedan dan tanggal lahirnya langsung muncul di Google untuk pencarian Anies Baswedan Ulang Tahun. Ia ulang tahun ke-51 hari ini. (Google)

Berikut cuitan selamat ulang tahun untuk Anies.

@aji_jajaul37

Buka puasa dengan yg manis
Apalagi sama orang tersayang
Selamat ulang tahun Pak Anies
Semoga jakarta makin enak di pandang
#51thnAniesBaswedan

@fxchandra03

Selamat Ulang Tahun Pak Anies.. Semangat terus pimpin Jakarta. Tuhan berkati, Pak

@Andpas2019

happy 51st birthday Anies Baswedan Guvernor of DKI Jakarta
You are the Best Leader,the best friend and candidate President Republic Indonesia 2024

 @muhammadrwin

Selamat bertambah usia, pak anies.
You did your best.
Thanks!

@satuyangtakbisa

Barakallahu fikk Pak Anies
@aniesbaswedan Sehat selalu...semoga semua persiapan dimudahkan...

@sweetpeony15

Selamat Ulang Tahun, Gubernurku yang baik hati pak
@aniesbaswedan Semoga Allah SWT selalu memberkahi dan menjaga Pak AniesBouquet

Saat Ulah ke-50

Tahun lalu saat  Anies Baswedan berulang tahun ke-50, 

Anies pulang kerja lebih awal karena ingin merayakannya di rumah.

"Saya sudah janji nanti pulang lebih awal, Ibu bilang mau bikinin nasi tumpeng," ujar Anies di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (7/5/2019).

Anies Baswedan Minta Pendidik Biasakan pakai Teknologi di Tengah Pandemi Covid-19

Anies Baswedan Minta Guru Baca Buku Karya Ki Hajar Dewantara tentang Konsep Pendidikan Modern

Menurutnya, hari ulang tahun adalah hari untuk mengenang jasa Ibunda yang telah berjuang melahirkannya ke dunia 50 tahun silam.

“Alhamdullilah, kalau masuk ulang tahun itu sebenarnya merayakan perjuangan ibu yang melahirkan kita, karena setiap kali kita ulang tahun sebetulnya kita merayakan perjuangan seorang ibu yang melahirkan kita ke dunia ini,” kata Anies.

Tak lupa, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibunda yang sudah merawatnya dari kecil hingga menjadi orang nomor satu di Jakarta.

Ini Cerita Tentang Saputri, Istri Pertama Didi Kempot, Pernah Jadi Buruh di Tangerang Biayai Suami

“Jadi saya ketika ulang tahun justru menyempatkan untuk menyampaikan terima kasih, apresiasi kepada ibunda karena dari beliaulah kita semua bisa seperti ini,” ungkap Anies.

Tak lupa, Anies mengucap syukur dan memohon doa restu dari warga Jakarta agar amanah dalam memimpin Ibu Kota.

“Merasa bersyukur diberikan kesehatan, dan mohon doanya agar dimudahkan dalam menjalankan amanat,” ucap Anies.

Diketahui Anies lahir dari pasangan Rasyid Baswedan (Almarhum) dan Aliyah Rasyid, keduanya dikenal sebagai akademisi di Yogyakarta.

Tiga Penumpang Positif Covid-19, Wali Kota Bekasi: Apa Salahnya KRL Diberhentikan?

Jiwa akademisi itu sempat turun ke Anies saat menjadi Rektor Universitas Paramadina Jakarta pada 2007 saat usianya 38 tahun.

Kemudian Anies terjun ke dunia politik pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 bersama pasangannya Sandiaga Uno dan berhasil memenangkan 57,95 persen suara rakyat Ibu Kota.

Soal Data Bansos DKI

Anies sendiri kini sedang berpolemik soal data Bansos DKI.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mampu menyalurkan bantuan sosial untuk 1,1 juta KK.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dan Gubernur DKI Anies Baswedan beda pandangan soal data bansos DKI
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dan Gubernur DKI Anies Baswedan beda pandangan soal data bansos DKI (Kolase Kompas.com)

Tak lama kemudian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pun mengungkapkan hal serupa.

Muhajir bahkan mengaku sempat bersitegang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal data bansos bagi warga miskin terdampak Covid-19 di Ibu Kota.

"Kami dengan DKI sekarang sedang tarik-menarik cocok-cocokan data (penerima bansos). Bahkan, kemarin saya dengan Gubernur agak tegang, agak saya tegur keras Pak Gubernur (DKI)," ujar Muhadjir dalam sebuah diskusi yang digelar secara virtual pada Rabu (6/5/2020).

 Peristiwa itu berawal dari rapat kabinet terbatas virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo bersama sejumlah kepala daerah, beberapa waktu lalu.

Pemutaran Film Kemarin Ditunda Karena Virus Corona, Ifan Seventeen: Sedih Tapi Demi Kebaikan Bersama

Dalam rapat, Anies melaporkan bahwa data warga miskin terbaru di DKI Jakarta mencapai 3,6 juta orang.

Anies, sebut Muhadjir, saat itu mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengurus bansos bagi 1,1 juta warga di wilayahnya.

Sementara 2,5 juta orang sisanya akan mendapatkan bansos dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.

Muhadjir pun telah berkomitmen dengan kesepakatan tersebut.

Kemensos sendiri telah mengecek 2,5 juta orang miskin di DKI Jakarta.

Setelah proses verifikasi, mereka terdiri dari 1,3 juta kepala keluarga (KK).

Pemetaan Jadi Alasan Pemkot Bekasi Lakukan 5.000 Rapid Test Virus Corona hingga ke Tingkat RT

Setelah itu, bansos yang didistribusikan pertama adalah dari Pemprov DKI. Pada momen inilah Muhadjir merasa ada yang tidak beres.

"Di lapangan, ternyata Pak Gubernur menyampaikan bahwa bantuan itu (bantuan dari DKI) sekadar untuk mengisi kekosongan sebelum pemerintah pusat mengisi," kata Muhadjir.

Berdasarkan kesepakatan dalam rapat kabinet terbatas, Kemensos dan Pemprov DKI memiliki target masing-masing, bukan salah satu mengisi kekosongan yang lainnya sebagaimana diungkapkan Anies Baswedan.

"Makanya kemarin saya ingatkan Pak Gubernur. 'Pak Gubernur, kan itu ada kesepakatan di rapat kabinet tidak begitu (bukannya mengisi kekosongan)'," ujar Muhadjir.

Ini Cerita Tentang Saputri, Istri Pertama Didi Kempot, Pernah Jadi Buruh di Tangerang Biayai Suami

"DKI sanggup (memberikan bansos ke) 1,1 juta, kami siapkan yang 2,5 juta. Jadi jangan diubah itu, Kalau diubah, jadi kacau di lapangan," lanjut dia.

Persoalan belum berhenti di situ. Rupanya, ada KK yang semestinya mendapatkan bansos dari Kemensos, namun juga mendapatkan bansos dari Pemprov DKI Jakarta alias mendapatkan double.

Karena karut marut itu pula, bahkan ada KK yang semestinya mendapatkan bansos, malah tidak mendapatkannya.

Selain itu, Kemensos juga meminta Pemprov DKI untuk mengerahkan RT/ RW mendata warga miskin terdampak Covid-19 yang belum masuk.

Tujuannya, agar mereka tetap mendapatkan bansos.

Penyanyi Adele Sukses Diet dan Kini Bertubuh Langsing, Ternyata Jalani Diet Ini

"Karena banyak orang miskin baru gara-gara Covid-19. Pengusaha UMKM juga banyak yang mata pencahariannya hilang dan itu tidak ada dalam data," ujar Muhadjir.

Namun, rupanya data calon penerima bansos itu juga tak kunjung diserahkan ke Kemensos.

Padahal di sisi lain masyarakat banyak yang berteriak karena tidak mendapatkan bansos.

"Jadi di lapangan kacau. Karena daftar (warga penerima bansos) yang diturunkan kepada Kemensos itu adalah yang (data) punya Gubernur."

"Nah, sementara RT/ RW juga punya data sendiri yang itu mestinya dikirim ke Kemensos, tapi tidak dikirim," papar Muhadjir.

Muhadjir menegaskan, pemerintah hanya ingin semua KK miskin yang terdampak Covid-19 mendapatkan bansos secara merata, tepat sasaran dan tidak ada yang tumpang tindih.

Berduka Kehilangan Ayah, Nikita Willy: I Love You Dad, Sleep Tight My Love

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak mampu menyalurkan bantuan sosial untuk 1,1 juta Keluarga Penerima Manfaat (PKM) di wilayahnya.

Bendahara Negara itu menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI menyatakan tidak memiliki anggaran dan meminta pemerintah pusat untuk menyalurkan bansos kepada 1,1 juta KPM tersebut.

Dengan demikian, beban penyaluran bantuan sosial untuk 4,7 juta KPM dibebankan seluruhnya kepada pemerintah pusat.

Sri Mulyani pun mengatakan, pemerintah pusat harus meningkatkan alokasi anggaran bansos dengan tambahan limpahan KPM yang tidak mampu dicover oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved