Virus Corona Jabodetabek
Anies Baswedan Beberkan Kebutuhan APD Tenaga Medis di Jakarta Naik Jadi 10 Ribu per Hari
Anies Baswedan membeberkan, kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan dalam mengangani Covid-19, naik hingga dua kali lipat.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan, kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan dalam mengangani Covid-19, naik hingga dua kali lipat.
Dahulu yang hanya 5.000 APD setiap hari, kini kebutuhannya menjadi 10.000 APD per hari.
“Di Jakarta konsumsi APD saat April itu 5.000 unit per hari."
• Gaji Dewan Pengawas Sampai Seratusan Juta, Pakar Hukum Bilang KPK Berubah Jadi Kantor Pencari Nafkah
"Dan hari ini sudah 10.000 per hari,” kata Anies Baswedan saat menerima bantuan dampak Covid-19 dari PT Repower Asia Tbk, Selasa (5/5/2020).
Oleh pemerintah, kegiatan itu dipublikasikan melalui akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan menyebut pemerintah sudah harus memikirkan produksi APD secara masif.
• Terbitkan SE 4/2020, Doni Monardo: Saya Tegaskan Sekali Lagi, Mudik Dilarang, Titik!
Menurutnya, yang menjadi tantangan tidak hanya pada kemampuan menjahitnya, tapi kualitas bahan yang digunakan.
Kualitas harus diutamakan agar tenaga kesehatan dapat terlindungi dari penyakit Covid-19 saat menangani pasien.
“Jadi memang tantangan yang kami hadapi tidak kecil, karena itu semua bantuan memberikan manfaat."
• Tiga Wanita Penumpang KRL Asal Bekasi yang Positif Covid-19 Masuk Kategori Orang Tanpa Gejala
"Dan bagi kami tidak ada (bantuan) yang besar dan yang kecil.”
“Misalnya 10 bantuan APD itu menyelamatkan 10 tenaga medis, jadi tidak ada 10 APD yang dikasih lalu dibandingkan dengan (kebutuhan) 10.000 APD."
"Bila tidak ada itu (APD), tenaga medis akan kerepotan menangani pasien,” tambahnya.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia; Pasien Sembuh Tembus 2.317 Orang, 12.438 Positif, 895 Wafat
Sementara, jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 367 orang, per Rabu (6/5/2020).
"Sehingga total ada 12.438 kasus positif," ujar Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, Rabu (6/5/2020).
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 120 orang, sehingga total pasien sembuh ada 2.317 orang.
• Belajar dari Flu Spanyol, Pemerintah Siapkan Kajian Masyarakat Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 23 orang, sehingga total ada 895 pasien Covid-19 yang meninggal.