Ekonomi

DKI Jakarta Menempati Urutan ke-12 dari 39 Kota di Indonesia yang Mengalami Inflasi

DKI Jakarta menempati urutan ke-12 sebagai kota yang mengalami inflasi dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia.

Penulis: Joko Supriyanto |
Istimewa
Ilustrasi pemetaan inflasi di Jakarta dan kota lain di sekitar Jakarta. 

WARTAKOTALIVE.COM, SAWAH BESAR -  Berdasarkan data dari  Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di DKI Jakarta pada April 2020 M to M sebesar 0,29 persen.

BPS DKI Jakarta itu juga menunjukkan bahwa Inflasi di Jakarta secara kumulatif dari Januari-April 2020 sebesar 1,14 persen.

Sedangkan wilayah lainnya seperti Tanggerang Inflansi  April sebesar 0,26 persen, Bekasi 0,25 persen, Bogor 0,02 persen, dan Depok 0,02 persen.

Kepala BPS DKI Jakarta, Buyung Airlangga mengatakan, jangka 0,29 persen di DKI Jakarta itu membuat Ibu Kota ini menempati urutan ke-12 dari seluruh kota yang mengalami inflansi di Indonesia..

Harga Bawang Bombay Mahal Penyebab Utama Kenaikan Inflasi di Jakarta, Ini Penjelasan dari BPS

Pemprov DKI Sabet Penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Terbaik se Jawa-Bali

Ilustrasi peringkat inflasi di Jakarta dibandingkan kota lain di Indonesia.
Ilustrasi peringkat inflasi di Jakarta dibandingkan kota lain di Indonesia. (Istimewa)

"Dari 90 kota, 30 kota mengalami inflansi. Tertinggi ada di Bau-Bau sebesar 0,88 persen dan inflansi terendah Cirebon, Depok, Balikpapan sebesar 0,02 persen," kata Buyung Airlangga.

Buyung Airlangga menjelaskannya melalui media streaming, Senin (4/5/2020).

Menurut dia, jika dilihat inflansi DKI saat ini sedikit lebih rendah dibandingkan posisi Maret 2020 di posisi 0,33 melambat sedikit 0,29.

"Jika dibandingkan inflansi pada bulan ini. Inflansi pada tahun ni lebih meningkat dari pada dua tahun bulan April tahun lalu," katanya.

Ternyata Depok Salah Satu Wilayah dengan Tingkat Inflasi Tertinggi di Indonesia, Ini Alasannya

Tekanan Inflasi DKI Jakarta pada Maret 2019 Turun

Sedangkan komoditi penyumbang inflansi tertinggi yaitu bawang merah naik sebesar 0,04 persen, gula pasir 0,02 persen dan daging sapi 0,02 persen.

Sementara inflansi terendah yaitu bawang bombay turun sebesar 0,03 persen, cabai merai turun 0,02 persen dan daging ayam ras turun 0,01 persen.

"Menurut kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau menjadi kelompok inflansi tertinggi yaitu sebesar 0,95 persen dan perawatan salon dan lain-lain 0,46 persen, dan penyedia makanan restroran sebesar 0,23 persen," ujarnya.

Inflasi Kota Bekasi Termasuk Tinggi di Jabar

Rupiah Anjlok, PHK dan Inflasi Tinggi Mengintai, Ini Solusi dari ILSA

Catatan rata-rata harga bahan pokok di DKI Jakarta tepung terigu naik 1,23 persen dari Rp 10.023,61 menjadi Rp 10.147, 98.

Bawang merah naik 12,16 persen dari Rp 51.128,34  per kilogram (kg) menjadi Rp. 58.209,27 per kg, serta gula pasir naik 9,74 persen dari Rp 15,583,72 kg menjadi Rp 17.265,17 kg.

Bahan pokok yang mengalami penurunan harga seperti cabai merah turun 5,29 persen dari Rp 66.592,44 menjadi Rp. 63.248,84.

Cabe rawit turun 3,84 persen dari harga Rp 57.922,44 per kg menjadi Rp 55.780,85 kg. Bawang putih turun 2,62 dari harga Rp 44.465,35  per kg menjadi Rp. 43.335,61 per kg. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved