Inflasi Kota Bekasi Termasuk Tinggi di Jabar

Inflasi di Bekasi tergolong tinggi di Jawa Barat. Dalam lima bulan terakhir laju inflasi tercatat di kisaran angka 3,00.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Tribunnews.com
Ilustrasi inflasi 

LAJU inflasi di Kota Bekasi termasuk tinggi di wilayah Jawa Barat. Bahkan sejak lima bulan terakhir dari Juli sampai November, nilai inflasi Kota Bekasi melebihi skala nasional, dengan berada di kisaran angka 3.

Berdasarkan data dari website Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi, laju inflasi Kota Bekasi cenderung dinamis.

Pada bulan Juli 2018 nilai inflasi mencapai 3,46; pada Agustus turun menjadi 3,30; September kembali turun menjadi 3,23; lalu Oktober merangkak naik menjadi 3,39 dan November kembali naik jadi 3,61.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi, Makbullah mengatakan, nilai inflasi kali ini lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Sebagai contoh nilai inflasi pada Oktober 2017 lalu sebesar 2,2 poin, sedangkan pada Oktober 2018 naik menjadi 3,39 poin.

Menurut dia, nilai inflasi yang terjadi di Kota Bekasi cukup tinggi bahkan terbesar di Provinsi Jawa Barat bila mengacu data dari BPS. Berdasarkan kajian BPS Jawa Barat, kata dia, ada beberapa indikator yang menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Bekasi.

Salah satunya adalah sektor pendidikan.

Orangtua cenderung mengalokasikan keuangannya untuk pendidikan non formal sang anak, seperti bimbingan belajar atau les di luar sekolah sehingga daya beli kebutuhan pokok masyarakat menurun.

Sementara untuk kebutuhan pangan, mereka cenderung membeli makanan siap saji.

Fenomena ini juga ditambah dengan beban biaya distribusi barang di setiap pasar, sehingga harga kebutuhan pokok naik.

"Harga kebutuhan pokok sejak beberapa hari sudah naik seperti beras premium yang biasanya Rp 9.000 per kilogram, sekarang jadi Rp 9.600 per kilogram," kata Makbullah di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Senin (10/12/2018).

Atas fenomena ini, kata dia, Provinsi Jawa Barat kemudian menggelar operasi pasar murah di Kota Bekasi di delapan kantor kecamatan.

Delapan kecamatan itu di antaranya Kecamatan Medansatria, Jatisampurna, Bekasi Utara, Rawalumbu, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Pondokgede dan Pondokmelati.

Pihaknya sengaja memilih lokasi di kantor kecamatan karena lokasinya mudah dijangkau masyarakat dan lahannya luas. Selain itu, sebagai tempat pelayanan kantor kecamatan juga selalu didatangi masyarakat.

"Sebetulnya Pemerintah Kota Bekasi mengusulkan 12 titik sesuai dengan jumlah kecamatan untuk diadakan pasar murah, namun jatah yang diperoleh dari Jawa Barat hanya delapan titik," ujar Makbullah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved