Guru Zuhdi Meninggal
Jemaah dan Relawan BPK Tunggu Jenazah Guru Zuhdi di Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru
Para jemaah dan Relawan Pemadam Kebakaran masih menunggu kedatangan jenazah almarhum Guru KH Zuhdiannor di kawasan bandara lama, depan Pangkalan TNI
Namun untuk jemaah umum masih dibatasi.
Petugas yang berjaga-jaga meletakkan bambu sebagai portal untuk membatasi jemaah yang datang melayat.
(Banjarmasinpost.co.id/tab)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Ribuan Jemaah Mulai Berdatangan, Petugas Imbau untuk Tidak Berkerumun dan Cukup Mendoakan

Hanya Kerabat dan Keluarga Guru Zuhdi yang Diizinkan Datang Melayat, Suhu Tubuh Tetap Diperiksa
Demi keamanan bersama, pihak keluarga duka dan petugas yang berjaga-jaga melakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan dengan hand Sanitizer.
Petugas menutup pagar yang ada di depan posko Majta.
Hal ini diberlakukan untuk keluarga dan kerabat yang melayat serta petugas Majta yang ada di sekitar lingkungan rumah duka.
Gelombang jemaah yang datang masih tidak terbendung.
• Berikut Profil KH Zuhdiannor atau Guru Zuhdi, Ulama Kalsel yang Meninggal Dunia di Jakarta
• Guru Zuhdi Sempat Jalani Rapid Test Virus Corona Sebelum Meninggal, Ini Hasilnya
• 5 FAKTA Guru Zuhdi Meninggal Dunia, dari Gagal Jantung dan Napas di RS Medistra sampai Test Covid-19
• VIDEO: Ribuan Jemaah Padati Rumah Duka di Banjarmasin Begitu Dengar Guru Zuhdi Meninggal di Jakarta
• INNALILAHI, Ulama Besar Kalsel Guru Zuhdi Meninggal di Jakarta, Jalani Rapid Tes Corona Tapi Negatif
Sejumlah satuan keamanan pun telah dikerahkan, di antaranya Polri, TNI, petugas kesehatan dan relawan.
Berita wafatnya tuan Guru Zuhdi, Sabtu (2/5/2020) pagi memang merebak cepat di kalangan warga Banjarmasin dan sekitarnya.
Banyak jemaah yang langsung mendatangi rumah Guru Zuhdi.
Ahmad, jemaah dari Teluk Tiram, mengaku mendapat kabar tutup usianya Guru Zuhdi dari sepupunya, dan memutuskan untuk datang ke rumah duka.
Namun ia tertahan karena yang diperkenankan hanya pihak kelurga dan kerabat.
"Tentunya kita merasa kehilangan, guru dan panutan kita," imbuhnya.