Virus Corona

Dokter Tirta Jadi Trending Twitter, Ia Ajak Debat Lanjutan dengan Jerinx SID Gunakan Aplikasi Lain

Karena dinilai sering error, Tirta mengajak diskusi lanjutan dengan Jerinx SID menggunakan aplikasi lain.

Penulis: Wito Karyono | Editor: Wito Karyono
Twitter
Perdebatan atau diskusi antara dokter Tirta dan Jerink SD di media sosial. Karena IG Live sering error, Tirta mengajak debat lanjutan via aplikasi lainnya. 

Buat temen temen yang belum tau ngerinya pandemi ini mungkin bisa cek FE 101 di youtube sebelum videonya dihapus lagi #tirta #jrx #kuatkitabersinar

Siapkan Single ke-4, Ovi Sovianti Ingin Produktif di Tengah Wabah Virus Corona

Isi Perdebatan

Seperti diketahui, Musisi I Gede Ari Sutisna alias Jerinx SID menggelar diskusi dan debat terbuka dengan dr Tirta Mandira Hudhi (28) di live media sosial instagram, Rabu (29/4/2020).

Dalam debat dan atau diskusi terbuka tersebut, Jerinx SID dan dr Tirta Mandira Hudhi membahas soal permasalahan wabah virus corona atau covid-19 sampai teori konspirasi di Indonesia.

Jadwal Imsak Hari ke-7 Ramadan 1441 H di DKI Jakarta, Depok dan Sekitarnya Kamis 30 April 2020

Dr Tirta mengatakan bahwa narasi negatif itu diduga muncul sejak virus corona atau covid-19 mewabah Indonesia.

"Jadi terkesan disini dari awal, ada narasi yang terkena covid-19 ini akan mati. Narasi itu yang ketakutan," kata dr Tirta.

"Padahal dalam data, yang meninggal dunia kebanyakan yang usianya diatas 49 tahun dan memiliki penyakit bawaan," tambahnya.

 

 359 WNI ABK Kapal MV Dream Explorer dari Shanghai Tiba di Tanjung Priok, Dibawa ke Wisma Atlet

Ketakutan itu disebut Tirta menyebabkan masyarakat berbondong-bondong ke rumah sakit untuk mengecek kesehatannya.

Sebab, karena ketakutan, daya tahan tubuh dan imun seseorang menurut Tirta menjadi menurun dan mudah terinfeksi virus covid-19 atau corona.

"Jadinya tenaga medis di rumah sakit kewalahan atas ketakutan masyarakat. Harusnya perhari dua ribu pasien, ini lebih banyak dari itu," ucapnya

"Jadi karena narasi negatif buat masyarakat ketakutan dan berbondong ke rumah sakit?," tanya Jerinx SID.

"Betul sekali," jawab dr Tirta.

Karena adanya narasi negatif ini, dr Tirta menyampaikan bahwa Pemerintah terus mencari solusi agar membuat stigma covid-19 itu berubah menjadi negatif.

"Maka pemerintah minta tenang dan sampai buat aplikasi atas ketakutan masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat bisa mengecek sendiri kesehatannya di aplikasi itu dan tidak berbondong ke rumah sakit," jelas dr Tirta.

 KAI Percepat Pengembalian Uang Pembatalan Tiket via KAI Access Jadi Tiga Hari, Ini Ketentuannya

 

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved