Virus Corona
CATAT! Nomor WhatsApp Pengaduan Masalah Bansos yang Dipungli Hingga Salah Sasaran
Bantuan Sosial (Bansos), kerap bermasalah saat dibagikan ke masyarakat. Berikut nomor WhatsApp layanan pengaduan bansos Kementerian Sosial (Kemensos).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bantuan Sosial (Bansos), kerap bermasalah saat dibagikan ke masyarakat, baik salah sasaran atau dipungli oleh oknum tak bertanggung jawab.
Demi antasipasi praktik pungli bansos atau bansos salah sasaran masyarakat diimbau segera laporkan ke nomor WhatsApp pengaduan bansos.
Akun Instagram Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menginformasikan nomor WhatsApp pengaduan masalah bansos.
Diketahui, nomor WhatsApp pengaduan masalah bansos ini ialah layanan pengaduan bansos Kementerian Sosial (Kemensos).
• Terdampak PSBB, Ratusan Awak Bus dan Pedagang di Terminal Pasar Jumat Lemas, Pertanyakan Bansos
• Segera Adukan ke Nomor WhatsApp Ini, Jika Temukan Praktik Pungli Hingga Salah Sasaran Terkait Bansos
• Bupati Bogor Minta Maaf soal Keterlambatan Distribusi Bansos, Kades Minta Data Bansos Diperbaiki
Namun, nomor WhatsApp tersebut bukan nomor WhatsApp pendaftaran mendapatkan bansos dari pemerintah.
Berikut ini nomor WhatsApp layanan aduan masalah bansos dari pihak Kemensos.
"Halo #SobatKom. @kemensosri memiliki layanan aduan bantuan sosial penanganan COViD-19 lho.
Tapi jangan salah ya, layanan ini bukan untuk pendaftaran atau pengajuan bantuan sosial, melainkan disediakan apabila masyarakat menemukan masalah terkait bantuan sosial seperti salah sasaran, penyelewengan, pungli, dll.
Nah kalau #SobatKom menemukan masalah terkait bantuan sosial segera adukan ke nomor:
08111022210
Dengan format:
Nama Lengkap (spasi) Nomor KTP (spasi) Alamat (spasi) Aduan.
#BantuanSosial
#bersatulawancovid19" tulis akun Instagram @kemenkominfo dikutip Wartakotalive.com, Kamis (30/4/2020).
Warga Jurang Mangu Barat Belum Mendapat Bantuan Sosial
Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, warga di Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), belum mendapatkan bantuan.
Mengenai warga Jurang Mangu Barat belum mendapat bantuan, dibenarkan Lurah Jurang Mangu Barat, Ma'mun.
Ma'mun mengaku warga Jurang Mangu Barat belum terima bantuan sosial (bansos) jaring pengaman sosial.
Baik itu bantuan berupa uang tunai ataupun non tunai yang dijanjikan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Tangsel.
Ia mengatakan pihaknya telah mencatat 1.500 Kepala Keluarga (KK) yang kehilangan mata pencaharian akibat imbas penerapan PSBB di Kota Tangsel.
"Belum (terima). Kita baru mengajukan saja, tapi belum menerima yang dari bansos itu," kata Ma'mun kepada Wartakotalive.com saat dihubungi, Tangsel, Rabu (29/4/2020).
Kendati demikian, Ia tak mengelak terdapat beberapa warganya yabg telah menerima bansos.
Namun, bantuan tersebut bukan dari pihaknya melainkan jaringan sosial komunitas, instansi ataupun kelompok masyarakat yang mengadakan kegiatan sosial wabah virus corona.
"Kalau selama ini dibawah itu ramai ada bantuan, kemungkinan memang ada warga kami yang sudah tahu channel untuk mengarah ke sana ya jadi mengajukan permohonan sendiri," jelasnya.
Adapun saat ini pihaknya mengaku belum mendapat informasi terkait jadwal diturunkannya bansos yang dijanjikan pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangsel.
Ia pun mengatakan bila sosialisasi kepada masyarakat terus disampaikan pihak kelurahan kepada masyarakat.
"Kita dapat informasi melalui kecamatan ya, jadi sesuatu yang kita dapat informasi ya melalui kecamatan"
"Jadi kalau kecamatan sudah menginformasikan kita, baru kita sampaikan kepada masyarallkat yang kita data tersebut," pungkasnya.
Dua Lurah di Wilayah Kota Tangsel Diprotes Perwakilan Warganya
Lantaran bantuan sosial (bansos) imbas wabah virus corona belum juga diterima.
Tak ayal, dua Lurah yakni Lurah Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, dan Lurah Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sama-sama kena protes dari perwakilan warganya.
Menurutnya protes tersebut dilakukan warga karena belum ada satu pun bantuan sosial (bansos) berupa uang tunai dan non tunai serta sembako yang diterima warga.
“Banyak dari warga yang sudah bertanya-tanya. Warga cepat tanggap karena lewat medsos (media sosial), televisi, berita-berita sering di dengar seperti itu (bansos dari instansi pemerintah)"
"Tapi keyataannya tidak sesuai apa yang didengar, dilihat di televisi dengan bantuan non tunai segala macam"
"Nyatanya jangankan non tunai, sembako saja belum turun gitu,” papar Kamaludin saat dihubungi Wartakotalive.com, Selasa (28/4/2020).
Kamaludin pun tak dapat berbuat banyak.
Kepada warga yang bertanya, ia mengatakan jika pihak kelurahan juga belum menerima bantuan apapun untuk dibagikan ke warganya.
“Jadi mereka masyarakat Insya Allah paham, kalau kelurahan terbuka belum menerima bantuan sama sekali,” ucap Kamaludin.
“Padahal kita rapat dengan Dinas Sosial Kota Tangsel waktu itu sempat disampaikan perkiraan tanggal 21-22 April (2020)"
"Mungkin ada perkembangan lain, kita juga belum tahu,” lanjutnya.
Adapun Kelurahan Jurang Mangu Timur mencatat 1.500 Kepala Keluarga (KK) yang berhak mendapatkan bansos yang dijanjikan pemerintah terkait imbas wabah virus corona.
200 KK
Di wilayah Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan juga sama.
Tercatat sebanyak 200 Kepala Keluarga (KK) yang berhak menerima bantuan sosial (bansos) wabah virus corona.
Mereka belum menerima bansos yang digembar-gemborkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, dan Pemerintah Kota Tangsel.
“Belum, kami lurah belum menerima, begitupun warga seluruhnya belum menerima bantuan sosial berupa sembako, uang tunai dan non tunai,” kata Lurah Cirendeu, Win Fadlianta saat dihubungi, Selasa (28/4/2020).
Ia pun mengaku hanya bisa pasrah terkait banyaknya protes dari warganya, serta mengedepankan sosialisasi kepada warga untuk bersabar menanti bantuan tersebut.
Sembari menanti datangnya bantuan tersebut, pihak Kelurahan Cirendeu masih terus mendata kembali warga yang berhak mendapati bansos yang dijanjikan itu di tengah wabah virus corona.
“Pendataan dari kelurahan sudah sedikit lagi tinggal nunggu bantuan sosialnya saja, 200 kk di kelurahan Cirendeu yang terdata menerima bantuan sosial,” kata Win.
Ia pun berjanji akan turut mengawal penyaluran bansos tersebut bila telah menerima bantuannya itu.
Sebab, menurutnya yang terpenting adalah penyaluran yang tepat sasaran.
Ia pun turut minta kepada para RT di wilayahnya untuk bekerjasama lakukan pendataan dan pengawalan yang penuh, dengan terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan.
“Nanti kalau sudah disalurkan kita akan ngawak. Jadi bantuan itu harus benar-benar tersalurkan kepada warga yang benar-benar membutuhkan. Harus tepat sasaran"
"Kita akan kerjasama dengan RT. RT juga harus menjelaskan kepada warganya agar pemberian bantuan ini jelas dan tepat sasaran,” pungkasnya. (CC/Rizki Amana/Wartakotalive.com)