PSBB Jakarta

Terdampak PSBB, Ratusan Awak Bus dan Pedagang di Terminal Pasar Jumat Lemas, Pertanyakan Bansos

Terdampak PSBB, Ratusan Awak Bus dan Pedagang di Terminal Pasar Jumat Lemas, Pertanyakan Bansos

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Karyawan bus dan pedagang di Terminal Pasar Jumat, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan lemas. Mereka tidak mendapatkan penghasilan selama PSBB DKI Jakarta diberlakukan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta sangat berdampak bagi warga pekerja informal.

Salah satunya, karyawan bus dan pedagang di Terminal Pasar Jumat, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Hingga kini, sebanyak 172 warga yang terdiri dari awak bus dan pedagang, belum menerima bantuan sosial berupa sembako dari pemerintah.

Mereka mengaku tidak berdaya dan mempertanyakan bansos yang dijanjikan pemerintah.

"Sampai saat ini sebutir beras pun belum ada bantuan dari pemerintah kepada kami," kata Joe, penjual tiket bus antar kota saat ditemui di Terminal Pasar Jumat pada Kamis (30/4/2020).

Joe mengaku, ratusan para pengelola Perusahaan Otobus (PO) yang tergabung dalam Kowanbisata sudah mengikuti himbauan pemberlakukan PSBB dengan tidak membuka layanan penjualan tiket bus antar kota di terminal.

Langkah ini untuk memutus rantai penyebaran Virus Covid-19 sesuai dengan himbauan pemerintah.

Ustaz Abdul Somad Jelaskan Hukum Salat Berjamaah Masa Pandemi, Salat Tarawih dan Salat Ied di Rumah

"Tapi pemerintah malah melupakan bantuan sembako untuk kami. Jangankan buat makan, sekarang ini banyak juga teman-teman karyawan bus terpaksa tidur di terminal ini karena tidak bisa lagi bayar kontrakan," bebernya.

Kepala Terminal Bus Pasar Jumat Suprihartono mengakui besarnya dampak PSBB terhadap para karyawan PO dan pedagang serta pengamen yang selama ini mencari nafkah di terminal.

Serang Ahok, Roy Suryo Akui Jijik dengan Pencitraan, Sikap Arogan Hingga Kabar Ahok Maju Presiden

Sehingga sejak awal pemberlakuan PSBB, pihaknya sudah mendata dan melaporkan warga yang terdampak aturan itu kepada pihak UPT Terminal DKI Jakarta dan kepada Pemerintah Kota Jakarta Selatan.

"Sudah kita data dan laporkan sekitar awal bulan April 2020. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi," kata Suprihartono.

Dia mengungkapkan, ada 172 warga yang terdata sebagai penerima bansos yang dilaporkan pihaknya kepada UPT Terminal DKI Jakarta dan Bagian Kesra Pemerintah kota Jakarta Selatan.

Pendataan itu dilakukan menyusul diberlakukannya PSBB di wilayah DKI Jakarta sebagai upaya memutus penyebaran Virus Covid-19.

Mbak Tutut Kenang Peristiwa Menyedihkan 24 Tahun lalu, Bu Tien Wafat dan Dikabarkan Ditembak Adiknya

"Saya juga tidak tega melihat mereka datang ke terminal karena di rumah juga tidak bisa makan," kata Suprihartono dengan mata berkaca-kaca.

Terkait hal ini, saat dihubungi Wakil Camat Kebayoran Lama Sidiq mengatakan, terkait pendistribusian bansos bukan kewenangan pihak kecamatan.

Ia meminta permasalahan ini dilaporkan ke pihak Kelurahan Pondok Pinang

"Laporkan Sekkel untuk dimasukan daftar tambahan," katanya melalui pesan singkat pada Kamis (30/4/2020).

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved