Pembunuhan
Kelompok Gadis Lesbi Ini Teganya Menghabisi Driver Taksi Online karena Tak Punya Uang Bayar Sewa
Polisi dari Polrestabes Bandung akhirnya menangkap siapa pelaku pembunuhan tersebut. Tak disangka, para pelakunya ternyata perempuan muda.
Peristiwa pembunuhan itu berawal saat ERS alias Iki (15) dan TGC alias Sella (19) memesan jasa taksi online dari Jakarta dengan tujuan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 30 Maret lalu.
Samiyo (60) yang merupakan pensiunan PNS menjadi sopir taksi online tersebut.
Iki yang berusia 15 tahun berkeinginan ke Pangalengan karena rindu dan ingin menemui kekasihnya sesama jenis, Risma (18).
• Setelah Putus Nyambung dengan Zayn Malik, Gigi Hadid Dikabarkan Sedang Hamil 20 Minggu
Sebelum ke Pangalengan, mereka menjemput tersangka AS alias Riska (18) di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dari pemeriksaan, diketahui Riska merupakan kekasih sesama jenis dari Sella (19).
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Pangalengan menggunakan jalur tol Cipularang dan keluar di Tol Gate Soroja.
Mereka akhirnya sampai di rumah Risma di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Saat berada di rumah tersebut, mereka berembuk dan tahu akan ditagih pembayaran jasa taksi online Rp 1,7 juta.
• Pandemi Virus Corona, PMKS Jakarta Barat Dibina dan Diperiksa Kesehatannya di GOR Cengkareng
Namun, mereka tidak mempunyai uang.
Di rumah RM, diduga keempatnya mempunyai rencana untuk menghabisi nyawa sopir tersebut sehingga meminta diantarkan kembali ke tujuan lain.
Di tengah jalan, korban menagih ongkos yang telah disepakati sebesar Rp 1,7 juta, namun para tersangka tak mampu membayar ongkos itu.
Lantas, Iki dan Risma menghabisi korban dengan menggunakan kunci inggris yang ditemukan di dalam mobil.
Risma membekap dan mencekik korban, sementara Iki yang memukul korban dengan kunci inggris.
• Di Bawah Arahan Danramil 06 Kelapa Gading, Puluhan Pramuka Bikin APD Jenis Masker dan Face Shield
Selanjutnya, salah seorang dari mereka menguasai dan mengendarai milik korban.
Sekitar 400 meter, Riska membantu membuang jasad korban ke jurang di hutan pinus di Pangalengan.