Hooq Pamit dari Indonesia Sampaikan Kata-kata Terakhir, Ini Penyebab Tutup

Hooq Pamit dari Indonesia, sampaikan Kata-kata Terakhir, Ini Penyebab Hooq tutup. Simak selengkapnya dalam berita ini.

logo
Logo HOOQ 

Singtel sendiri memegang 76,5 persen saham di Hooq.

Perwakilan Hooq Asia mengatakan bahwa perubahan pasar membuat model bisnis yang mereka terapkan terseok.

"Penyedia konten global maupun lokal semakin tinggi, biaya konten tetap tinggi, dan kemampuan membayar pelanggan di negara berkembang secara perlahan-lahan mulai tumbuh dengan semakin banyaknya pilihan," kata perwakilan Hooq.

5 Fakta 3 Perawat Pasien Covid-19 Diusir dari Kos, Pemilik Kos Minta Maaf, Wali Kota Lapor Polisi

Guntur mengatakan, kemungkinan para pemegang saham ingin lebih fokus pada bisnis inti mereka masing-masing, di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil saat ini. Untuk nasib pengguna sendiri, Hooq sudah tidak membebankan biaya apa pun ke pengguna yang sudah ada (existing) sejak akhir Maret lalu.

"Sudah tidak ada aktivasi pelanggan baru juga," terang Guntur.

Setelah masuk proses likuidasi, Guntur mengatakan tidak akan lagi ada kerja sama bundling dengan mitra di berbagai negara.

Selama ini, Hooq bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Telkom yang menawarkan bundling untuk pelanggan IndiHome.

Mari Salat Dhuha Dulu Sebelum Beraktivitas, Berikut Tata Cara Salat Dhuha, Niat, dan Bacaannya

Hooq juga bekerja sama dengan Grab untuk memberikan layanan video streaming di platform Grab.

Untuk diketahui, Hooq merupakan layanan video on demand yang berbasis di Singapura dan merupakan perusahaan patungan Sony Pictures, Warner Bros, dan Singtel.

Layanan ini hadir pertama kali pada Januari 2015 di beberapa negara Asia, seperti Filipina, Thailand, India, Indonesia, dan Singapura.(cc)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hooq Tutup Layanan di Indonesia 30 April, Ini Sebabnya".

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved