Berita Internasional

Dianggap Lebih Bahaya, CIA Kumpulkan Data Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Begini Data Awalnya

Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, terus menjadi buah bibir menyusul kabar meninggalnya sang kakak.

Dailymail
Kim Jong Un dan Kim Yo Jong, adiknya. Sang adik dianggap sebagai penerus Kim Jong Un yang dikabarkan meninggal dunia 

Kereta kepresidenannya di kawasan resor pantai Wonsan kemungkinan menunjukkan dia memang ada di sana atau pernah berada di sana.

Namun sumber itu juga mengatakan, karena tidak ada dukungan resmi untuk kesimpulan seperti itu, intelijen AS juga masih mempertimbangkan kemungkinan Kim Jong Un sakit bahkan kritis.

38north sebuah proyek pemantauan Korea Utara yang berbasis di Washington pada Sabtu (25/4/2020) menerangkan, gambar satelit yang menunjukkan kereta yang diduga milik Kim Jong Un menambah bobot laporan bahwa ia berada di area resor itu.

Sementara itu media pemerintah Korea Utara belum melaporkan keberadaan Kim Jong Un sejak ia memimpin pertemuan pada 11 April, tetapi mereka masih memberitakan Kim yang mengirim surat dan pesan diplomatik.

Duduk Perkara Penolakan Bansos oleh Para Kades Sukabumi Dikiritik Netizen, Didata Ulang Pemkab

"Saya setuju dengan penilaian pemerintah Korea Selatan bahwa tidak ada alasan untuk berpikir Kim Jong Un tidak melakukan tugasnya," kata Rachel Minyoung Lee, mantan analis intelijen open source Korut untuk pemerintah AS.

"Oleh karena itu, saya tidak akan membaca terlalu banyak surat yang ditandatangani Kim Jong Un. Saya kira sebagian besar tidak ditulis olehnya sendiri." ucapnya.

Pasukan Khusus yang Bersiap Untuk Membunuh Kim Jong Un

Sebelum isu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninggal dunia jadi trending topik, terbentuk sebuah rencana membunuh Kim Jong Un pakai pasukan khusus.

Diketahui, pasukan khusus untuk membunuh Kim Jong Un tersebut, tengah disusun dan direncanakan sejumlah pemimpin pertahanan Seoul, Korea Selatan.

Terkait rencana pembunuhan Kim Jong Un dengan memakai pasukan khusus itu, merupakan sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk melawan Pyongyang jika meluncurkan serangan.

PSBB di Kota Tegal Diperketat Malam Hingga Dinihari, Antisipasi Kedatangan Pemudik

Korsel sedang melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh Kim Jong Un, dan penasihat terdekatnya jika Korut memulai perang melawan tetangga dekatnya di Semenanjung Korea tersebut.

Strategi itu adalah bagian dari serangkaian tindakan Seoul untuk 'beralih ke posisi ofensif' jika Korut menyerangnya.

Demikian menurut sebuah dokumen pemerintah yang dilaporkan di media Korsel, seperti dilaporkan The Independent, Kamis (31/8/2017).

Pasukan itu juga berencana untuk mengidentifikasi dan memusnahkan 1.000 target utama, termasuk fasilitas peluncuran senjata nuklir dan rudal, dan menghentikan serangan diktator muda Korut itu.

Presiden Korsel, Moon Jae-in, dilaporkan telah diberitahu oleh kementerian pertahanan tentang cetak biru rencana itu setelah dia menginstruksikan persiapan-persiapan penting di militer.

Mereka membahas strategi yang telah direvisi sehari sebelum Pyongyang melepaskan sebuah rudal balistik melewati udara Jepang pada Selasa lalu.

Kursi Kim Jong Un
Kursi Kim Jong Un (istimewa)

Untuk merespons tindakan Korut itu Presiden AS Donald Trump kemudian menegaskan bahwa 'semua opsi kini berada di atas meja' untuk negara komunis di Semenanjung Korea itu.

"Moon mengatakan, militer Korsel harus siap dengan cepat beralih ke posisi ofensif jika Korut melakukan provokasi melewati garis atau menyerang wilayah ibukota," kata surat kabar Chosun Ilbo.

Penembakan rudal terbaru Korut terjadi di tengah latihan militer gabungan Korsel dan AS, serta beberapa negara Pasifik, minggu ini yang oleh Korut dilihat sebagai persiapan invasi.

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Mulai Kumpulkan Data Intelijen Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved