Berita Internasional

Dianggap Lebih Bahaya, CIA Kumpulkan Data Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Begini Data Awalnya

Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, terus menjadi buah bibir menyusul kabar meninggalnya sang kakak.

Dailymail
Kim Jong Un dan Kim Yo Jong, adiknya. Sang adik dianggap sebagai penerus Kim Jong Un yang dikabarkan meninggal dunia 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, terus menjadi buah bibir menyusul kabar meninggalnya sang kakak.

Terbaru, Dinas intelijen AS dikabarkan memulai proses pengumpulan informasi mengenai Kim Yo Jong.

Pernyataan itu disampaikan mantan pejabat Badan Intelijen Pusat (CIA), di tengah absennya Kim kakak selama lebih dari dua pekan.

Pemimpin Korea Utara Tidak Meninggal, Kim Jong Un Terluka saat Hindari Uji Coba Rudal, Ini Buktinya

Kim Pyong Il Disebut Bisa Bahayakan Posisi Kim Yo Jong, Tapi Ini Sejarah Kelam Ibu Kim Pyong Il

"CIA bertanggung jawab mendapatkan data dari Keluarga Kim. Tak hanya informasi faktual, tapi juga perilaku setiap individu," ucap Bruce Klingner.

Kepada Nikkei Asian Review, Klingner yang menghabiskan 20 tahun di CIA dan Badan Intelijen Pertahanan berujar, telik sandi menggelar "analisis kepemimpinan".

KIM Yo Jong mendapat pengawalan ketat ketika mendarat di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, Jumat (9/2/2018). Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, merupakan salah satu figur berpengaruh di negeri komunis itu.
KIM Yo Jong mendapat pengawalan ketat ketika mendarat di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, Jumat (9/2/2018). Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, merupakan salah satu figur berpengaruh di negeri komunis itu. (Yonhap/AFP via Kompas.com)

Di luar "analisis politik", mereka mempelajari sejarah pengobatan, temperamen, kepercayaan diri, dan kecenderungan bertindak cepat.

Klingner menerangkan, CIA akan mempelajari seberapa berpengaruh Kim Yo Jong, dan bagaimana petinggi Korea Utara memandang dia.

Tiga Hari Berturut-turut Klaten Trending Twitter, Selain Lucu-lucuan Ada Dukungan Buat Bupati Klaten

Keberadannya saat pesta pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, Februari 2018, memberikan data awal bagi AS.

"Hasilnya, pejabat yang lebih senior dari dia memberikan penghormatan," ujar Klingner seperti diberitakan New York Post Selasa (28/4/2020).

Jika rumor tentang kematian Kim Jong Un memang benar, Kim Yo Jong mungkin siap untuk menangkis setiap tantangan tentang kepemimpinan.

Menurut Robert Collins, seorang pakar Korea Utara yang telah menghabiskan lebih dari 40 tahun menganalisis Korea Utara, Kim Yo Jong telah membuat keputusan yang dirasa cukup penting terkait pengawasan terhadap kakaknya.

TERUNGKAP Ternyata Erick Thohir Tak Punya Meja Kerja, Raffi Ahmad Bingung, Filosofi Meja Kerja Erick

Collins, penulis studi panjang tentang agensi di pusat kekuasaan Korea Utara mengatakan bahwa Kim Yo Jong menggunakan otoritas semacam itu di lingkungan OGD untuk memaksa pejabat partai memiliki perasaan takut dan menghormati dirinya.

Pentingnya keberadaan Kim adik di OGD, yang mempunyai kekuatan untuk menentukan hidup dan matinya 26 juta warga Korut, menambah kesan bahw sudah dipersiapkan selama bertahun-tahun.

Dia dianggap sebagai pengganti yang pas jika Kim Jong Un meninggal karena sakit, dengan keturunannya yang masih kecil.

Wali Kota Tanjungpinang Syahrul Meninggal Dunia, Sandiaga Uno Kenang Pertemuan Terakhirnya

Kim Yo Jong disebut telah berusaha menjalin hubungan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait isu denuklirisasi di Korea Utara.

Adalah Yo Jong, bukan kakaknya, yang menegaskan kembali pada bulan lalu terkait 'hubungan pribadi yang khusus dan tegas' antara Trump dengan Kim Jong Un.

Peluang Paman Kim Jong Un

Namun, Klingner yang kini menjadi peneliti di Heritage Foundation itu menekankan, memperoleh informasi di Korut sangatlah sulit.

Wafatnya dr Kartono Muhammad Menyusul 25 Dokter yang Wafat karena Virus Corona di Masa Pandemi

Dia mengisahkan ketika dipindah dari memantau Uni Soviet ke Korea Utara.

"Saya melihat Soviet seperti buku terbuka dibandingkan Korut," paparnya.

Meski spekulasi Kim adik akan menggantikan Kim Jong Un, Nikkei Asian Review memprediksi justru paman merek, Kim Pyong Il, yang akan berkuasa.

Adik tiri ayah Kim, Kim Jong Il, sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar di Ceko sebelum kembali pulang ke Pyongyang tahun lalu.

Tiga anak Kim dianggap terlalu muda. Sementara kakak tertuanya, Kim Jong Chul, tak dipandang sebagai kandidat karena dianggap terlalu lemah.

Eldar Hasanovic Tertahan di Bali Saat Mengunjungi Rekannya Sesama Warga Kroasia, Begini Ceritanya

Diskursus mengenai transisi kekuasaan itu dianggap terlalu prematur jika mendengar kabar terbaru yang disampaikan Korea Selatan.

Dalam rapat parlemen, Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul menyatakan bahwa mereka sudah mengetahui di mana sang pemimpin bersembunyi.

Ki Yeon-chul berasumsi, Kim Jong Un melewatkan ulang tahun kakek sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, bukan karena sakit.

Melainkan dia menyingkir setelah muncul desas desus salah satu penjaganya diduga terinfeksi virus corona. 

Kim Jong Un sebelumnya tidak pernah absen menghadiri perayaan ulang tahun Kim Il Sung, dan ia belum terlihat di depan umum sejak itu.

Spekulasi pun merebak, mulai dari dikabarkan sakit usai operasi jantung hingga kabar Kim Jong Un meninggal dunia.

Sebut Ada Konspirasi di Balik Virus Corona, Jerinx SID Terima Tantangan Disuntik Covid-19

Hindari Corona?

Para pejabat Korea Selatan menekankan mereka tidak melihat gerakan yang tidak biasa di Korea Utara, dan telah memperingatkan laporan bahwa Kim Jong Un mungkin sakit.

Kim Yeon-chul Menteri Unifikasi yang mengawasi keterlibatan Korea Utara mengatakan kepada anggota parlemen, bahwa Korea Utara belum mengonfirmasi kasus virus corona.

Tetapi, mengingat negara itu mengambil langkah-langkah ketat pencegahan, absennya Kim dari upacara itu bukan hal yang tidak biasa.

"Memang benar bahwa dia tidak pernah melewatkan perayaan ulang tahun Kim Il Sung sejak dia berkuasa"

Foto yang dirilis kantor berita Korea Utara KCNA pada 28 Maret 2018 memperlihatkan Kim Jong Un berpose bersama istrinya Ri Sol Ju saat berkunjung ke Beijing, China.
Foto yang dirilis kantor berita Korea Utara KCNA pada 28 Maret 2018 memperlihatkan Kim Jong Un berpose bersama istrinya Ri Sol Ju saat berkunjung ke Beijing, China. (KCNA VIA KNS / AFP via Kompas.com)

"tetapi banyak acara peringatan termasuk perayaan dan perjamuan dibatalkan karena masalah virus corona," terang Kim Yeon-chul pada sidang parlemen sebagaimana dikutip Reuters Selasa (28/4/2020).

Dia memaparkan setidaknya ada 2 contoh sejak pertengahan Januari di mana Kim Jong Un tidak terlihat selama hampir 20 hari.

"Saya tidak berpikir itu sangat tidak biasa mengingat situasi (pandemi Covid-19) saat ini." katanya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (27/4/2020) mengatakan, dia memiliki firasat baik tentang Kim Jong Un dan berharap Kim baik-baik saja.

Rusunawa Nagrak Cilincing Dinilai Ideal Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Ini Faktanya

Namun, Trump tidak memberi penjelasan lebih lanjut.

Kemudian Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, dirinya memperhatikan laporan tentang kesehatan Kim Jong Un dan terus memantau perkembangan.

Korea Utara diketahui telah membatalkan beberapa acara besar dan telah menutup perbatasan serta karantina, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Akan tetapi jika benar Kim Jong Un bersembunyi karena mengkhawatirkan Covid-19, itu akan "menodai narasi pemerintah Korut tentang bagaimana krisis ini telah dikelola dengan baik," kata Chad O'Carroll, CEO Korea Risk Group yang memantau Korea Utara.

"Jika dia hanya berusaha menghindari infeksi, di atas kertas seharusnya sangat mudah merilis foto atau video Kim yang tampak sehat," ungkapnya.

Pariwisata Bali, Turis Terjebak Tak Bisa Pulang Hingga Kunjungan Wisatawan Anjlok Hampir 100 Persen

Tanda-tanda kehidupan

Sebuah sumber otoritatif yang dekat dengan pelaporan intelijen AS pada Senin (27/4/2020) mengatakan, sangat mungkin Kim Jong Un menghilang dari publik untuk menghindari paparan Covid-19.

Kereta kepresidenannya di kawasan resor pantai Wonsan kemungkinan menunjukkan dia memang ada di sana atau pernah berada di sana.

Namun sumber itu juga mengatakan, karena tidak ada dukungan resmi untuk kesimpulan seperti itu, intelijen AS juga masih mempertimbangkan kemungkinan Kim Jong Un sakit bahkan kritis.

38north sebuah proyek pemantauan Korea Utara yang berbasis di Washington pada Sabtu (25/4/2020) menerangkan, gambar satelit yang menunjukkan kereta yang diduga milik Kim Jong Un menambah bobot laporan bahwa ia berada di area resor itu.

Sementara itu media pemerintah Korea Utara belum melaporkan keberadaan Kim Jong Un sejak ia memimpin pertemuan pada 11 April, tetapi mereka masih memberitakan Kim yang mengirim surat dan pesan diplomatik.

Duduk Perkara Penolakan Bansos oleh Para Kades Sukabumi Dikiritik Netizen, Didata Ulang Pemkab

"Saya setuju dengan penilaian pemerintah Korea Selatan bahwa tidak ada alasan untuk berpikir Kim Jong Un tidak melakukan tugasnya," kata Rachel Minyoung Lee, mantan analis intelijen open source Korut untuk pemerintah AS.

"Oleh karena itu, saya tidak akan membaca terlalu banyak surat yang ditandatangani Kim Jong Un. Saya kira sebagian besar tidak ditulis olehnya sendiri." ucapnya.

Pasukan Khusus yang Bersiap Untuk Membunuh Kim Jong Un

Sebelum isu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninggal dunia jadi trending topik, terbentuk sebuah rencana membunuh Kim Jong Un pakai pasukan khusus.

Diketahui, pasukan khusus untuk membunuh Kim Jong Un tersebut, tengah disusun dan direncanakan sejumlah pemimpin pertahanan Seoul, Korea Selatan.

Terkait rencana pembunuhan Kim Jong Un dengan memakai pasukan khusus itu, merupakan sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk melawan Pyongyang jika meluncurkan serangan.

PSBB di Kota Tegal Diperketat Malam Hingga Dinihari, Antisipasi Kedatangan Pemudik

Korsel sedang melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh Kim Jong Un, dan penasihat terdekatnya jika Korut memulai perang melawan tetangga dekatnya di Semenanjung Korea tersebut.

Strategi itu adalah bagian dari serangkaian tindakan Seoul untuk 'beralih ke posisi ofensif' jika Korut menyerangnya.

Demikian menurut sebuah dokumen pemerintah yang dilaporkan di media Korsel, seperti dilaporkan The Independent, Kamis (31/8/2017).

Pasukan itu juga berencana untuk mengidentifikasi dan memusnahkan 1.000 target utama, termasuk fasilitas peluncuran senjata nuklir dan rudal, dan menghentikan serangan diktator muda Korut itu.

Presiden Korsel, Moon Jae-in, dilaporkan telah diberitahu oleh kementerian pertahanan tentang cetak biru rencana itu setelah dia menginstruksikan persiapan-persiapan penting di militer.

Mereka membahas strategi yang telah direvisi sehari sebelum Pyongyang melepaskan sebuah rudal balistik melewati udara Jepang pada Selasa lalu.

Kursi Kim Jong Un
Kursi Kim Jong Un (istimewa)

Untuk merespons tindakan Korut itu Presiden AS Donald Trump kemudian menegaskan bahwa 'semua opsi kini berada di atas meja' untuk negara komunis di Semenanjung Korea itu.

"Moon mengatakan, militer Korsel harus siap dengan cepat beralih ke posisi ofensif jika Korut melakukan provokasi melewati garis atau menyerang wilayah ibukota," kata surat kabar Chosun Ilbo.

Penembakan rudal terbaru Korut terjadi di tengah latihan militer gabungan Korsel dan AS, serta beberapa negara Pasifik, minggu ini yang oleh Korut dilihat sebagai persiapan invasi.

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Mulai Kumpulkan Data Intelijen Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved