Aksi KKB Papua
Teror KKB Papua Lekagak Telenggen Beringas, Freeport Diserang Setelah Snipernya Tewas, Ini Faktanya
Perusahaan tambang emas terbesar di Papua, PT Freeport Indonesia diserang kembali oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Hanya saja, tiga kendaraan trailer bernomor lambung 1236, 894, dan 1026 kaca depannya terkena peluru KKB Papua.
"Tidak ada korban dari penembakan tersebut," kata Era dalam keterangan tertulisnya, Jumat siang.
Dari hasil penyelidikan di lapangan, diketahui penembakan yang dilakukan di area Freeport, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, selama ini dilakukan beberapa KKB yang datang ke Tembagapura dengan pimpinan Lekagak Telenggen.
"Sampai saat ini aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal yang melakukan penembakan tersebut," uja Era.
3. Sniper KKB tewas
Sebelumnya, seorang sniper atau penembak jitu KKB Papua ditembak mati oleh anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum.
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, anggota KKB itu teridentifikasi sebagai Menderita Walia.
Menderita tewas dalam kontak senjata di Gunung Botak Distrik Tembagapura, Mimika, pada Jumat (10/4/2020).
Paulus menyebut, Menderita merupakan penembak jitu atau sniper dalam KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
"Saudara Menderita ini dikenal sebagai sniper di kelompok Lekagak Talenggeng," kata Kapolda didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (16/4/2020).
Pasukan gabungan menyita satu pucuk senapan laras panjang jenis SS1 yang digunakan Menderita Walia.
Senapan dengan nomor JAT.695381 ini merupakan hasil rampasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014.
Senjata itu digunakan Menderita Walia selama ini.
Paulus mengatakan senjata itu sangat terawat, bersih, dan tanpa cacat.
"Turut diamankan 1 buah magasin SS1 beserta 17 butir amunisi kaliber 5,56 mm," ujar Kapolda.