Virus Corona
Kak Seto: Banyak Anak Rindu Kembali ke Sekolah karena Stres Diajar Orang Tua di Rumah
Menurut Seto, anak-anak tertekan karena cara orang tua yang melakukan pemaksaan dalam memberikan pembelajaran agar anaknya mengerti.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengungkapkan, banyak anak yang menggunakan gawai karena merasa tertekan saat di rumah.
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini mengatakan, anak-anak kerap tidak didampingi selama menggunakan gawai.
"Suasana kedua yang membuat anak-anak tertekan adalah karena anak-anak kemudian lari ke gadget."
• 71.970 Warga Jakarta Sudah Jalani Rapid Test Virus Corona, 2.489 Orang Positif, 69.121 Negatif
"Mereka mencoba untuk mendapatkan informasi-informasi."
"Tapi manakala tidak ada pendampingan dari orang tua, tidak ada persahabatan di dalam keluarga," ujar Seto di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (25/4/2020).
Seto mengatakan, kadang anak-anak dapat melihat konten berbau kekerasan dan pornografi selama menggunakan gawai.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 1.042 Pasien Sembuh, 8.607 Positif, 720 Meninggal
Bahkan, terdapat predator seksual yang mengincar anak-anak melalui media online.
"Kadang nuansanya juga penuh kekerasan, ada kekerasan, sesuatu yang mengerikan."
"Mungkin pornografi, kadang juga kekerasan seksual melalui media daring," ungkap Seto.
• 1.947 Warga DKI yang Positif Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit, 1.050 Isolasi Mandiri di Rumah
Seto mengungkapkan, selama ini pihak kepolisian telah melakukan sejumlah langkah untuk menangkap para predator seksual yang mengincar anak-anak di dunia maya.
Meski begitu, dirinya meminta para orang tua untuk bertanggung jawab memantau kegiatan anak-anak mereka, agar tidak menjadi incaran para predator seksual.
"Dan beberapa kali Mabes Polri sudah mencoba menggulung para penjahat predator seksual melalui media daring tadi."
• Loket Bus di Tanjung Priok Tutup Akibat Larangan Mudik, Calon Penumpang Cuma Booking dan Belum Bayar
"Tapi mohon jadi kewaspadaan kita," ucap Seto.
Sebelumnya, sejumlah kepala daerah mengambil kebijakan meliburkan peserta didik terkait pencegahan virus corona (Covid-19).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun berharap, instruksinya untuk belajar di rumah dijalankan oleh para peserta didik.