Virus Corona Jabodetabek
Curhat PO Bus di Terminal Induk Bekasi: Penumpang Sepi Sejak Februari, Ada Corona Malah Lumayan
Larangan mudik itu sangat berdampak terhadap sejumlah Perusahaan Otobus (PO), tak terkecuali PO Ranau Indah.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE, BEKASI - Presiden Joko Widodo melarang warga Jabodetabek mudik Lebaran.
Larangan itu diperkuat melalui Peraturan Menteri Perhubungan 25/2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Larangan mudik mulai berlaku Jumat 24 April sampai 31 Mei 2020, untuk transportasi darat, laut, dan udara.
• Mulai Besok Bandara Halim Perdanakusuma Cuma Layani Penerbangan VIP, VVIP, Militer, dan Kargo
Larangan mudik itu sangat berdampak terhadap sejumlah Perusahaan Otobus (PO), tak terkecuali PO Ranau Indah.
Soni Saksono, Manajer Operasional PO Ranau Indah menuturkan, sejak awal pihaknya mematuhi aturan pemerintah, meski larangan mudik baru sekadar imbauan.
"Waktu awal dilarang kita mau setop, tapi kan baru imbauan."

"PO lain masih layani, ya kita layani tentu dengan protokol kesehatan ketat," kata Soni ketika diwawancarai, Jumat (24/4/2020).
PO Ranau Indah melayani perjalanan OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.
Adanya aturan yang sudah tegas melarang mudik, sambung Soni, pihaknya akan mematuhinya.
• 50 Kelurahan di Depok Masuk Zona Merah Covid-19, Wali Kota Terus Ingatkan Warga Tak Berkerumun
Agen penjualan tiket sudah ditutup dan bus juga tidak beroperasi.
"Sejak ada pembatasan kita membatasi, karena kita memikirkan ke masyarakat ini yang ingin pulang dan takut terlantar di sini," ucap Soni.
"Mereka minta tolong kasih lah tiket, ini aja habis dari jual HP."
• Anies Baswedan Hapus Sanksi Administrasi Pajak Daerah Sampai 29 Mei 2020
"Saya sudah enggak bisa makan lagi di sini," tutur Soni yang menirukan gaya bicara calon penumpangnya.
Bahkan, saat awal pengumuman larangan dan dikeluarkan aturan, kata Soni, dijelaskan diberi waktu masa sosialisasi tujuh hari sebelum dilakukan penindakan.
Hal itu yang membuat bingung, dan membuat masyarakat masih banyak yang ingin memaksa membeli tiket mudik.
• Tahanan yang Kabur dari Polsek Kalideres Ditembak Mati Setelah Seminggu Buron
"Kalau memang mau di-lock ya di-lock, jangan kayak gini ngambang."
"Karena penumpang banyak yang bertanya, kan pak masih boleh, penindakannya tanggal 7 Mei, jadi seolah-olah masih bisa."
"Tapi kita tegas enggak layani, khawatir kita kena sanksi," bebernya.
• BREAKING NEWS: 1.002 Pasien Covid-19 di Indonesia Sembuh, 8.211 Positif, 689 Meninggal
Soni menambahkan, larangan mudik ini tidak terlalu berpengaruh terhadap PO.
Sebab, jurusan ke Sumatera sejak Februari tahun ini sudah sepi.
Namun, justru naik ketika ada pandemi Covid-19, karena banyak waga yang dirumahkan atau kena PHK, pulang ke kampung.
• 10 Kiat Mengasuh Anak di Tengah Pandemi Covid-19: Orang Tua Harus Bekerja Ekstra
"Kita itu sepi dari Februari, Maret, April, meskipun enggak ada Corona kita memang sepi."
"Ada Corona malah lumayan, karena kan ada PHK, ada apa, dan lain-lain."
"Apalagi beberapa hari kemarin itu meledak penumpangnya banyak, tapi kita batasi bangkunya 50 persen," bebernya.
• Dukung Perpanjangan PSBB di Jakarta, Grand Indonesia Ikut Tambah Masa Penutupan Hingga 22 Mei 2020
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Bekasi meniadakan aktivitas pemberangkatan di Terminal Induk Bekasi, Jalan Insinyur Juanda, Kecamatan Bekasi Timur, Jumat (24/4/2020).
Hal itu dilakukan menyusul larangan mudik oleh pemerintah pusat.
Pengamatan Wartakotalive di lokasi, kondisi Terminal Induk Bekasi sepi dan sudah tidak ada aktivitas.
• KRONOLOGI Belasan Tahanan Kabur dari Polsek Kalideres, Dalangnya Ditembak Mati
Tidak ada bus yang berjajar di lokasi untuk perjalanan menuju daerah Jawa Barat seperti Bandung, Tasikmalaya, Banjarsari, dan Garut.
Jajaran bus tujuan ke Sumatera juga hanya ada dua, itu pun hanya terparkir saja dan tidak beroperasi.
Di bagian paling belakang terminal masih terparkir Bus Arimbi jurusan Merak, namun juga sama, hanya terparkir saja dan tidak beroperasi.
• Tindak Tegas Tak Harus Tembak Mati, Polisi Diminta Jadikan Senjata Api Jalan Akhir Hentikan Penjahat
Para agen bus juga menutup loketnya, dam sejumlah pedagang di terminal tak ada yang buka.
Kepala Terminal Induk Bekasi Muhamad Kurniawan mengatakan, per hari ini aktivitas pemberangkatan di terminal ditiadakan.
"Sudah sepi kosong, hari ini kita tiadakan semua layanan pemberangkatan kecuali ke Jakarta saja," kata Kurniawan kepada Wartakotalive, Jumat (24/4/2020).
• Larangan Mudik Lebaran, Pemprov DKI Mulai Tutup Sementara Layanan Bus AKAP di Terminal
Kurniawan menuturkan, meski layanan ditiadakan, area terminal tidak ditutup.
Hal itu dikarenakan sebagai akses menuju Pasar Baru dan juga masih ada pemberangkatan ke Jakarta.
"Bus ke Pasundan, Jawa, dan Sumatera ditiadakan. PO juga sudah minta untuk tutup tidak layani pembelian tiket," bebernya.
• 7 Mobil Mewah Menginap 3 Bulan di Bandara Hingga Tarif Parkir Rp 200 Juta, Diduga Hasil Penggelapan
Pantauan pagi tadi pada hari pertama penutupan Terminal Induk Bekasi, Kurniawan menjelaskan masih ada penumpang yang datang.
Namun, mereka yang datang itu telah memesan tiket sejak kemarin.
"Tadi pagi-pagi ada, tapi yang belinya kemarin (tiketnya)."
• DUA Staf Khusus Presiden Mundur, Politikus PKS: Yang Salah Bukan Prajurit, tapi Jenderalnya
"Dua bus , satu bus lintasan, sembilan orang ke Sumatera."
"13 orang satu bus, satu lagi ke arah Jawa. Kita bilang kalau disuruh putar balik, jangan balik ke sini (terminal) lagi," ucapnya.
Setelah itu dan seterusnya, kata Kurniawan, pihaknya telah menegaskan ke pihak PO agar tidak melayani pemberangkatan untuk mudik.
• Susul Belva Devara, Andi Taufan Garuda Putra Mundur dari Posisi Staf Khusus Presiden
Itu berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
"Jadi kita tegaskan tidak ada lagi pemberangkatan yang keluar wilayah Bekasi atau mudik."
"Aktivitas cuma ada angkot sama ke Jakarta saja," terangnya. (*)