Viral Medsos
Polda Metro Periksa Intensif Pegiat Demokrasi Ravio Patra Terkait Dugaan Ajakan Penjarahan
Polda Metro Jaya membenarkan telah mengamankan peneliti kebijakan publik dan pegiat demokrasi Ravio Patra (RPA) dari kawasan Menteng, Jakarta Pusat, R
Penulis: Budi Sam Law Malau |
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Polda Metro Jaya membenarkan telah mengamankan peneliti kebijakan publik dan pegiat demokrasi Ravio Patra (RPA) dari kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020) malam.
Ravio diamankan atas dugaan ajakan berbuat onar dan atau menyebarkan kebencian melalui media sosialnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, sampai Kamis (23/4/2020) sore pihaknya masih memeriksa intensif Ravio Patra.
"Yang bersangkutan masih diperiksa, dan statusnya masih sebatas saksi atau terperiksa," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/4/2020) malam.
Menurut Yusri, Ravio diduga menyebarkan berita onar dan atau menyebarkan kebencian melalui media sosial.
• Benarkah ATM Jadi Tempat Tertinggi Penularan Virus Corona? Hirup Uap Air Panas Dapat Bunuh Covid-19?
• BREAKING NEWS: Negara Bagian AS Resmi Gugat China Pengadilan, Pemerintahan Komunis Dinilai Berbohong
• BREAKING NEWS: Dokter Gigi Stres karena Virus Corona Bantai 23 Orang di Kanada, Klinik Gigi Ditutup
• 25 Ucapan Selamat Berpuasa Ramadan 2020 Dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
"Kita tunggu hasil penyelidikan. Karena dia ini diduga menyebarkan ada berita onar di media sosial," katanya.
Yusri pun belum membenarkan pengakuan sahabat Ravio, Direktur Eksektif Safanet, Damar Juniarto bahwa akun whatsapp Ravio diretas.
Pasalnya, tim penyidik tengah melakukan penyelidikan. "Sementara masih penyelidikan, apakah benar diretas atau tidak," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, peneliti kebijakan publik, Ravio Patra, sempat diretas.
• Jeritan Pilu Pengusaha Restoran di Halim saat Pandemi, 12 Hari Buka Dagangan Hanya Laku Rp 90.000
"Saat Ravio coba menghidupkan WA, muncul tulisan 'You've registered your number on another phone', lalu dicek ke pesan masuk SMS, ada permintaan pengiriman OTP," kata Damar, Kamis, 23 April 2020.
Damar kemudian langsung bergegas melaporkan ke pihak resmi WhatsApp, dan akhirnya oleh Head of Security WhatsApp dibenarkan bahwa ada insiden pembobolan.
Ia mengatakan, pelaku pembobolan menemukan cara mengakali nomer mereka untuk bisa mengambil alih WhatsApp yang sebelumnya didaftarkan dengan nomor Ravio. (bum)