Bulan Suci Ramadan

Saat Keluar Flek Haid Apakah Bisa Membatalkan Puasa Ramadan? Begini Penjelasan Para Ulama

Apakah terhitung haid? sehingga puasanya batal, ataukah bukan haid sehingga tetap wajib melanjutkan puasanya.

shutterstock/kompas.com
Ilustrasi 

Flek atau darah yang keluar statusnya najis, dan membatalkan wudhu.

Karena itu, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu memerintahkan agar dicuci dan berwudhu jika hendak shalat.

Imam Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang status puasa wanita yang mengalami flek-flek, apakah puasanya sah? Dan itu terjadi sepanjang bulan ramadhan. Jawab beliau,

نعم ، صومها صحيح ، وأما هذه النقط فليست بشيء لأنها من العروق

“Ya, puasanya sah. Flek semacam ini tidak dianggap (sebagai haid), karena asalnya dari pembuluh.” (Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, 1/137)

Beliau juga mengatakan dalam kesempatan yang lain,

فما بعد الطهر من كدرة، أو صفرة، أو نقطة، أو رطوبة، فهذا كله ليس بحيض، فلا يمنع من الصلاة ، ولا يمنع من الصيام، ولا يمنع من جماع الرجل لزوجته، لأنه ليس بحيض

Cairan yang keluar setelah suci, baik bentuknya kudrah (cairan keruh), atau sufrah (cairan kuning), atau flek atau keputihan, semua ini bukan termasuk haid.

Sehingga tidak menghalangi seseorang untuk shalat atau puasa, tidak pula hubungan badan dengan suaminya, karena ini bukan haid. (60 Sual fi Al-Haid).

Berdasarkan keterangan di atas, flek yang dialami oleh wanita yang sedang puasa, meskipun itu sering terjadi, tidaklah membatalkan puasanya.

Sumber: Muslimah.Or.Id
Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved