Virus Corona Jabodetabek
Puncak Pandemi Covid-19 di Indonesia Diprediksi Mei 2020, Begini Usaha Mempercepat dan Faktanya?
Puncak wabah virus corona ( Covid-19) di Indonesia diprediksi baru terjadi pada Mei 2020. Begini faktanya
Sementara sisanya bergerak bebas - ia memprediksi puncak wabah tercapai pada awal Juli, dengan durasi wabah 10 bulan.
Dengan dilakukannya tes secara masif, beserta aturan pembatasan ketat sehingga hanya 10 persen orang yang keluar rumah, puncak penyebaran wabah bisa bergeser ke akhir April atau awal Mei; tanpa pembatasan ketat, maka puncaknya hanya akan bergeser sedikit ke akhir Mei atau Juni.
Bagaimanapun, Nuning menekankan bahwa perhitungan model merupakan simulasi, bukan angka pasti yang 100 persen dijamin akan terjadi.
"Ini kurang lebih untuk memicu keseriusan semua pihak untuk isolasi diri sendiri dan memacu para pembuat keputusan dan sektor-sektor penting yang harusnya semua terlibat aktif untuk lebih cepat dan serius menangani segala hal ini," ujarnya.
Presiden Jokowi telah mencanangkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran Covid-19.
• Kian Bertambah, Jumlah PNS Terdeteksi Virus Corona Mencapai 706 Orang Hingga Kamis (16/4/2020)
Data terakhir kawasan Jabodetabek akan resmi melaksanakan PSBB mulai Sabtu (18/04/2020).
Jakarta yang mengawali, Disusul Bogor, Depok. Bekasi. Dan terakhir wilayah Tangerang Raya.
Tidak bisa langsung tercapai
Herawati Sudoyo dari Eijkman, salah satu laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19, mengatakan mesin PCR yang didatangkan pemerintah bisa meningkatkan kapasitas laboratorium dalam melakukan tes - terutama mengotomatisasi ekstraksi RNA, proses yang paling memakan waktu.
Namun menurutnya Indonesia tidak bisa segera mencapai target 300.000 tes per bulan.
Ia menjelaskan Indonesia tidak seperti Amerika Serikat, yang setiap negara bagiannya memiliki laboratorium dengan tingkat keselamatan hayati yang tinggi.
Untuk melakukan tes Covid-19 diperlukan laboratorium dengan tingkat keselamatan hayati atau Biosafety minimal level 2 (BSL-2).
• Gelombang Dua Pendaftaran Kartu Prakerja Sudah Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja
Menurut Herawati, tidak semua provinsi memiliki kemampuan SDM dan fasilitas yang mumpuni.
"Saya kira kita nggak bisa membebani atau memberikan tanggung jawab besar begitu kepada daerah yang saya tahu sampai sekarang itu bahkan masih minta dilatih. Bahkan masih menanyakan SOP-nya apa yang kita pakai. Itu kan berarti nggak siap," ujarnya kepada BBC News Indonesia lewat sambungan telepon.
Maka dari itu, Herawati mengatakan bahwa penyaluran mesin PCR perlu dibarengi dengan pelatihan SDM dan pengembangan prosedur standar operasi (SOP) untuk tes virus corona.
Itu juga akan mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi wabah yang akan datang.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan laboratorium yang akan dipasangkan mesin PCR harus memiliki fasilitas yang memadai, antara lain alat tekanan negatif atau negative pressure.
• Cristiano Ronaldo Nekat Langgar Larangan Keluar Rumah
"Untuk di Jakarta mudah-mudahan Minggu depan sudah bisa di-install karena ini secara teknis membutuhkan sebuah proses pembangunan yang harus terjaga, karena jangan sampai nanti virusnya itu malah menyebar ke mana-mana - sehingga [diperlukan] negative pressure, dan sebagainya.
"Kemudian di daerah pun nanti, kita akan kirim secepatnya, semoga setelah di-install maka dalam tempo dua minggu diharapkan kalau rumah sakit tersebut sudah punya negative pressure maka sudah bisa lab tersebut dipergunakan," kata Arya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Covid-19 di Indonesia Diprediksi Menembus Angka 100.000", Penulis : Ihsanuddin. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Datangkan Alat Deteksi, Puncak Wabah Corona di Indonesia Bisa Lebih Cepat", Editor : Gloria Setyvani Putri