Virus Corona Jabodetabek

Puncak Pandemi Covid-19 di Indonesia Diprediksi Mei 2020, Begini Usaha Mempercepat dan Faktanya?

Puncak wabah virus corona ( Covid-19) di Indonesia diprediksi baru terjadi pada Mei 2020. Begini faktanya

Warta Kota/Yudistira Wane
Ilustrasi: sosialisasi pencegahan virus corona di Kelurahan Bojonggede, Bogor. Daerah ini termasuk daerah merah penyebaran corona 

Data per Kamis ini menunjukkan, terdapat penambahan 102 orang pasien sembuh dalam 24 jam terakhir. "Penambahan sembuh 102 pasien, sehingga total menjadi 548," ujar Yuri.

Catatan pemberitaan Kompas.com, penambahan pasien sembuh pada Kamis ini merupakan yang paling banyak, setidaknya dalam sepekan terakhir.

Kompas Siapkan 4.000 Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19 di Jabodetabek

Pada tanggal 15 April 2020, penambahan jumlah pasien sembuh hanya 20 orang atau sama dengan jumlah akumulatif sebanyak 446 orang.

 Sementara sehari sebelumnya, bertambah 46 orang atau jumlah kumulatif 426 orang.

Adapun tanggal 12 dan 13 April, jumlah pasien sembuh masing-masing hanya bertambah 73 dan 21 orang.

"Kita patut bersyukur akumulasi pasien sembuh DKI Jakarta sebanyak 202 pasien, di Jawa Timur 86 pasien, Sulawesi Selatan ada 42 pasien, Bali 32 pasien, dan Jawa Barat 28 pasien," papar Yuri.

Datangkan Alat Deteksi

Indonesia bisa lebih awal mencapai puncak wabah virus corona setelah pemerintah mendatangkan perangkat deteksi berbasis molekuler dari luar negeri.

Rajin Olah Raga Tapi Tetap Kena Serangan Virus Corona Seperti Kasus Bima Arya, Ini Penjelasannya

Kementerian BUMN baru saja mengimpor 20 mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diklaim mampu menguji 9.000 hingga 10.000 spesimen setiap hari.

Dengan alat-alat baru ini, pemerintah menargetkan untuk melakukan 300.000 tes dalam sebulan.

Nuning Nuriani, ketua Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB, memprediksi bahwa dengan jumlah tes sebanyak itu, wabah Covid-19 di Indonesia bisa mencapai puncak penyebaran pada akhir April atau awal Mei.

Namun dengan satu syarat: 90 persen masyarakat melakukan isolasi mandiri.

"Jika (Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB) dimulai 12 April, terus hanya 10 persen orang yang bergerak, terus pada saat periode infeksi ini PCR dan isolasinya dijalankan dengan baik"

Itu sebenarnya yang sangat diharapkan. Jadi puncak kasus aktifnya bisa turun lebih cepat, jumlah kematiannya juga lebih sedikit," kata Nuning.

Jokowi Ubah Perpres, Wapres Maruf Amin Kini Boleh Menunjuk 10 Stafsus, Kurang Dua Stafsus Lagi

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved