Virus Corona

BREAKING NEWS, Jumlah Kasus Corona Dunia Tembus 2 Juta, Perancis Catatkan Kematian Tertinggi

Update Kasus Coronavirus terkonfirmasi lewati angka 2 Juta di Seluruh Dunia pada Rabu (16/4/2020)

REUTERS - CHRISTIAN HARTMANN
Patroli polisi Prancis di alun-alun Tocadero dekat menara Eiffel di Paris sebagai lockdown yang diberlakukan untuk memperlambat laju penularan penyakit coronavirus (COVID-19). Hari ini negeri menara eifel itu mencatatkan rekor kematian tertinggi dalam 24 jam. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Update Kasus Coronavirus terkonfirmasi lewati angka 2 Juta di Seluruh Dunia.

Sementara korban meninggal dunia karena virus Covid-19 mencapai 130.000 orang. meski angka kesembuhan menembus angka 500.000 orang.

Angka-angka tersebut seperti dilaporkan New York Times meningkat dua kali lipat dalam 13 hari dan diprediksi masih akan terus bertambah.

Update Virus Corona Dunia: Jumlah Kasus Covid-19 di New York Melonjak Lewati Spanyol dan Italia

Pengakuan Petugas Pemakaman di Mata Najwa Ini Bikin Menguras Air Mata, Tolong Diam di Rumah

Berikut data-data update Virus Corona hasil kompilasi oleh Universitas Johns Hopkins.

Kasus global: 2.047.700

Kematian global: 133.354

Kasus di AS AS:  632.800

Kematian di AS: 27.850

Sementara itu situs worldometers.info menyajikan data hampir serupa.

Panglima TNI Tak Mau Buka Soal Kelompok Anarko di Depan DPR, Tapi Dijamin Sudah Lakukan Mitigasi

Catatan kematian di AS dalam sehari tetap tinggi mencapai 2.396 orang.

Sementara itu angka kematian di Italia dan Spanyol cenderung stabil meski masih ratusan orang.

Yang mengejutkan adalah angka kematian karena corona di Perancis yang cetak rekor tertinggi dalam 24 jam.

Jumlahnya dua kali lipat dibandingkan angka kematian sehari sebelumnya. 

Total kematian di negeri menara Efiel itu kini bahkan mendekati Spanyol (lihat tabel di bawah ini)

Update kasus corona virus yang menembus angka 2 juta kasus. AS tetap tertinggi dalam kasus dan kematian. Sementara Perancis cetak rekor tertinggi dalam 24 jam.
Update kasus corona virus yang menembus angka 2 juta kasus. AS tetap tertinggi dalam kasus dan kematian. Sementara Perancis cetak rekor tertinggi dalam 24 jam. (www.worldometers.info)

Rekor Kamatian di AS

Sehari sebelumnya, AS kembali cetak rekor dunia terkait jumlah orang meninggal dunia dalam tempo 24 jam.

Situasi kota New York City terkini. Banyak orang meninggal dunia karena corona, banyak yang kehilangan pekerjaan sebagai imbasnya. New York City bahkan dilaporkan kekurangan tenaga medis, butuh relawan.
Situasi kota New York City terkini. Banyak orang meninggal dunia karena corona, banyak yang kehilangan pekerjaan sebagai imbasnya. New York City bahkan dilaporkan kekurangan tenaga medis, butuh relawan. (Instagram @nytimes)

Rekor terbaru itu terjadi pada Selasa (14/4/2020), yakni lebih dari 25.000 orang meninggal dunia.

Korban kematian virus corona di AS melampaui 25.000 orang pada hari Selasa adalah menurut hitungan Universitas Johns Hopkins.

Seperti ditulis thehill.com, hingga Selasa sore waktu setempat, AS telah melaporkan 598.670 kasus dan 25.239 kematian.

Wali Kota Arief R Wismansyah Sebut PSBB di Tangerang Skenarionya Dibahas Lebih Terperinci

Catatan rekor itu justru terjadi saat Presiden AS Donald Trump justru hendak memperlonggar aturan pengetatan terkait ekonomi.

Sementara itu data yang dicatat worldometer.info, jumlah kematian di AS pada Selasa mencapai 2.349 orang.

Angka ini pun sudah termasuk rekor dunia dalam hal korban tewas karena corona.

Pekan lalu, AS melewati Italia sebagai negara dengan kematian terbanyak dari COVID-19 dan terus memimpin hingga sekarang.

Hati-hati, Komentar Sembarangan di Medsos Soal Virus Corona Bisa Ditangkap Polisi,Contohnya Pria Ini

Meskipun AS memiliki tingkat kasus jauh lebih tinggi daripada negara lain, tingkat kematiannya hanya lebih dari 4 persen lebih rendah daripada di tempat lain, seperti Italia dan Spanyol.

Di seluruh dunia, COVID-19 telah membunuh sedikit lebih dari 6 persen dari kasus yang dikonfirmasi.

Namun, AS masih bernasib lebih buruk daripada negara lain yang mengambil tindakan mitigasi yang lebih agresif sejak dini.

Jerman dan Korea Selatan, di mana tingkat kematian kurang dari 2,5 persen.

Jumlah kasus secara global mendekati tonggak sejarahnya sendiri yaitu 2 juta.

Cegah Penyebaran Virus Corona, KSPSI Semprot Disinfektan di Permukiman Warga dan Areal Kerja

Hingga Selasa sore, ada 1.978.769 kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia dan 125.196 kematian.

Tercatat jumlah total meninggal akibat novel coronavirus melampaui 25.000 pada hari Selasa ketika jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh negeri mendekati 600.000.

Trump Hentikan Bantuan ke WHO

Di tengah situasi Pandemi Corona yang belum terkendali, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (14/4/2020) resmi menangguhkan dana untuk Badan Kesehatan Dunia ( WHO).

Dia menuduh badan Perserikatan Bangsa Bangsa telah salah menangani krisis virus corona ketika pemerintah seluruh negara tengah bergulat untuk mendapatkan kembali perekonomian mereka.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (https://www.theolivepress.es/)

Wabah mematikan virus corona telah menewaskan lebih dari 125.000 orang dan menginfeksi hampir dua juta di seluruh dunia sejak pertama kali muncul di China pada akhir tahun lalu.

Seperti dilaporkan Kompas.com, Virus corona ini juga telah merusak kehidupan miliaran orang ketika negara-negara memberlakukan tindakan penguncian (lockdown) untuk mengekang penyebarannya.

 Tidak diragukan lagi tindakan itu memang mengurangi jumlah kematian tetapi juga mengirim perekonomian global ke dalam keterpurukan.

Imbas Virus Corona, TPU Jombang Diyakini Sepi Pengunjung Jelang Puasa dan Ketika Lebaran Tahun Ini

Ketika penghitungan angka kematian dan kasus infeksi baru tampaknya mulai meningkat, para pemimpin dunia dan warga negara berdebat sengit kapan harus membuka peraturan lockdown.

Trump mengatakan dia bisa melihat "sinar cahaya" di cakrawala untuk ekonomi terbesar di dunia.

Tetapi dia meluncurkan serangan mematikan pada WHO karena menilai organisasi itu telah "sangat salah mengelola dan menutupi penyebaran virus corona."

"Kami memiliki keprihatinan mendalam apakah kedermawanan Amerika telah dimanfaatkan sebaik mungkin," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih ketika dia mengumumkan penghentian pendanaan kepada WHO.

Kerap Terlupakan, Mereka Turut Berjuang di Garis Depan Dalam Penanganan Virus Corona. Siapa Mereka?

Presiden Trump tidak hanya menuduh agen yang bermarkas di Jenewa itu menyebarkan "informasi palsu tentang penularan dan kematian."

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved