Trending Twitter
Ganjar Pranowo Jadi Trending Twitter, Idenya Membangun TMP Khusus Tenaga Medis Dibully, Tetap Tenang
Gubernur Jawa Tangah Ganjar Pranowo dibully karena usulkan TMP Tenaga Medis. Ia pun menjadi trending di twitter pagi ini.
"Jadi kami berusaha meminimalisir (penyebaran virus corona) jenazah kita tangani di ruang perawatan," tambahnya.

Dalam prosesnya, tim forensik dijelaskannya mengenakan alat pelindung diri (APD).
APD tersebut dikenakan mulai dari awal hingga proses pemulasaran jenazah pasien virus corona selesai dilakukan.
Selanjutnya, sterilisasi jenazah dilakukan dengan menyumbat lubang tubuh jenazah dengan menggunakan kain kasa beralkohol atau clorine.
"Semua lubang kita tutup, hidung, mulut, anus, dan kemaluan bila wanita, kita tutup," ujar Kombes Sumy Hastry Purwanti.
Kemudian, jenazah disemprot clorine atau dilakukan proses disinfektan guna memastikan virus Covid-19 yang masih menempel mati.
"Kita semprot (disinfektan). Kita tutup dengan plastik, setelah itu kita kafani, kalau muslim. Kalau non muslim biasanya mereka akan titip baju untuk dipakaikan," tuturnya.
Pengamanan jenazah katanya masih dilakukan lewat penempatan jenazah dalam kantong plastik ke dua.
Selanjutnya pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan kembali guna memastikan jenazah bebas dari virus corona.
"Setelah kita plastikin lagi, kita masukkan ke kantong jenazah dan kita sterilkan (semprot disinfektan) lagi," jelas Kombes Sumy Hastry Purwanti.
"Baru kita masukkan ke dalam keranda yang tertutup dan kita bawa ke kamar jenazah sampai menunggu ambulans menjemput," lanjutnya.

Kombes Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan seluruh prosedur pemulasaran jenazah pasien positif virus corona dirancang PDFI guna mencegah penularan covid-19 lewat jenazah.
Pemerintah katanya juga sudah menetapkan bahwa kedalaman liang bagi jenazah Covid-19 minimal 1,5 meter dan berjarak minimal 50 meter dari mata air.
Terkait hal tersebut, Kombes Sumy Hastry Purwanti berharap masyarakat yang tinggal di area tempat pemakaman jenazah pasien Covid-19 tidak khawatir.
Apalagi lanjutnya, melakukan aksi penolakan ketika pasien positif virus dimakamkan.
"Makannya masyarakat jangan sampai menolak, karena proses memulasari jenazah sudah benar. Kantung jenazah yang kedap, dia akan hancur dalam kantong jenazah. Tidak mungkin ke mana-mana kumannya," ujarnya. (Tribunnewsmaker/Wartakotalive.com/abs)
Sebagian berita ini telah tayang di Tribunnewsmaker dengan judul Ganjar Pranowo Tanggapi soal Warga Tolak Pemakaman Perawat Corona, Siapkan Taman Makam Pahlawan