Virus Corona
Antisipasi Penolakan, Polri Imbau Semua Pemda Sediakan Pemakaman Khusus Jenazah Positif Corona
Pemerintah daerah masing-masing diimbau agar menyiapkan lahan pemakaman khusus untuk jenazah pasien terkait Covid-19 bila memungkinkan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Para Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) diminta mengimbau pemerintah daerah masing-masing agar menyiapkan lahan pemakaman khusus untuk jenazah pasien terkait Covid-19 bila memungkinkan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Agus Andrianto terkait masih adanya peristiwa penolakan terhadap pemakaman jenazah pasien Covid-19.
“Termasuk imbauan kepada seluruh Kapolda untuk mengimbau pemda bila memungkinkan untuk menyiapkan lahan khusus,” ujar Agus yang merupakan Kepala Operasi Terpusat Kontigensi Operasi Aman Nusa II-Penanganan Covid-19 kepada Kompas.com, Minggu (12/4/2020).
• Tiga Provokator Penolakan Pemakaman Jenazah Perawat Positif Corona di Semarang Jadi Tersangka
• Sedih Lihat Penolakan Pemakaman Tenaga Medis Karena Corona, Ganjar Siapkan Taman Makam Pahlawan
Ia mengatakan, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah memerintahkan jajarannya mengamankan proses pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Kapolri juga menginstruksikan jajarannya mengawal distribusi kebutuhan masyarakat, membantu penanganan wabah Covid-19, serta memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, Kapolri memerintahkan anak buahnya berkoordinasi dengan TNI dan pemerintah daerah setempat.
Agus menuturkan, aparat kepolisian mengambil langkah-langkah persuasif untuk menangani penolakan tersebut.
• UPDATE Bentrok Anggota TNI-Polri di Papua, Pangdam: Prajurit TNI yang Terbukti Bersalah Akan Dihukum
“Memberikan imbauan kepada ahli untuk menyampaikan keahliannya terkait korban meninggal dunia Covid 19 sampai dengan langkah pengamanan secara langsung pelaksanaan pemakaman dimaksud,” katanya.
“Peran media juga sangat penting untuk menyadarkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat awam tentang hal itu,” sambung dia.
Ia mengingatkan bahwa oknum yang melakukan penolakan dan melawan petugas akan dikenakan sanksi hukum.
• Menyusul Wali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Karawang Teh Celli Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona
Amankan Proses Pemakaman Jenazah Covid-19
Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memerintahkan jajarannya mengamankan proses pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Agus Andrianto kepada Kompas.com, Minggu (12/4/2020).
“Khusus pengamanan pemakaman, Panglima TNI dan Kapolri masing-masing mengintruksikan jajarannya untuk memberikan bantuan pengamanan,” ujar Agus.

Menurut Agus, Kapolri juga menginstruksikan jajarannya memberi pengawalan distribusi kebutuhan masyarakat, membantu penanganan wabah Covid-19, serta memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, Kapolri memerintahkan anak buahnya berkoordinasi dengan TNI dan pemerintah daerah setempat.
Ia tak memungkiri masih adanya peristiwa penolakan terhadap pemakaman jenazah pasien terkait Covid-19. Agus menuturkan, polisi mengambil langkah-langkah persuasif.
• Bukan Hanya Virus Corona, Wilayah Tangsel Juga Kini Rawan Penyakit Demam Berdarah (DBD)
Usulkan TMP Khusus Tenaga Medis
Sebelumnya Gubernur Jawa Tangah Ganjar Pranowo menjadi trending di twitter pagi ini.
Salah satunya ide Ganjar untuk mendirikan Taman Makam Pahlawan (TMP) khusus untuk tenaga medis.
Ide ini menjadi polemik. Bahkan Ganjar Pranowo di bully di medsos antara lain via twitter.
• Hanya Ketemu Tukang Sayur Positif Corona, Begini Perbincangan Ibu Rumah Tangga dengan Ganjar Pranowo
• Ganjar Pranowo Perintahkan Seluruh Desa di Jawa Tengah Sediakan Tempat Isolasi
Namun Gubernur dari PDIP ini tetap tenang, tak terganggu dengan penyerangan verbal atas idenya mambangun TMP.
Bahkan Ganjar mempersilahkan pembullynya menelepon. Namun begitu mendapat reaksi Ganjar malah ada yang menghapus cuitannya.
Di bawah ini cuitan dihapus begitu ditanggapi Ganjar
Ketenangan Ganjar menghadapi netizen dan ide-idenya menghadapi wabah virus corona kemudian menempatkan sang gubernur sebagai salah satu kandidat Presiden RI 2024-2029.
Antara lain ada yang memasangkan Ganjar dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Ihwal Ide Membuat TMP
Sebelumnya Ganjar angkat bicara terkait penolakan pemakaman jenazah seorang perawat yang positif corona.
Seorang perawat berjenis kelamin perempuan yang dinyatakan positif Covid-19 meninggal dunia para Kamis 9 April 2020.

Perawat berusia 38 tahun ini harus mengalami nasib miris lantaran jenazahnya ditolak warga saat akan dimakamkan.
Rencananya, pemakaman perawat RSUP Kariadi Semarang ini akan dimakamkan di Sewakul, Ungaran Timur Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
• UPDATE Bentrok Anggota TNI-Polri di Papua, Pangdam: Prajurit TNI yang Terbukti Bersalah Akan Dihukum
Namun rencana pemakaman pun berubah lantaran adanya penolakan dari warga.
Seperti yang diketahui, virus corona juga menyerang para tenaga medis.
Sejumlah dokter dan perawat harus meregang nyawa lantaran terpapar virus corona dari pasien yang mereka rawat.
Pemerintah dan masyarakat pun memberikan apresiasi sebesar-besarnya pada para dokter dan perawat yang menjadi pahlawan garda terdepan dalam menangani Covid-19.
Namun beberapa warga justru memperlakukan para tenaga medis dengan semena-semena.
• Jangan Ditiru, Istri Kerja Keras Jadi TKW di Hongkong, Suami Justru Gauli Anak Tiri Selama Dua Tahun
Mulai diusir dari kos hingga pemakaman jenazah mereka ditolak.
Terkait jenazah ditolak warga, Ganjar Pranowo pun memberikan tanggapannya.
Terkait adanya penolakan pemakaman tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan, pengurusan jenazah pasien Covid-19 sudah dilakukan sesuai prosedur penanganan yang aman baik dari segi agama maupun medis.
Sambungnya, mulai dari penyucian secara syar'i kemudian dibungkus kantong plastik yang tidak tembus air hingga dimasukkan peti.
Masih dikatakan Ganjar, seperti yang sudah ditegaskan para ahli kesehatan, ketika jenazah itu dikubur, secara otomatis virusnya akan mati karena inangnya juga mati.
"Saya tegaskan sekali lagi kalau jenazah itu sudah dikubur virusnya ikut mati di dalam tanah. Tidak bisa keluar kemudian menjangkiti warga," tegasnya Ganjar dalam cuplikan video yang diunggah di akun instagram @ganjar_pranowo, Jumat (10/4/2020).
• Siap-siap Buat Warga Tangerang Raya, Kemenkes Terima Permohonan, PSBB Akan Segera Diterapkan
Selain itu, Ganjar meminta kepada pihak yang mengurus jenazah pasien Covid-19 untuk berkomunikasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat.
"Kalau warga sudah paham saya yakin semua akan menerima dan juga akan mencegah berkembangnya isu yang tidak benar atau hoaks yang seringkali ini memecah belah masyarakat," ungkapnya.
Ganjar mengingatkan Majelis Ulama pun sudah berfatwa bahwa mengurus jenazah itu wajib hukumnya sementara menolak jenazah itu dosa.
"Semestinya kita memberi hormat dan penghargaan kepada seluruh tenaga medis dimanapun berada serta mendoakan agar mereka selalu diberikan kekuatan dan kesehatan," terangnya.
Ganjar menyebut seluruh dokter, perawat, dan tenaga medis merupakan pejuang kemanusiaan seharusnya diberikan penghormatan karena sudah berjuang dan mengorbankan diri untuk mengatasi wabah Covid-19.
• Tanpa Gejala, Mantan Pelatih Liverpool Ini Dinyatakan Positif Terpapar Covid-19
"Dan mereka tahu, bahwa itu berisiko pada keselamatannya, kita harus memberikan penghormatan setinggi-tingginya. Saya kira, taman makam pahlawan adalah tempat yang sangat tepat untuk mereka,"ujarnya di Semarang, Sabtu (12/4/2020).
Menanggapi hal tersebut, Alumnus Universitas Gajahmada itu mengaku tengah menyiapkan taman makam pahlawan (TMP) untuk tenaga medis yang gugur karena virus corona.
Ia pun telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Jawa Tengah terkait permintaannya.
"Saya sudah perintahkan Dinsos dan Kesra untuk mempersiapkan ini. Satu, soal tempatnya; kedua, soal administrasinya, agar penempatan seseorang di taman makam pahlawan sesuai," ungkap Kader PDIP tersebut.
Selain Taman Makam Pahlawan, Ganjar juga menyiapkan skenario kedua untuk memberikan penghormatan bagi tenaga medis itu.
• Tanpa Gejala, Mantan Pelatih Liverpool Ini Dinyatakan Positif Terpapar Covid-19
Yakni, pembuatan TMP baru jika yang sudah ada tidak mencukupi.
"Kalau ada area existing di taman makam pahlawan, maka bisa dipakai, tapi kalau sudah penuh, kita bisa membuat tempat khusus baru yang dikasih nama taman makam pahlawan khusus untuk mereka," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Semua Pemda Diimbau Siapkan Permakaman Khusus Jenazah Pasien Covid-19", Penulis : Devina Halim